[SUDAH TERBIT] BAGIAN KEDUA 'Semesta dan rumahnya'
Setelah kepergiannya, semua orang melangkah dengan kaki mereka yang patah. Terseok-seok melewati waktu yang panjang, berhenti untuk menangis, berjalan kembali dengan luka yang masih sama. Maka disin...
Jinan Rangga Pradana Bang, pulang dari Bandung bawain dodol dong.
20:10 pm
Bang, jadi pulang besok nggak?
21:24 pm
Bang, mendung nih. Kayanya langitnya keburu ngambek lo nggak balik-balik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Takut ujan 😭
Mahesa Antariksa Besok abang langsung pulang kok, jam 2 siang, ini abang nggak sempet ke makam soalnya kemaleman.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Makan dulu. Kamu udah makan malam, Nan?
Jinan Rangga Pradana Ada akhlaq abang ngirim foto berdua gini sama jomblo?
Mahesa tersenyum melihat layar ponselnya sambil membaca pesan-pesan yang dikirim Jinan. Sebelumnya, Jonathan juga sudah memberi tahu kalau dekorasi dan meja sudah beres, besok malam akan menjadi puncak acara dimana Mahesa akan menyematkan cincin dijemari lentik kekasihnya.
Cakra juga tadi sempat menelepon. Bocah itu memang jarang mengirim pesan, katanya ribet, lebih enak ngomong langsung. Sama seperti yang dilaporkan Jinan, dia mengadu kalau langit sedang mendung, takut kalau dekorasi yang mereka susun susah payah harus diguyur hujan.
Mahesa juga sedikit was-was, tapi setelah bertanya pada Rendra-- laki-laki itu bilang dekorasi pentas bisa dipindah keruangan tertutup karena bingkainya sederhana, diangkat dengan 2 orang pun bisa.
Yah, lagipula mereka yang tidak sabar ingin menyiapkan semuanya, Mahesa hanya setuju-setuju saja agar mereka senang. Saking semangatnya, acaranya besok, tapi malam ini seperti sudah puncak acara. Lilin bahkan sudah dinyalakan sebagian, Miko yang sudah keburu penasaran, jadi mau tidak mau orang-orang dewasa disana menurutinya.