𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟐𝟑

17.6K 1.3K 148
                                    







Langkah kaki yang berjalan dengan pelan menuju mansion sedikit membuat namtan ketakutan, takut jika kedua orang tuanya memarahi akibat kelakuannya yang tidak menghubungi pihak keluarga, walau pun sudah mempunyai berbagai alasan, namun jantung nya pun berdetak dengan sangat keras



Kaki jenjang miliknya yang terbalut hels mewah yang sangat indah sekarang memasuki pelataran pintu utama mansion



"Tenang namtan... Tenang" Ucap nya pelan untuk menyemangati dirinya



Namtan membuka pintu mansion dengan amat perlahan, berjalan dengan anggun seolah tidak terjadi sesuatu hal yang besar, bersikap sewajarnya agar keluarga besarnya tidak memberikan pertanyaan beruntun yang membuat nya pusing dan pening



Dan langkah nya sontak terhenti karena di ruang tamu keluarga kittisawat terdapat sosok sang nyonya rumah yaitu ibunya

"Darimana saja kau namtan" Tanya dengan nada amat datar



Putri satu satu nya yang selalu di banggakan sekarang baru saja kembali setelah menyebabkan sedikit pertikaian karena suaminya mempermasalahkan Porsche sebagai sosok saudara tertua yang harusnya bisa mengetahui dimana keberadaan namtan berada, dan sekarang sosok ini lah yang menjadi pemicu telah datang dengan langkah yang sangat anggun



"Mama"



"Mama bertanya dan seharusnya kau menjawabnya namtan, dari mana kau" Tekan nya dengan suara tajam



Namtan menghela nafas gusar, ibunya akan menjadi seseorang yang berbeda jika dirinya melakukan kesalahan, seperti sekarang ini
"Aku membantu teman yang membutuhkan bantuan ku mam, dan itu sangat lah mendadak" Ucapnya penuh sesal



Davikah memandang sang Putri dengan tajam, jika seperti itu, lantas mengapa namtan tidak segera saja menghubungi pihak mansion ataupun namtan bisa menghubungi keluarga ataupun Porsche



"Maaf" Ucapnya lirih



"Papa begitu menghawatirkan mu" Tekan davikah



Namtan berlari dan memeluk ibunya, wajahnya memerah, dirinya benar benar menyesal karena lebih mementingkan kesenangan sesaat nya dan membuat semuanya menghawatirkan dirinya, jika bisa namtan ingin menghapus saja semua yang terjadi malam itu tanpa sisa



"Mengapa tidak menghubungi kami"



"Ponsel ku terjatuh, dan rusak total mam, aku benar benar menyesal dan tidak akan mengulangi kesalahan seperti itu lagi" Janjinya menyakinkan sang mama



Che yang sedang memakan sereal kesukaan nya memakan dengan tidak berselera, di hadapan nya telah terjadi drama yang membuat nya mual, phi namtan telah kembali ke dalam mansion, dan itu sungguh membuat che tidak senang



Tap


Tap


Tap



"Phi hanya keluar bersama dengan teman, tidak harus berpelukan seperti itu seolah olah phi pergi beberapa tahun" Ucap lancang che



Mata tajam namtan memandang adiknya, che selalu ingin bertengkar dengan nya dimana pun berada, jika mereka memiliki waktu yang pas, pasti sekarang dirinya akan membalas ucapan che padanya



"Seharus nya kau senang karena phi namtan telah kembali sayang"



Che mendengus keras, seharus nya wejangan untuk phi namtan harusnya penuh, apa ini, sekarang ibunya hanya diam memeluk sesudah mendapatkan alasan kecil itu



 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 𝐈𝐧 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞Where stories live. Discover now