chapter 74

11.7K 1K 93
                                    





Sejak saat malam pertama dengan kim, che tidak berani untuk terlalu dekat ataupun menggoda sang kekasih, baginya malam itu sudah cukup untuk membuat tubuh nya remuk seakan ingin hancur menurut nya melakukan semua itu dia akan mendapatkan kenikmatan tetapi saat pertama kim memasukinya dirinya seolah terbelah menjadi dua dan itu benar benar sakit

Walaupun menangis kim seolah kalap, di setiap hentakan kasar nya yang dalam , hembusan nafas yang kasar karena nafsu membara kim selalu berkata "aku sudah berpuasa, aku sudah mencoba menahan sekuat tenaga agar tidak menyentuhmu karena aku benar benar serius dengan masa depan kita yang akan menikah, ku ingin menjadi pria yang hebat yang bisa menyentuh kekasih ku saat malam pertama di malam pernikahan yang sah di mata hukum dan keluarga, namun siapa yang dapat menolak jika kekasih nya ingin melakukan olahraga nikmat ini, walaupun aku menolak bukan berarti aku tidak tertarik baby" Dan jelas sakali che ingin memukul kuat kepala kim dengan tongkat golf di mansion nya

Kim berbicara seperti itu dengan desahan di setiap ucapan nya, dan juga jangan lupakan seringai yang keluar seolah mengejeknya menangis karena merasakan sakit yang mendera bagian belakang nya

"Apakah sakit, kau tau baby, ini sangat lah nikmat"

"Milikmu sangat besar, apa kau tidak tau ahss sakit" Pekiknya tidak santai menjurus sewot

"Kau yang meminta" Ujar kim terkekeh keras

"Tapi tidak harus selama ini, kau bisa shh melakukan nya secara pelan pelan, bokong ku sangat sakit dan pinggang ku seakan ingin patah" Lirih che kesakitan

"Maaf hem, aku kelepasan karena keenakan baby"

"Keenakan keenakan, kau tidak tau rasanya lubang ku saat di tusuk oleh milikmu, asal kau tau phi kim, rasanya itu sangat sakit his, dia seperti kayu" Rengek che dengan lelehan air mata

"Maaf" Tapi aku akan mengulangi nya lagi tentu saja batin kim senang

"Maafkan aku hem"

"Hem"

Sungguh sejak saat itu kim menjadi mesum padanya, di setiap ada kesempatan entah itu di mobil ataupun di mansion kittisawat saat mansion sedang sepi karena kedua orang tuanya sedang melakukan perjalanan bisnis, kim akan datang dan tentu saja kim akan selalu mencium nya penuh nafsu dan juga dengan tangan yang menggerayangi bagian tubuh nya

"Pertunangan kita akan di adakan dalam waktu dekat, 5 hari ini"

Ucapan itu membuat che yang melamun segera memandang kim cepat, entah mengapa kini che seolah tidak siap, bukan karena ingin menolak lamaran kim namun che memikirkan bagaimana harus menjalani hari dengan melayani suaminya nanti, ingatkan setiap hari

"Mengapa harus terburu buru" Ujar che kaget

Kim menaikkan alisnya bingung, mengapa harus terburu buru, bagaimana bisa kekasih manis dan cantiknya ini berucap seperti itu, bukankah mereka sudah menantikan ini dengan waktu yang lama, pertunangan mereka yang di rencakan sudah lama itu terkendala dengan berbagai kejadian tidak terduga dari saudara che tentu nya

"Terlalu terburu buru" Sengit kim tidak senang

"Ya"

"Dari segi mana kau berucap jika pertunangan kita terlalu terburu buru" Tanya kim tajam

Che tau kim saat ini sedang mempertanyakan dengan emosi padanya, che sangat tau dan kini suaranya sudah mengecil dan takut untuk berucap pada kim

"Jawab"

"Aku takut" Akhirnya kata itulah yang terucap dari bibir indah adik dari Porsche theerapanyakul

"Apa yang kau takutkan, apa kau takut padaku, apa kau takut untuk menikah dengan kekasih mu ini" Kim sungguh tidak menyangka dengan kekasih nya, dulu che lah yang selalu kekeh ingin segera mereka melangsungkan pernikahan mewah, ingin segera menjadi sah seperti kin dan kakak nya, namun sekarang ada apa dengan bocah satu ini

 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 𝐈𝐧 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞Where stories live. Discover now