Chapter 54

11.8K 1.2K 87
                                    



"bagaimana keadaan papa mam, aku minta maaf karena aku harus membantu teman ku di apartemen nya hingga aku harus datang terlambat seperti ini" Sesal namtan dengan wajah memelas pada ibunya yang sekarang sedang bersama dengan adiknya dan juga phi Porsche, seseorang yang sudah meninggal kan tempat hunian mereka untuk beberapa waktu setelah melakukan kekacauan

"Darimana saja" Tanya davikah sedikit dingin pada namtan

"Aku sudah berucap jika aku sedang mempunyai kepentingan sedikit mama,  aku bersama dengan teman ku di apartemen nya mengerjakan proyek besar dari perusahaan tempat dia bekerja" Jelas namtan dengan takut

"Teman" desis sang mama ragu

"Teman seperti apa namtan, katakan dengan jujur pada mama, urusan apa yang sedang kau lakukan itu, urusan apa hemm....bilang pada mama karena kau adalah putri mama" Pekik nyonya kittisawat memaksa

Porsche menyentuh lengan ibunya untuk sedikit menenangkan, karena memang ibunya sangat murka mendengar ada suara seseorang laki laki di sebrang telfon namtan, ibunya seperti nya menahan amarah pada namtan di karena kan ada kinn kala itu, dan jelas saat ini ibunya bisa menginterogasi namtan karena suaminya itu tidak ada di tempat untuk mengurus beberapa hal penting

"Aku bersama dengan temanku mama"

"Laki-laki... mama mendengar kau dengan seorang laki-laki sayang, mama khawatir asal kau tau.. kau berucap pada mama jika kau sedang bersama dengan temanmu di sebuah apartemen jadi bisa di simpulkan saat ini kalian sedang melakukan apa" Jelas davikah menuduh pada hal hal yang kurang baik

"Mama demi Tuhan aku bukan seseorang seperti itu" Pekik namtan kesal

"Mama hanya menghawatirkan mu sayang, mama menghawatirkan mu, karena di saat papa sedang dalam keadaan seperti ini, putri satu satu nya keluarga ini pergi entah kemana tanpa pamit dan ternyata dengan seorang pemuda di dalam apartemen" Bentak davikah kencang

Namtan meremat tangan nya takut, mama nya memang tidak pernah membentaknya, dan ini adalah kali pertama nyonya kittisawat atau mamanya meninggikan suara di depan umum, kesalahan nya yang begitu banyak tidak pernah sampai mendapatkan bentakan seperti ini, apa mamanya memang sudah tidak menyayangi nya lagi, semuanya sudah terganti kan dengan phi Porsche

"Ma-mama" Cicit namtan

"Jawab dengan jujur darimana dirimu, mama meminta penjelasan mu saat ini"

Namtan kini menundukkan wajahnya, dia juga meneteskan air mata dan berucap sedikit menohok pada satu orang yang berada di dekat mereka

"Aku memang menginap di apartemen teman, hanya teman mama... Tapi sungguh aku tidak melakukan apapun yang melewati batas, aku hanya ingin memenangkan pikiran dari semua yang terjadi, apa aku tidak boleh untuk sedikit mendinginkan hati ku" Ujar namtan menjelaskan panjang pada davikah

"Mama tau aku sedang tidak baik baik saja dengan keadaan ku beberapa waktu yang lalu, aku harus kehilangan kekasih ku yang ternyata menginginkan saudara ku sendiri untuk menjadi pendamping nya, bayangkan apa yang terjadi padaku mama, hatiku sakit hiks mama" Timpalnya lagi

Porsche kini meremat kuat tangan che, hatinya pun ikut sakit mendengar semua ini

"Tapi cinta tidak bisa di paksa sayang, mama tidak membela saudara mu, tapi mama sebagai orang tua mu pun juga tidak bisa memaksa kehendak kinn"

Namtan menangis dan mengangguk tegas, ya.. Mamanya tidak mungkin bisa memaksa kinn untuk selalu bersama nya dan semua itu karena phi Porsche

"Karena phi Porsche" Tuduh namtan sengit tanpa ragu sama sekali

 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 𝐈𝐧 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang