Chapter 39

12.3K 1.2K 149
                                    





Namtan memandang dingin Porsche dan kinn, mereka keluar dari kamar secara bersamaan, dan lihatlah penampilan Porsche saat ini, Porsche memakai turtle neck berwarna hitam di hawa yang panas namun memang itu sangat cocok karena sekarang sudah memasuki malam dan hawa nya berganti sedikit dingin

bibir Porsche juga telah membengkak dan terdapat bekas gigitan hingga membekas kentara di pinggiran bibirnya, namtan tau ada sesuatu yang mereka lakukan, pantas saja walaupun dia menggedor pintu itu sekalipun itu adalah perbuatan cuma cuma mereka tentu saja tidak akan menggubris nya karena terlalu sibuk

"Phi" Panggil namtan pelan

"Iya nong"

Namtan memejamkan matanya guna menahan emosinya yang sudah memuncak, dia harus menjaga Citra nya dengan baik, apalagi saat ini sudah ada kedua orang tuanya di meja makan, ya... Kini mereka akan memulai makan malam  dan sangat di kaget kan karena kinn ikut serta

"Sedari tadi aku mengetuk pintu phi Porsche, namun tidak ada sahutan sama sekali dari dalam" Sinis namtan menyindir kedua nya, apa wajar jika hanya pekerjaan di lakukan di dalam kamar Dengan begitu lama, dia adalah seseorang yang menyandang status sebagai kekasih dari kinn dan juga dia adalah adik dari Porsche, tentu saja seharusnya jika dia ikut serta itu tidak jadi masalah bukan

"Benarkah" Seru Porsche kaget, bukankah yang kinn bicarakan padanya adalah namtan telah pergi dan tidak ada di dalam mansion, sehingga kinn langsung berjalan menuju kamar nya yang berada di lantai dua

"Hem, aku bahkan mengetuk nya hingga tangan ku memerah, lihatlah ini jika phi Porsche tidak mempercayai ucapan ku" Ujar namtan mendecakkan bibirnya dengan kesal

Porsche melihat dengan cermat, ya... Memang tangan lentik adiknya kini sudah membekas memerah, itu adalah bukti jika adiknya telah mengetuk pintu nya untuk waktu yang lama, dan sungguh.. Porsche memang tidak dapat mendengar semuanya apalagi panggilan namtan padanya dan juga kinn, mereka terlalu sibuk berada di dalam kamar mandi dengan bermesraan

Sudut pelipis Porsche berkedut, jadi kinn membohongi nya dengan berucap jika namtan telah pergi, padahal namtan jelas jelas berada di mansion kittisawat, untung saja pintu kamar milik nya telah di kunci dengan rapat oleh kinn, jika tidak tamatlah riwayat nya, Porsche tidak bisa membayangkan jika namtan melihat dengan mata kepalanya sendiri, kekasih yang amat di cintai nya bercinta dengan gila bersama saudara tertuanya

"Maafkan aku nong, aku dan kinn berada di balkon untuk membicarakan tentang saham yang naik, aku benar-benar tidak mendengar nya" Sesal Porsche meringis pada namtan

"Ahh tidak apa, mungkin memang kalian benar benar sibuk " Ketus namtan lirih

Kinn hanya diam, tidak ikut menimpali ucapan namtan pada Porsche, dia hanya memakan spaghetti yang di siapkan oleh koki mansion ini dalam keheningan, namun tangan nya meremat paha Porsche yang duduk di sebelah nya, paha Porsche benar benar hangat, kinn ingin selalu memegangi nya dan nantinya jika mereka telah sah kinn akan selalu puas dan tidak perlu repot repot bersembunyi seperti ini lagi

"Sayang jangan seperti itu pada phi mu" Tekan davikah dalam, dia dan sang suami baru saja datang dan langsung membersihkan diri berlanjut menyantap makan malam bersama, jadi dia kurang paham jika kinn sudah sedari tadi ada di mansion, dan sudah terlihat seperti nya ada kejadian kurang enak hingga Putri nya berlaku seperti itu

Tak

Cling

"Ahhh jatuh" Ucap tiba tiba che yang memang dengan sengaja menjatuhkan alat makan nya berucap heboh jika sendok miliknya terjatuh, che sontak saja langsung menunduk dan memasukkan kepalanya pada kolong meja besar yang di tempati mereka menyantap makan malam

 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 𝐈𝐧 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞حيث تعيش القصص. اكتشف الآن