49

8.7K 947 142
                                    

Ini pas ditanya mau makan apa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini pas ditanya mau makan apa. Lucu ya?


=

"Huaaa Haechaaannn."

Jaemin berteriak kencang, kembali sesegukan saat nomor baru tidak dikenal mengirimi mereka semua pesan berupa foto Haechan.

"Sial, kenapa nomornya tidak bisa dilacak sama sekali."

Mark mengusak rambut basahnya menggunakan handuk kecil. Dia baru saja mandi setelah 5 hari melewatkannya. Bahkan sama sekali masih menggunakan baju.

"Haechan makin gemuk ya?" Ucap Renjun sendu. Mengusap pelan layar ponsel.

Jeno mendesah kasar, rasanya geregetan sekali saat melihat foto Haechan. Inginnya ia menciumi pipi chubby itu.

"Sial, sial. Siapa yang berani-beraninya main-main sama kita." Desisnya sebal.

Mark duduk disebelah Renjun, sama-sama menatap layar ponsel dengan sendu.

"Kalau kayak gini berarti Haechan lagi ngasih kita pelajaran, ya?" Tanya Renjun.

Mark dan Jeno mengangguk. Ketiganya menghela napas panjang bersamaan.

"Tolong dong, siapapun elo, jagain Haechan kita.." ucap Mark.

"Gak, gak bisa. Gak bisa!! Kita yang harusnya jagain dia. Kita yang harusnya ada disana sambil liat Haechan makan gems begitu. Dia harusnya lebih bergantung pada kita. Ayo, cepet kita lacak siapa yang ngirim ini. Cepetan!" Jeno berseru kencang, dengan ribut dia mengganti baju tanpa mandi dan kalang kabut keluar unit.

Mendapat tatapan aneh dari Mark dan Renjun.

"Sialan, dia yang paling sinting sekarang. Lo tau? Adik lo semalem bangunin gue nyuruh bikin sate burung. Dasar gila. Gue tendang aja pinggangnya, ngelindur kok bikin repot orang." Gerutu Renjun.

Mark menghela napas, "kita aja gak ada bedanya." Dia melemparkan handuk kecil ke atas meja. "Ngomong-ngomong sono lo mandi, cukur kumis sama jenggot lo. Udah kayak jenglot aja rimbun begitu."

Renjun berdesis sinis, tapi dia mengikuti perintah Mark.

"Huaaaa Haechaaann."

"BERISIK JAEMIN!!"

***



Chenle tengah terkikik geli, memandangi ponsel melupakan makan siangnya. Jisung dan Haechan menatap aneh. Mereka saling melirik berakhir Jisung yang mengangkat bahunya tanda tidak tau.

"Sayang, makan dulu." Jisung menggeser piring Chenle yang sudah bertumpuk dengan semua jenis lauk pauk—lebih dekat.

"Bentar, bentar." Lalu Chenle terkikik lagi.

Haechan berdecak tidak suka, dia mencubit lengan Chenle pelan dan merebut ponselnya.

"Makan dulu!!"

"Iya, iya. Elah, gue lagi ngerencain sebuah rencana yang bakal bikin pacar-pacar lo merana." Chenle memainkan kedua alisnya iseng.

Si Seme Yang Di Uke KanWhere stories live. Discover now