19

542 66 5
                                    

Entah sudah berapa hari semenjak perdebatan malam itu, Eric lebih banyak berdiam diri dan justru berlalu begitu saja setiap persidangan selesai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Entah sudah berapa hari semenjak perdebatan malam itu, Eric lebih banyak berdiam diri dan justru berlalu begitu saja setiap persidangan selesai. Seperti hari ini setelah hakim Setyo memutuskan terdakwa Suwaji menerima hukuman kurungan selama tiga setengah tahun yang tidak sesuai dengan tuntutan awal Eric. Sedangkan, Sherly yang seharusnya merasa senang kliennya mendapat keringanan hukuman karena dianggap sopan justru hatinya gelisah.

Di persidangan, menang atau kalah adalah hal lumrah. Toh nyatanya Sherly sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membantu Suwaji. Tinggal menyelesaikan sidang kasus pelecehan seksual besok dengan agenda pembuktian. Sherly sudah siap mendatangkan beberapa saksi dan harapannya hakim Setyo dan hakim anggota lain bisa memberikan hukuman berat untuk efek jera.

Iris mata yang ditutupi kontak lensa itu menyorot jejak Eric yang kian lama kian menghilang bersama beberapa orang yang keluar dari ruang sidang. Baru kali ini rongga dada Sherly seakan memiliki lubang besar membuatnya terasa begitu kosong. Seolah-olah ada hal berharga yang telah hilang darinya. Sherly menengadahkan kepala sambil mengembuskan napas melalui mulut agar tidak menitikkan air mata seperti semalam. Sudah bukan waktunya menghabiskan hari-hari dengan kesedihan mendalam seakan dunia segera berakhir. Lagi pula, Sherly sudah dilatih kuat sejak kematian sang ayah hingga terkuaknya perselingkuhan sang ibu dengan Gatot. 

Selagi memasukkan berkas-berkasnya ke dalam tas, Sherly bergegas keluar ruangan untuk kembali ke kantor. Kini Sherly harus fokus mengiring kasus Gatot dan dua tersangka lain dalam tindak korupsi yang masih dalam tahap pemeriksaan. Dia sudah gemas ingin sekali mengajukan sidang lebih awal, jikalau bisa. Sayang semua itu haruslah sesuai prosedur yang otomatis bakal memakan waktu lama. Ditambah kondisi Gatot yang tiba-tiba drop sehingga polisi menunda pemeriksaan terhadap direktur perusahaan alat kesehatan itu. 

Dalam hati, Sherly mencemooh sikap pengecut Gatot tanpa memikirkan betapa beraninya dia mengutil uang haram. Mereka tikus-tikus pemakan uang negara selalu panas-dingin setelah tertangkap basah usai melakukan kejahatan. Menciptakan sebuah alasan penurunan kesehatan yang kadang hanya alibi agar kasus ini ditangani lebih lama. Tapi, ini bukan rahasia umum, selagi hakim belum memutuskan hukuman yang pantas, tikus-tikus itu akan mencari cara bagaimana keluar dari lubang yang menjebak mereka. Tak heran, hakim atau pendakwa sampai ada juga yang mau menerima secuil hadiah untuk menarik paksa mereka. 

Sherly hampir terjungkal saat seseorang merangkul bahunya erat ketika sedang menuruni anak tangga. Dia berpaling dan membeliak pada lelaki sok tampan yang melempar senyum tanpa dosa kepadanya. Lelaki berpotongan pendek dengan wajah sedikit mesum itu mengerlingkan mata membuat Sherly menyikut ulu hati Benedict kesal.

"Eh, lo kan yang kasih alamat rumah gue ke Eric?" tuduh Sherly seraya menuruni satu per satu anak tangga. Dia baru ingat kalau beberapa pengacara di HAD Law Firm memiliki jalinan pertemanan unik dengan orang-orang di kejaksaan Jakarta Selatan.

Lelaki berperawakan tinggi besar itu mengangguk, mengikuti langkah Sherly sambil melonggarkan ikatan dasinya. "Emang. By the way, gue kaget banget waktu memergoki kalian di restoran. Ternyata elo mantannya. Enggak nyangka gue seleranya Eric cewek mata duitan yang sukanya barang kreditan kayak lo." Lelaki yang Sherly panggil sebagai cowok tulang celup itu menaikturunkan alis kemudian berbisik, "Cinta bersemi di ranjang nih?"

"Bukannya lo juga?" balas Sherly menoleh ke arah wajah Benedict. "Gue cuma nyicil mobil kenapa lo langsung bikin statement gitu? Lo kira gue miskin?"

"Lo enggak miskin, tapi kurang memanfaatkan duit lo aja," ejek Benedict. "Lo kan suka koleksi sugar daddy, harusnya mereka bisa bayarin mobil lo dong? Atau permainan lo kurang hot? Mau gue ajarin di Swinger Club?" Wajah Benedict yang berkeringat makin berkilauan ditimpa sinar matahari yang menyengat.

"Jangan sok ngajarin gue. Urus aja urusan lo. Tuh, gosip sama klien lo itu udah nyebar di kantor. Awasi juga tuh adik kecil lo biar enggak kena raja singa."

"Tukang kredit belagu lo!" sembur Benedict. "Gue selalu periksa kali dan selalu pakai helm kali."

"Periksa ke dokter apa ke lubangnya cewek?" tandas Sherly tak mau kalah.

Sebelum Benedict menimpali ucapannya, buru-buru Sherly pergi daripada harus beradu mulut dengan teman satu kantornya yang suka bergonta-ganti pasangan. Dia dan Benedict memang tidak bisa akur sampai kiamat nanti. Entah dosa apa yang pernah dilakukannya sampai Sherly menjadi bahan ejekan hanya karena mencicil satu mobil. Ditambah satu kenyataan, kalau Benedict kenal dekat dengan Eric, maka mampuslah dia. 

Detik berikutnya, Sherly malah baru sadar kalau hampir yang ada di HAD Law Firm adalah para bajul jantan dan betina yang pasti sudah jago mengoleksi puluhan pasangan, termasuk dirinya. Entah yang berhasil diajak bercinta atau sekedar di-ghosting. Apakah perlu dia mengusulkan nama baru firma hukum yang didirikan oleh Hartono--kakak tertua Sarah--menjadi kandang pengacara buaya. Tapi, dalam hal ranjang, Sherly adalah pemilih yang berujung tak ada minat lagi semenjak Eric datang. 

Kilasan malam penuh gairah itu membangunkan hasrat Sherly  tapi terhempas begitu saja ketika suara Eric menggema ingin mengorek alasan kepergiannya lima tahun lalu. Sebuah alasan tak berarti yang tidak bisa mengubah apa pun di antara keduanya. Untuk mengisi kesepian selama perjalanan ke kantor, dia menyetel musik Spotify yang mengalunkan lagu Daughtry.

You never said that it would be this hard

Love was meant to e forever, now or never

Seems too discard

There's gotta be a better way for me to say

What's on my heart without leaving scars

"Ah, sial ..." gerutu Sherly terjebak dalam pusaran kenangan bersama Eric di masa silam. 

###

Selepas dari kantor kejaksaan usai diskusi tertutup bersama tim penyidik atas kasus pembunuhan, Eric mampir sejenak ke rumah sakit untuk menjenguk Gatot sesuai permintaan Eveline. Selain itu, setelah mengurung diri selama berhari-hari untuk memikirkan cara yang terbaik keluar dari masalah antara dirinya dan Sherly, Eric perlu mencari alasan dasar antara Eveline dan Sherly sampai saling mengibarkan genderang perang dingin. 

Kepala lelaki itu dipenuhi banyak spekulasi tentang dendam pribadi yang dirasakan Eveline kepada Sherly. Sungguh dia benar-benar merekam jelas betapa ibunya dulu begitu memuja Sherly dan menginginkannya menjadi menantu. Lantas, kenapa sikap ibunya berubah sedrastis itu kalau bukan ada rahasia besar yang sengaja ditutupi?

Hal terburuk yang ada di benak Eric adalah bagaimana jika ternyata Sherly adalah simpanan Gatot? Bagaimana jika Sherly ternyata hanya memanfaatkan segala uang dan kepolosannya untuk memeras dirinya? Melihat sifat Sherly yang begitu suka dengan uang, maka alasan pertama adalah alasan paling kuat. Eric menggeleng. Jiwa penyidiknya sedang bergejolak memecahkan teka-teki ini. Kalaupun mencari bukti lima tahun lalu akan begitu susah kecuali pihak yang terlibat ikut bersuara. 

Tak membuang waktu lagi, Eric menekan pedal gas mobilnya melesat membelah jalanan, menepis segala keresahan atas retaknya hubungan yang akan dibangun. Dia sudah membesarkan hati bersiap menerima kenyataan sepahit bratawali. Dia nekat menerima apa pun yang keluar dari mulut Gatot nanti. 

Semoga

***

Jangan lupa mampir buat ketemu si tukang celup di akunnya kak BelladonnaTossici9

Hard Desire (END)Where stories live. Discover now