chapter 21

15.7K 311 5
                                    


situasi keluarga bram sudah sedikit terkendali, oleh karena itu ketika beberapa orang tetangga heran kenapa bisa terjadi hal seperti itu bram langsung menjelaskan bahwa dia sedang bekerja di luar pada saat istrinya jatuh dia tidak tau mengapa bisa terjadi hal seperti ini, orang-orang yang bertanya itu mengangguk-angguk percaya, tapi mereka tidak tau saja jika bram dengan segaja tidak melanjutkan pengobatan istrinya di rumah sakit dan memilih merawatnya dirumah mereka.

seolah tanpa ada halangan lagi, bram jadi tidak lagi memeliki rasa takut akan ketahuan oleh istrinya.

setelah kegiatan seks hebat antara dirinya dan yudha sulit untuk tidak langsung jatuh hati pada yudha dan juga bram tidak lagi memiliki perasaan apa pun terhadap istrinya yang sudah tua.

beberapa waktu lalu putrinya pulang dengan yudha menantunya, bram merasa yudha semakin hari semakin tampan saja, di antara penduduk pedesaan yang lain, mata bram hanya melihat pada menantunya itu seolah-olah melihat seekor merak cantik yang berada di antara ayam-ayam ternak biasa, membuatnya tidak bisa mengalihkan pandangan nya dari pesona yudha.

bram juga merasa bokong yudha sepertinya semakin besar dia tidak tahu apakah itu karena dia bercinta dengan orang lain atau efek karna kehamilan, dua potong pantat bulat montok itu besar dan gemuk, bram bisa melihat jika celananya saja hampir penuh seperti hendak meledak dan mereka bergoyang saat yudha berjalan, itu terlihat sangat seksi.

pinggangnya sangat ramping sehingga bisa direngkuh oleh kedua dua tangannya, sama sekali tidak terlihat seperti sedang hamil, bram tidak percaya bahwa pelacur kecil itu bisa patuh dan benar-benar tidak mencari pria dalam beberapa bulan ini.

entah bagaimana, begitu bram memikirkan yudha mendesah di bawah pria lain fetish anehnya bahkan lebih tak tertahankan, seolah-olah berharap dia bisa melihat yudha mengerang dibawah orang lain.

setelah dokter berusaha keras untuk merawat istrinya memang istrinya terselamatkan tapi dia hanya bisa tergolek lemah di kasur, meskipun dia masih memiliki kesadaran penuh tetapi dia tidak dapat berbicara atau bergerak, jauh di lubuk hatinya bram merasa sedikit bersalah dan juga sedikit lega karna dia bisa bermesraan dengan menatunya tampa takut ketahuan lagi oleh istrinya.

dan pada akhirnya perusahaan tempat putrinya bekerja sudah meneleponnya berkali-kali mendesaknya untuk kembali bekerja, putrinya itu meminta cuti disaat perusahaan nya sedikit kacau, tetapi sebenarnya dinda ingin berhenti dari pekerjaannya dan ingin fokus merawat ibunya.

tentu saja yudha dan bram pasti tidak akan setuju dengan hal itu.

karena itu pekerjaannya menjadi lebih penting sekarang serta bujukan dan rayuan dari suami dan ayahnya dengan alasan raka di kota lebih membutuhkan perawatan darinya dan pekerjaan nya tidak boleh hilang membuat dinda akhirnya tidak bisa menolak.

saat hendak kembali kekota dinda berpisah sebentar dengan suaminya dengan muka sedih sehabis menangis.

dengan perasaan sedih dinda pergi meninggalkan suaminya dan ibunya yang sakit tampa tau bahwa setelah kepergian nya suaminya itu justru langsung memeluk ayahnya dengan seduktif.
.
“ ayah…aku ingin penismu lagi… ayo cepat entot aku lagi…” ujar yudha tidak sabaran, hari-hari sebelumnya ayah mertuanya itu terhalang oleh keberadaan istrinya, jadi setiap hari dia hanya bisa diam-diam meraba-raba dadanya dan meremas pantatnya, terkadang dia akan memasukkan tangan nya ke dalam celananya menusuk lubangnya dengan jari-jarinya.

setiap kali tangan bram bermain di lubang nya  nafsu yudha semakin membara, bahkan ada beberapa kali ia diusap-usap hingga muncrat, namun ayah mertuanya itu tetap tidak berani untuk benar-benar menidurinya karna takut ketahuan oleh dinda istrinnya.

“ bajingan ini, kamu sudah hamil  tapi sikap mu masih sangat binal, ibu mertuamu bahkan masih mengawasimu meski hanya berbaring ” balas bram mereka baru saja mengirim dinda pergi dan baru saja tiba di pintu rumahnya dan dia langsung digoda seperti ini.

" itu semua karena kamu ayah, kamu mengambil keuntungan dengan meraba putingku ketika dinda mengucapkan selamat tinggal pada ibu dan mengusap-usap celah lubangku ketika kita dalam perjalanan kembali kesini, sopir taksi itu bahkan melihatnya ..." yudha tidak menyangka bahwa bram senekat dan seberani itu, ayah mertuanya itu benar-benar melepas celananya dan membuka pahanya membiarkan pengemudi melihat penisnya melalui kaca spion, lalu memasukkan jarinya ke dalam lubang vagina dan pantatnya.

“ bukankah kamu juga sangat senang di lihat seperti itu? precum mu bahkan keluar sangat banyak…” bram tahu bahwa menantunya ini sangat terlarut dalam gairah, dia pasti tidak akan menolak meski kegiatan mereka terlihat oleh orang lain.

beberapa hari ini, yudha sering dipermainkan oleh ayah mertuanya itu, dia merindukan penis besarnya tetapi tidak bisa mendapatkannya, tubuhnya sudah lama dirusak oleh nafsu yang membara bagaimana mungkin dia masih peduli dengan hal-hal seperti moral, selama istrinya tidak mengetahuinya itu, apalagi dilihat oleh orang lain bahkan jika dia disetubuhi oleh pengemudi itu yudha tidak akan keberatan.

bram yang sudah lama ergoda sampai keinginan nafsunya begitu tak tertahankan, melihat tidak ada orang di sekitar dia membawa menantunya ke dalam dan menutup pintu, istrinya saat ini sedang berbaring di tempat tidur matanya melirik mereka dengan penuh amarah, dia adalah orang tua dengan berbudi luhur yang baik,. tapi sekarang dia tidak bisa melakukan apa-apa selain berbaring di tempat tidur dan melihat suami dan menantunya berpelukan mesra.

begitu memasuki rumah, bram segera memeluk menantunya dengan erat, satu tangannya meremas-remas pantat montok yudha dan tangan yang lain merogoh kemejanya membelai pinggang yang melengkung indah, mulutnya mengecap setiap senti leher menantunya itu dari tulang selanggka hingga bibir ranum yudha.

yudha berinisiatif membuka mulutnya untuk melayani bram dan menjulurkan lidahnya untuk menjilati air liur ayahnya.

bram jelas merasa bahwa selangkangan menantunya basah kuyup, dia tidak tahu apakah dia telah cum lagi atau karna cairan precum yang keluar, sejak hari dimana dia menyentuh menantunya sampai dia cum hari itu dia mendapati dirinya sangat menyukai perasaan ini, bram memaksanya dirinya sendiri meminum cairan cum yudha membuat menantunya itu malu hingga wajahnya putihnya memerah, bahkan tampak seperti ingin menemukan lubang untuk menyembunyikan rasa malunya.

bram memberi isyarat kepada yudha untuk membungkuk di atas meja dan dia melepas celananya dari belakang, memperlihatkan pantat putih besarnya yang montok bram memberinnya tamparan disana sembari memarahi yudha.

“ dasar pelacur, apakah semua guru di sekolah mu sepertimu? menempelkan pantatmu di depan ibu mertuanya untuk merayu suaminya? dan lihat kamu sudah punya istri tapi pantatmu dimainankan hingga menjadi semakin besar, mari kita lihat, jika kamu merasa tidak bersalah aku akan terus memukul pantat besarmu "

“ ayah....ahh~....aku salah… ahh~ hahh~ pukul pantatku pelan-pelan emm....agar aku tidak merayu orang lain lagi…”

bram hanya berhenti setelah memukul kedua pantat putih yudha hingga merah, lalu dia membungkuk untuk menjilatnya lubang analnya dengan lembut.

“ aye… apakah bayiku terluka? ayah akan membantumu supaya tidak sakit, lihat pantat ini sangat empuk, ah orang tua ini telah memukul pantatmu hingga merah, maaf kan aku oke…” lidah bram kembali menjilati lubang anal yudha dengan ganas.

“ ahh...panas… pantatku panas…ngh nnh enak sekali ahh~ dijilat ayah ahh…bagian depanku juga panas ayah emhhh... tolong bantu aku menjilatnya…”

suami binal 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang