chapter 26

14.2K 236 4
                                    

lubang yudha terasa lebih lapar dan gatal karena jilatan lidah basah brian, kenikmatan melanda tubuh bagian bawahnya dan dia mulai mengeluarkan erangan cabul.

" ah ~ hentikan... ahh berhentihh... berhenti menjilatnya... ah~ ohh... gatal~ briannhh yang baik... lubangku gatal~ kumohon... Ah~ masukkannh... ah~ penismu ... ah~ .... ke dalam lubangku... ngh~ plis cepatlah f*ck me emmh "

wajah brian kembali basah karna ejankulasi yudha, sebagai hukuman dia menekan klitoris vagina yudha dan dengan lembut menggunakan giginya untuk menggigitnya.

" jangannh... ah~ jangan gigit itu ... " erangan yudha dipenuhi dengan rasa lapar oleh nafsu, saat airnya terus mengalir keluar
" sangat gatal ...brian..ah kumohon lepaskan aku~ "

" sl*t, patuhi saja dan aku akan membuatmu merasa nyaman," tuntut brian sebelum berdiri, dia dengan cepat menanggalkan celananya, melepaskan penisnya yang besar dan keras, dia menggunakan kedua tangannya untuk membuka paha yudha dan mengosok kemaluannya di antara vagina yudha meluncur ke atas dan ke bawah dari waktu ke waktu.

Pada saat ini bram sedang duduk di bawah pohon di tepi lapangan, dia menghela nafas kesal dan mengeluh bahwa dia tidak dapat memenuhi kebutuhan nafsu menantunya, hari-hari yang dulunya seperti surga mulai terasa seperti neraka, menantunya yang seksi dan mempesona perlahan berubah menjadi seperti vampir yang ingin menghisap darahnya.

pada siang hari, ia harus menggunakan alasan bahwa ladang dan sawahnya membutuhkan perawatan, dan dia hampir tidak punya energi untuk bercinta di malam hari sehingga menantunya mulai merasa tidak senang, dengan alasan lagi bahwa yudha tengah hamil bram kembali menolak ajakan bercinta syukurlah menantunya akhirnya mengerti, meskipun dia tidak puas, dia terlalu malu untuk terus memohon kepada ayah mertuanya.

Ai... ayo kembali, melakukan ini setiap hari pasti akan membuatnya curiga.

ladang sayur miliknya terletak tidak terlalu jauh dari rumah, perjalanan pulang hanya memakan waktu sekitar 10 menit, yang mengejutkan, ketika dia sampai di pintu masuk, dia mendengar erangan dari dalam, dia akrab dengan suara tangisan menantunya tetapi dia tidak bisa mengenali siapa suara berat yang menyahutnya itu.

meskipun dia mengetahui bahwa menantunya selingkuh darinya, bram tidak menyerbu masuk ke dalam rumah, tetapi dia bersyukur bahwa ada orang lain yang dapat membantu meringankan bebannya.

dia diam-diam meletakkan peralatannya di lantai dan berjalan ke jendela yang tertutup, melihat melaluinya untuk menikmati live NTR secara langsung.

dan yang ia lihat ternyata adalah seorang gangster kecil di desanya, brian, kaki menantunya terbuka lebar dan dia berbaring di kursi malas yang sering dia sandarkan, pantatnya yang bulat dan gemuk diremas-remas.

brian memiliki wajah yang lumayan menurutnya, pulpennya pasti besar dan yah sangat besar dan gelap dan pemuda itu dipenuhi dengan nafsu dan semangat yang membara, dia menyodorkan pinggangnya dengan penuh semangat seperti penunggang kuda, ia tidak tahu sudah berapa lama dia meniduri menantunya itu sedemikian rupa sehingga wajahnya basah oleh seperti orang menangis, dada yudha yang tumbuh bergoyang seperti ombak, bergoyang ke atas dan ke bawah mengikuti irama sodokan penis brian.

" tolong... jangan... ah~ jangan terlalu masuk lebih dalam... ah sayang emh jika setengahh nya saja ah~ tidak apa-apa..."

yudha tidak tahu berapa lama dia berteriak karna hujaman penis besar itu, tenggorokannya sakit karnanya, ketika bram mendengar bahwa dia akan cum, bram merasa sangat terangsang.

brian menatap penisnya yang besar yang keluar masuk dari vagina yudha ia melihat ke arah mata erotis dan bibir yang merah yang menggoda itu, tetesan keringat muncul di dahi bibi kecil ini, dia sekali lagi menghentakkan dengan sangat keras penisnya sehingga tubuh yudha bergetar karna kenikmatan.

" bibi sl*tty, oh~ rasanya enak sekali... p*ssy bibi mengisap penisku sangat keras... paman bram benar-benar mendapatkan sebuah berlian, bisakah pria tua itu memuaskanmu? siapa yang lebih baik milikku atau miliknya?"

" milikmu ahh.. penismu memang yang terbaik... emhh~ jangan hisap nippleku... ngh ha~ tak tahan, aku... mau cum lagi~ ah~ ahhh~ AH~"

melihat bahwa yudha akan datang, brian merasa bahwa dia juga telah mencapai batasnya, dinding bagian dalam lubang yudha yang hendak orgasme meremas penisnya dengan erat seperti inggin menelan semuanya.

yudha yang orgasme tidak bisa menahan diri, tubuhnya yang lemas tak henti-hentinya gemetar merasakan semburan aliran cairan panas yang keluar dari penis besar itu di dalam lubang nya, lubang nya menelan semua sperma kental brian, panas yang menyengat membuat tubuhnya mengejang tak terkendali.

keduanya berpelukan menikmati sisa klimaks mereka dan hendak memulai lagi tapi aksi mereka terhenti ketika mereka mendengar suara bram yang memanggil dari luar, " sayang aku pulang, tidak banyak pekerjaan hari ini jadi aku kembali lebih awal."

keduanya segera merapikan diri mereka sendiri dengan panik, yudha tidak menyangka ayah mertuanya akan kembali begitu cepat, dia dengan cepat mendorong pria di tubuhnya dan merapikan pakaiannya.

meskipun brian adalah seorang preman yang kasar di kampung itu, bram masihlah orang tua yang dia hormati, dia tidak bisa melawan nya.

pintu ruang tamu tidak dikunci dan dua orang itu bergerak dengan panik, mereka mendengar dari luar, " ahhh! cuacanya sangat panas, aku akan mencuci muka dulu."

yudha menghela nafas lega dan menyeka tubuhnya dengan tergesa-gesa, dia tidak tahu ke mana celana dalamnya dilempar dan dia tidak punya waktu untuk menemukannya, dia kembali mengenakan dasternya dan melihat bahwa brian juga sudah siap, dia melirik ibu mertuanya yang lumpuh sebelum membuka pintu ruang tamu.

" paman, kamu baru kembali ke rumah? bibi (ibu mertua) baru saja makan dan hendak tidur, teriakanmu membangunkannya lagi."

seolah baru menyadari ada tamu, bram mengubah nada suaranya, " haha! apakah begitu? kamu kedatangan tamu putri ? "
(catatan TL: nama perempuan yudha)

tapi di dalam hati bram: huh sl*t kecil ini, celana dalammu masih di bawah meja, p*ssy-mu kacau balau sehingga isinya bocor, itu mengalir di pahamu, aku mungkin sudah tua tapi aku tidak buta.

"ai! Paman bram, saya baru saja datang dari luar, cuaca hari ini sangat panas, bajuku basah oleh keringat, saya melihat bahwa adik menantumu ada di rumah jadi saya masuk untuk meminta minum. "

berkeringat? Jika orang ini tidak menyaksikan apa yang baru saja kalian berdua lakukan, aku pasti akan benar-benar tertipu olehmu, tentu saja bahkan jika dia tidak melihat mereka bergumul dia sangat hafal dengan bau air cabul itu.

" ah paman, mari kita simpan obrolan ringan itu untuk nanti, lihat dirimu kau sangat berkeringat, segeralah mandi paman suapaya paman bisa kembali segar " ucap yudha meskipun kakinya ia jepit erat, p*nis gangster kecil ini terlalu besar, lubang kecilnya masih belum menutup drngan semputna, sperma yang tidak bisa dibendung merembes keluar, karena dia tidak memakai celana dalamnya, pahanya yang basah terasa dingin, itu selalu menjadi pengingat, bahwa dia sedang membawa cairan orang lain di depan ayah mertuanya.

dia telah mengkhianati istrinya sendiri, jika dia mengkhianati ayah dari anak di perutnya, yudha takut akan kehilangan kendali akan tubuhnya.

setelah ayah mertuanya memasuki kamar mandi, yudha dengan cepat mencari celana dalamnya, tepat ketika dia menemukannya akan kembali memakainya, tanggan brian dengan ceoat mengambilnya.

"  wow lihat cd ini sangat mesum, bibi tinggalkan ini sebagai oleh-oleh untukku oke" tanpa menunggu persetujuan yudha, dia memasukkan celana dalam itu ke dalam sakunya.

" karena rasa hausku sudah hilang, aku akan pergi, hari ini aku dihentikan oleh paman bram,  tapi aku akan kembali lain kali dan di lain waktu kamu bisa memberikan servis terbaikmu untukku "

tepat sebelum dia pergi, dia tidak lupa untuk memberi ciuman di bibir yudha beberapa kali, dia bahkan menggosokkan penis nya yg setengah tegang ke pakaiannya.

" kamu! bajingan!" wajah yudha memerah karena malu, tetapi hatinya dipenuhi dengan kekecewaan.

dan begitu saja yudha ditinggalkan dengan kesendirian dan kesepiannya untuk menghibur dirinya sendiri, dia tidak bisa tidak menyalahkan ayah mertuanya dari semua hari yang ada mengapa dia harus kembali lebih awal hari ini ?memikirkan itu saja membuat yudha kesal karna tidak bisa kembali bercinta lagi.

suami binal 🔞Where stories live. Discover now