chapter 25

14.1K 237 2
                                    

meski sekarang yudha ketahuan sebagai seorang inters*x untungnya preman kecil itu hanya melihatnya sebagai seorang wanita yang memiliki organ pria, berentung dia tidak mencurigai identitasnya aslinya.

brian menggosokan tangannya di antara paha yudha sembari mulutnya menggigit nipple yudha yang sedikit tumbuh melalui kemeja nya yang menonjol.

setelah didorong ke titik ini, yudha tahu dia tidak bisa lagi mengendalikan dirinya, lubang sl*t-nya telah diabaikan oleh ayah mertuanya terlalu lama, dia tidak bisa menahan sentuhan pria ini, satu-satunya hal yang bisa dia lakukan adalah mencegah identitas asli nya terbongkar.

dia didorong ke kursi malas dan roknya disingkap hingga pinggangnya, memperlihatkan bagian bawahnya yang tidak biasa, taman kemaluannya yang tebal basah kuyup dan terlihat sangat erotis, kontolnya tegak dan pahanya yang tertutup rapat dibentangkan oleh pria di depannya.

brian mengabaikan penis itu dan mengalihkan pandangannya yang tajam ke arah lubang yudha yang berkedut, yudha merasakan tubuhnya memanas di bawah tatapan itu, kemaluannya terasa gatal dan payudaranya terasa sangat sakit.

“ aku mohon tolong berhenti, aku akan klimax ” yudha merasa malu karena tempat paling rahasianya dilihat oleh orang asing.

benar saja, setelah memohon, dia menyemprotkan cairan klimax nya ke seluruh wajah gangster kecil itu.

hanya saja gangster kecil itu tidak menghindar dan menatap bingung ke tubuhnya yang basah kuyup.

seorang inters*x hamil dengan perut besar, berbaring di kursi malas dengan paha terbuka, sedang klimax, membasahi mereka berdua dengan cairan klimaxnya yang panas.

“ wah...kakak kamu luar biasa, kamu klimax hanya karna ku pandangi seperti itu...haha kamu bisa berhenti berpura-pura! aku tau bahwa kedua lubang mu sudah dimainkan oleh paman bram dan lihat saja hasilnya ada di perutmu kan, apakah kamu masih ingin dijaga oleh orang tua itu? biar kuberitahu satu hal, penisku lebih besar dari miliknya!”

bulge yang terlihat di celana brian seperti akan meledak membuat yudha terpesona olehnya, pikirannya sekali lagi dipenuhi dengan pikiran erotis, benar-benar lupa bahwa ada seorang anak berusia 6 bulan di dalam dirinya.

“ lubangmu sepertinya gatal kak, aku akan membantumu supaya tidak gatal oke, aku akan menghisap lubangmu hingga kering "

melihat bahwa yudha tidak lagi memberontak, brian tetap inggin memastikan bahwa benih di dalam perut yudha memang milik paman bram, jika benar dia tidak akan merasa lebih bersalah lagi.

“ kakak cantik aku harus memanggilmu apa ? kamu hamil karna benih paman bram haruskah aku memanggilmu bibi juga ?”

brian merasa bahwa wanita ini adalah makhluk yang tidak bisa hidup tanpa seorang pria tetapi karena tubuhnya, dia harus puas hanya dengan seorang pria tua seperti bram.

tidak setia… selingkuh… yudha merasa kecanduan, dia sedang mengandung anak ayah mertuanya, sejak ibu mertuanya menjadi lumpuh, dia telah menghabiskan hari-harinya dalam pesta pora dengan ayah mertuanya sedemikian rupa sehingga dia menjadi istri kecil ayah mertuanya, dan sekarang dia malah selingkuh dari ayah mertuanya, sambil memegang perut besarnya yudha merayu gangster kecil itu.

“ bibi… aku bibimu… lubang bibi terasa sangat gatal … cairanku tidak bisa berhenti bocor… brian… pamanmu tidak ada di rumah, tolong bantu aku...hisap lubangku dan gunakan penismu untuk meredakan lubangku yang gatal ”

" aiya, bibi kecil, kedua alat kelaminmu sudah dilihat oleh bibi besar( ibu mertua yudha ) dan sekerang tidakkah kamu takut paman akan mengetahuinya ?"

brian melihat ke arah tempat tidur dimana bibi besar itu berbaring sambil dengan lembut membelai rambut kemaluan yudha dengan tangan nya.

" dia tidak akan ... dia tidak akan mengatakan apa-apa dan kamu lebih baik tidak memberi tahu... suami saya ..." itu bukan pertama kalinya yudha mengatakan bahwa ayah mertuanya adalah suaminya tepat di depan ibu mertuanya, tetapi mengakui bahwa ayah mertuanya adalah suaminya saat penisnya digosok oleh orang asing adalah yang pertama.

kedua alat kelamin nya digosok terus-menerus oleh gangster kecil itu, dia merasa kemaluannya semakin panas dan sakit.

“ haha aku harus melihat perkembangan bibi kecil dulu, jika bibi kecil bisa membuatku merasa nyaman, aku tidak akan mengatakan sepatah kata pun pada paman nanti, apakah bibi kecil tidak khawatir bahwa paman akan segera kembali ? "

“ dia...ahh...tidak akan kembali begitu cepat…mmhh…selama kau tidak memberitahunya…kamu bisa melakukan aahh...apapun yang kau mau…”

kakinya dibuka oleh gangster kecil itu, jari telunjuknya menekan klitoris dan mengosokkan nya jarinya ke atas dan ke bawah, ketika jarinya menyentuh klitorisnya yang sensitif, rasanya seperti ada arus listrik yang mengalir melaluinya, tubuh yudha gemetar tak terkendali, dia menjulurkan lidahnya dan mengerang dengan pelan, “ ngh~ ah~ berhenti… berhenti menyentuhnya… ah gatal~ itu terasa sangat gatal~…”

precum membasahi tangan gangster kecil itu, jari tengahnya dengan mulus dimasukkan ke dalam vaginanya, sembari melakukan itu lidahnya menjilati bagian dalamnya yang lembut, nafsu yudha mencapai titik puncaknya dia memutar pinggangnya dan precumnya tidak bisa berhenti mengalir.

"sayang~... lubangmu mengeluarkan begitu banyak precum!"

gangster kecil itu menggerakkan kepalanya di antara paha putih dan halus yudha melihat bahwa dua labia gemuk bibi kecil itu menutup dan membuka seperti cangkang kerang.

dia tiba-tiba melaju di antara bagian tengah paha yang hangat itu, hidungnya masuk ke klitorisnya dan brian menjulurkan lidahnya untuk menjilat kedua bibir gemuk itu, dia mengisap nya begitu ganas membuat suara hisapan yang cabul yang keras.

kemudian dia menyelipkan lidahnya ke lubang analnya dengan hati-hati mengisap dan menyeruput lubang yang sering digunakan bram itu, melihat lebih dekat lubang itu brian merasa seolah-olah melihat bunga mekar di antara pantat yudha.

dia meluruskan lidahnya, meghisapnya dengan rakus, lidahnya meliuk ke kiri dan ke kanan merasakan celah-celah dinding pantat yudha, sesekali ia menggigit daging kenyal itu.

suami binal 🔞Where stories live. Discover now