Kebingungan

5.4K 117 0
                                    


Aku yang melihat Pa Egi kenikmatan, tidak akan melepaskan momen ini dengan hanya dia yang puas. Aku harus memuaskan diriku juga dengan memanfaatkan kondisi Egi yang terangsang...

Aku berpikir harus membuka bajuku, karena ini pasti akan membuat dia semakin berenergi dalam proses menuju persenggamaan kita.

Dia melihat keheranan dengan aku melepaskan pakaianku, tapi aku masa bodo saja.

Aku mencoba menawarkan Pa Egi untuk mengulumku, namun ia menolaknya, mungkin karena belum pernah mencobanya.

Aku memang sedikit kecewa, tapi aku harus mewajarkannya, karena yakin dia akan memberi lebih untukku.

Akhirnya aku berupaya seperti posisi 69 agar Pa Egi terangsang dengan lubang anusku.

Aku langsung melahap kembali kontol Pa Egi, hingga terdengar "Aaaooohh... Aldi..."

Pasti sebentar lagi akan termakan dengan jebakanku.

Dan benar saja akhirnya tangan Pa Egi mungkin tanpa sadar berani menyentuh lubang anusku.

Kemudian tangannya pindah memegang kontolku.

"Aaaahhh... Pa Egi...", desahku yang sengaja aku buat agar ia semakin panas.

Tiba-tiba ia membalikkan tubuhku, sehingga aku berada di bawah dan ia di atasku.

Aku sudah menduga ini semua akan terjadi, sehingga aku akan semakin menjebaknya.

Pa Egi akhirnya mencoba memasukkan kontolnya ke lubang anusku, jujur ini akan menjadi malam yang indah buat kami. Kenapa kami? Karena kami berdua bakalan sangat menikmatinya.

Aku melihat dengan jelas kontolnya Pa Egi sangat tegang, besar, berurat, dan gemuk sudah ada di depanku.

Akhirnya ia memasukkannya ke dalam anusku dan aku diam saja walaupun sudah tidak kuat rasa nikmatnya.

Pa Egi yang melihatku diam mungkin berpikir bahwa aku kesakitan, sehingga munculah first kiss kami, ya Pa Egi mendaratkan bibirnya ke bibirku.

"Mmmuaaaach...", kecupan pertama kami.

Akhirnya kami untuk pertama kali berciuman dan karena sudah kepalang berciuman, aku pun menerima ciuman pertama ini.

Sungguh bibir yang tebal milik Pa Egi langsung membuatku kenikmatan dan membuat nafasku terengah-engah.

"Hhooohhh... Hhoohh...", suara nafasku.

Pa Egi pun melepaskan ciumannya dan akhirnya berhasil memasukkan kontolnya ke dalam lubang anusku dan aku menggelinjang dengan keenakan.

Aku benar-benar sangat terharu, ia yang memulai persetubuhan ini, hingga aku meneteskan air mata karena terharu bisa mendapatkan sosok Pa Egi yang kuidam-idamkan.

Tubuhnya, bibirnya, kontolnya, semua benar-benar aku dapatkan secara gratis tanpa harus bersusah payah terlebih dahulu.

Saat ini Pa Egi mulai memaju mundurkan kontolnya, aku yang sudah sangat keenakan dan terharu hanya bisa mendesah.

"Aaaaahh... Aaaahhh... Egi...", suara desahanku tanpa memanggil sebutan Pa lagi.

Pa Egi pun benar-benar menikmati persetubuhan ini,

"Aaah... Aaahh... Enak banget lubangmu Aldi, ahhh...", suara desahan Pa Egi.

Kontol Pa Egi yang besar akhirnya menyentuh prostatku yang akhirnya kontolku tegang maksimal.

Beberapa saat kemudian, kontolku tak kuat menyemburkan spermanya, padahal tidak ada sentuhan terhadap kontolku selain dari prostat yang disodok kontol Pa Egi.

Kisahku Dengan Suami OrangWhere stories live. Discover now