Belum Terselesaikan

3.7K 89 5
                                    

Akhirnya kini saatnya aku beraksi untuk menyelesaikan kasus teror ini. Aku harus terus membantu Pa Egi agar ia selamat dan semakin jatuh hati kepadaku. Aku sepertinya akan berhasil mendapatkan hatinya berkat kasus ini...

Semoga kasus ini terselesaikan.

*** di sekolah ***

Aku yang datang terlebih dahulu, langsung menghadap ke Pa Amin guna laporan tentang Bu Indah.

"Beneran Bu Indah pelakunya?", tanyanya.

"Bener Pa! Ini buktinya", kataku sambil menyodorkan screenshot teror Bu Indah ke istri Pa Egi.

"Ga bener ini Bu Indah, harus segera ditindak!", ucap Pa Amin.

"Tapi Pa, kita harus atur strategi agar Bu Indah tidak curiga terhadap HP-nya yang hilang selama 4 hari ini", kataku.

"Oke Pa Aldi, tenang saja!", katanya meyakinkan.

Akupun meninggalkan ruang Pa Amin dan kembali ke ruang guru. Di sana aku melihat ada Pa Egi, begitupula Bu Indah.

Tak lama kemudian, Bu Indah dipanggil Pa Amin ke ruangannya.

"Aldi, seriusan kamu udah bilang?", kata Pa Egi.

"Sudah dong, tenang saja", kataku.

"Duh, jadi ikut deg-degan nih saya", kata Pa Egi.

Aku yang melihat wajah khawatir Pa Egi, langsung inisiatif memegang tangannya kemudian meremasnya. Kurasakan Pa Egi memegang tanganku kencang.

Lalu Pa Egi melepaskan tangannya dan bergegas masuk kelas. Begitupula aku.

Saat istirahat, aku melihat Bu Indah keluar dari ruangan Pa Amin, namun tidak terlihat tanda-tanda penyesalan dari wajahnya. Aku yang penasaran, akhirnya memilih ke ruangan Pa Amin.

"tok... tok... tok..." suara ketukan pintu.

"Eh... eh... siapa?", tanyanya.

"Aldi Pa...", kataku.

"Oh iya sebentar", bilangnya.

Akhirnya Pa Amin membukakan pintunya dan mempersilakan aku masuk. Sempat terasa aneh hawa ruangan Pa Amin, tak seperti saat pagi tadi. Lalu tanpa basa-basi, aku bertanya,

"Pa Amin, maaf gimana dengan Bu Indah?"

"Bu Indah sudah mengakui semuanya dan dia benar-benar menyesal", jawaban Pa Amin.

"Kira-kira apa yang akan ditindak oleh sekolah Pa?", tanyaku.

"Eee... itu... Bapa gabisa jawab sekarang, karena kami juga masih pertengahan semester, butuh Bu Indah juga. Mungkin Bapa akan pertimbangkan lagi langkah berikutnya" jawab Pa Amin.

"Tapi Bapa sudah minta Bu Indah berdamai dengan Pa Egi dan keluarganya, harus benar-benar minta maaf secara langsung", ucap Pa Amin dengan tegas.

Mendengar jawaban itu, jujur aku belum lega, seperti ada yang ganjil dari Pa Amin ini. Saat aku hendak menggali lebih lanjut, Pa Amin berkata, "Sudah Pa Aldi, biarkan Bu Indah menyelesaikan masalahnya dengan Pa Egi. Kamu jangan ikut campur lagi ya!"

Akhirnya aku pergi meninggalkan ruangan Pa Amin dan ke kantor guru dengan penuh tanda tanya. 

Di ruang guru terlihat Bu Indah dengan wajah kesalnya melihat ke arah HP-nya. Sepertinya ia tidak tahu siapa pelapor ke Pa Amin. Lalu Bu Anggi menghampirinya dan berkata,

"Cie udah ketemu lagi nih HP-nya!"

"Hehehe iya nih, Pa Amin katanya diberitahu dari sekolah lain", jawab Bu Indah.

Kisahku Dengan Suami OrangWhere stories live. Discover now