Penyelamat

1.7K 66 4
                                    

*** Eri POV ***

Akhirnya aku bisa bermain dengan Pa Egi... Setelah aku perhatikan, body Pa Egi benar-benar menggoda, apalagi setelah bersenggama dengan Bu Indah, suara machonya keluar dan tenaganya besar banget. Sungguh rasanya aku ingin memilikinya juga...

Hingga Bu Indah memutuskan pulang karena ada urusan, maka aku harus menyiasati untuk mendapatkan tubuh Pa Egi.

Aldi sudah kubiarkan istirahat, lebih tepatnya dia sudah kelelahan menghadapi senggama denganku. Maklum masih muda, belum bisa merasakan kekuatan berkali-kali untuk bersenggama.

Aku sangat menikmati persenggamaan dengan Aldi, ini seperti surga dunia banget.

Nah sekarang giliranku membuat Pa Egi menjadi milikku. Kalau aku lihat, Aldi memang sudah tidak perawan, pasti ulahnya Pa Egi. Namun ketika aku melihat lubang Pa Egi, ternyata ia masih perawan, belum pernah ditusuk oleh siapapun, seperti selingkuhan istriku.

Hingga aku ubah posisi Pa Egi yang sudah terlelap akibat suntikan bius ini hingga posisi yang mudah untuk disetubuhi olehku. Tak lupa kupasang lakban pada mulutnya agar ia tidak bisa minta tolong.

Singkatnya semua sudah disiapkan dengan baik, aku yakin dengan posisi ini aku akan bisa mengambil keperawanan Pa Egi.

Aku mulai dengan mengoleskan gel pada kontolku dan lubang pantat Pa Egi dan aku berusaha untuk memasukkan kontolku ke dalam lubang pantatnya, namun ternyata Pa Egi langsung tersadar...

Tak lama basa-basi dengannya, aku berhasil memasukkan kontolku ke dalam lubang Pa Egi, jujur saja kontolku terasa terjepit di dalam, karena ini bentuk penolakan Pa Egi yang mungkin merasa kesakitan.

Tapi aku tak boleh menyerah, aku sodok-sodok terus dengan harapan bisa menyentuh titik terlemahnya, yaitu prostat. Tak lupa kumainkan puting Pa Egi agar menambah rangsangan disana.

Perjuanganku tak sia-sia! Aku berhasil menyentuh prostatnya Pa Egi, sehingga kontolnya menegang. Aku yakin sekarang dia sudah kepanasan dan berharap permainan ini terus dilanjutkan.

Aku yang melihat raut wajah Pa Egi yang sudah tak tahan, maka inisiatif kubuka lakban yang menempel dari mulutnya.

"Hhooohh... Hhooohh..." terdengar jelas desah nafas Pa Egi.

"Pa Egi senang ya dengan perlakuanku?", tanyaku menggoda.

Ia diam tidak menjawab sembari mengatur nafasnya.

"Jika tidak senang, tidak mungkin kontol Pa Egi bangkit", ucapku sambil kusentuh kontolnya.

Pa Egi masih tidak menjawab...

Lalu aku mencoba memaju-mundurkan kontolku lagi hingga terdengar erangan yang luar biasa, "aaaaarrrggghhh..." suara Pa Egi.

Aku tau rasa sakit hati dan sakit anus itu pasti ada, maka untuk meredakannya aku mendekatkan wajahku ke wajahnya. Lalu aku mencoba menciumnya yang sudah pasti ditolak Pa Egi.

Aku yang tidak mungkin menyerah, menggunakan tanganku untuk memelintir putingnya, hingga terdengar "Aaaakkh!!"

Karena Pa Egi membuka mulutnya, maka ini menjadi kesempatan aku untuk memasukkan mulutku ke dalam mulutnya... Dan kami berciuman...

Kutahu Pa Egi berusaha menutup rapat-rapat mulutnya, namun apa daya, kekuatanku jauh lebih besar sehingga Pa Egi akhirnya pasrah membiarkan mulutnya dimainkan olehku. Hingga lidahku berhasil mendapatkan lidahnya.

Tak lupa kumasukkan salivaku ke dalamnya bukti bahwa akupun bisa mendapatkan Pa Egi.

*** Egi POV ***

Kisahku Dengan Suami OrangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang