BAB 00: START

3.3K 243 54
                                    

- Lokal AU / Fiction
- JaeRosé
- Romance-Drama
- Harsh word
- Non-baku
- FIKSI! HALU!
- bxg area!

JEROME RADITYA WILSEN

JEROME RADITYA WILSEN

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


RALINE JOVANKA

RALINE JOVANKA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






PROLOG



"Gue bisa bantu lo move-on dari Abigail."

"Gue nggak ngerti lo ngomong apaan. Lo pergi aja, gue lagi pengen sendirian."

"Jer, gue serius bisa jadi orang buat ngebantu lo move-on dari Abigail."

"Apa yang lo bisa? Gue sendiri aja nggak yakin bisa move-on dari dia."

Raline menarik nafasnya sebelum menghembuskan nya kembali. Dia menatap dalam ke arah Jerome.

"Ayo kita pacaran. Gue bakal bantu lo lupain Abigail."

Raut wajah Jerome berubah. Dia menatap Raline dengan tidak percaya.

"Sumpah Rell. Lo kalo mau prank jangan gini juga dong caranya. Mood gue sama sekali lagi nggak bisa di ajak bercanda."

"Gue serius, Jer. Gue suka sama lo. Bahkan sebelum lo pacaran sama Abigail."

Jerome menatap datar ke arah Raline. "Jadi tujuan lo mau pacaran sama gue karena lo suka sama gue. Gitu kan?"

"Gue nggak akan maksa kalau emang lo nggak bisa langsung suka sama gue. Tapi tujuan utama gue ngajakin lo pacaran karena gue memang mau bantu lo lupain Abigail."

"Lupain aja, Rell. Lo cuma buang-buang waktu." kata Jerome lalu beranjak meninggalkan Raline. Namun dengan cepat Raline langsung menahan kepergiannya.

"Apa lo mau terus-terusan lihat Abigail bahagia di atas penderitaan lo? Kalau gue jadi lo mungkin gue nggak akan nge-galauin cewek yang udah terang-terangan selingkuh dan sekarang lagi ngerasain kasmaran bareng cowok barunya. Sedangkan lo disini lagi meratapi nasib patah hati sendirian."

"Rell — "

"Kasih gue kesempatan. Lo dan gue nggak akan ada yang di rugikan."

Jerome menghela nafasnya. "Kalau lo nggak berhasil bikin gue move-on gimana?"

Raline terdiam sejenak mencari jawaban yang tepat.

"Kalau gue nggak berhasil bikin lo move-on dari Abigail, maka saat itu juga gue akan ngelepasin lo dan nggak akan ganggu lo lagi. Bahkan kita bisa bersikap nggak saling kenal. Gimana? Deal?"

Jerome terdiam sejenak memikirkan tawaran Raline. Di satu sisi dia berpikir kalau tawaran Raline bisa membantunya. Tapi di satu sisi dia tidak yakin pada dirinya sendiri.

"Gue bukan pacar yang mungkin bisa bikin lo puas. Abigail selalu ngeluh kalau gue terlalu pasif dan cuek."

"I don't care. Semua itu bisa berubah seiring berjalannya waktu. Kenyamanan dan komitmen adalah yang terpenting." jawab Raline dengan yakin.

"Rell, lo tau gue nggak punya perasaan sama lo. Kalau lo maksa yang ada lo sendiri yang bakal sakit hati."

Raline tersenyum tipis mendengarnya. "Gue udah terbiasa sakit hati ngelihat lo nggak pernah melihat lebih ke arah gue, Jer."

"Oh God.." Jerome mengeluh pasrah.

"Kita bisa coba. Tapi kalau emang kedepannya hubungan ini nggak bisa di lanjut, gue bakal menyerah."

"Gue nggak janji bikin lo bahagia sebagai pacar gue."

Lagi-lagi Raline tersenyum. "Gue masih bisa berusaha bahagia sendiri jadi pacar lo."

Jerome menatap Raline yang masih memasang senyum lebar. Dia tidak mengerti kenapa cewek di depannya ini begitu tangguh dengan pendiriannya.

"Oke. Gue terima tawaran lo. Tapi kalau kedepannya hubungan ini gagal, jangan minta gue untuk tanggung jawab. Karena lo sendiri yang bilang bakal terima apapun konsekuensi nya. Termasuk patah hati."

Senyum Raline makin lebar. "Lo terima perasaan gue?"

"Belum. Yang gue terima cuma tawaran lo untuk pacaran. Kalau perasaan lo, gue belum bisa nerima."

Senyum lebar di wajah cantik Raline langsung berubah menjadi perasaan getir. "Oke. Berarti kita pacaran mulai hari ini ya?"

Jerome mengangguk singkat. Dia kembali menatap Raline.

"Gue nggak ngerti kenapa lo mau berusaha buat bikin gue move-on."

"Jawabannya cukup simpel. I've loved you for a long time. Dan gue nggak suka  ngelihat cowok yang gue suka patah hati karena cewek lain. Karena itulah gue ada disini as medicine for you." jawab Raline dengan senyum lebar yang membuat wajah cantiknya bersinar.

Jerome terdiam mendengar jawaban Raline yang terdengar setulus hati.

"Kalau lo patah hati jangan salahin gue." ucapnya lalu kembali berjalan meninggalkan pacar barunya.

"Kalau gue patah hati biar gue yang tanggung sendiri. Kan gue yang barusan nembak lo." jawab Raline sambil menyusul pacar barunya.

Jerome menghela nafasnya. "Cewek aneh."

"Dan cewek aneh ini sekarang udah resmi jadi pacar baru lo."

Jerome mengedikan bahu nya dan melanjutkan jalannya lebih dulu dan langsung di susul oleh Raline.











Lanjut atau stop?

Boleh tinggalkan komentar kalau emang mau story ini di lanjut ☺️

[2] HATI dan WAKTUWhere stories live. Discover now