BAB 17: BERPISAH

1.2K 227 255
                                    


Acungkan tangan yang seneng aku update malam tahun baru ini !!!!



~ Happy Reading ~




Sekarang sudah malam minggu. Malam dimana semua muda-mudi akan menikmatinya bersama teman atau orang terkasih. Seperti Jerome dan Raline misalnya.

Mereka memutuskan untuk menghabiskan malam mingguan di rooftop rumah kontrakan Raline yang kebetulan malam ini semua penghuninya sedang sibuk menghabiskan malam mingguan.

Karena besok Minggu Raline ada jadwal pergi ke daerah pelosok di wilayah Kalimantan yang membutuhkan bantuan relawan.

Karena itu lah mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu malam mingguan di rumah saja sambil mengobrol dan memakan jajanan yang sempat mereka beli tadi.

Dan kini mereka sedang duduk bersampingan sambil menonton film dari laptop milik Mahen yang tadi sempat di pinjam Jerome.

"Besok jam berapa?" tanya Jerome.

"Berangkat nya?" Raline bertanya balik.

"Iya."

"Karena harus naik pesawat numpang punya TNI jadi berangkat nya sekitar jam enam pagi."

"Pagi banget ya."

Raline mengangguk. "Emang pagi sih. Semoga aja aku bangun tepat waktu biar nggak ketinggalan pesawat."

"Jadi relawan apa sih?"

"Jadi relawan bencana alam. Kan di Kalimantan habis ada banjir sama longsor."

Jerome menoleh ke arah pacarnya yang sedang sibuk memakan cimol. "Bahaya banget kan pasti? Kamu gapapa?"

Raline kembali mengangguk. "Ya gapapa. Kan namanya juga membantu orang-orang yang membutuhkan."

"Kamu udah biasa ya ikut acara amal kayak gini?"

"Iya. Dari aku masih kecil ayah sering ngajakin ke acara amal kayak gini. Dan kebetulan juga kakak aku dokter gitu, jadi aku sering ikut dia ke puskesmas buat bantu-bantu ngurus pasien disana."

"Kakak kamu dokter?"

"Iya. Tapi cuma dokter umum biasa yang kerja di puskesmas. Ayah aku kan cuma pengusaha kecil-kecilan, jadi nggak ada biaya lebih buat masukin mas Chandra ke kampus yang bagus."

"Dokter umum juga tetap dokter, Raline. Kakak kamu udah berjasa banyak buat kesembuhan orang lain."

Raline tersenyum. Tiba-tiba dia teringat dengan ayah, ibu, dan kakak nya yang ada di Surabaya.

"Nanti kamu mau ikut aku ke Surabaya nggak, Jer? Aku pengen ngenalin kamu sama keluarga aku." ucap Raline.

Cewek itu menoleh ke arah pacarnya setelah tidak mendapat respon dari sang pacar. Tatapan mereka bertemu dan seketika itu juga Raline langsung menyadari keganjilan di antara mereka.

"A-aku cuma bercanda doang kok. Jangan di anggap serius. Aku paham kamu belum siap kalau di kenalin ke keluarga aku." ucapnya sambil tertawa canggung.

Raline langsung memalingkan wajahnya ke arah lain agar Jerome tidak melihat raut kecewa di wajahnya.

"Rell.."

"Maaf Jer, kadang aku suka terbawa suasana dan menganggap hubungan kita kayak orang pacaran pada umumnya. Agak kurang ajar rasanya kalau aku langsung minta kamu ketemu sama orang tua aku, padahal kamu aja masih belum yakin sama perasaan kamu." ucap Raline.

[2] HATI dan WAKTUWhere stories live. Discover now