BAB 38: END

832 200 672
                                    

~ Happy Reading ~


Dua minggu setelah kekacauan yang melibatkan Jerome karena pengaruh buruk dari Abigail, kini lelaki itu sudah lebih baik menjalani hari-hari nya. Walaupun di beberapa kesempatan dia masih suka merenungi kesalahan nya dan khawatir kalau suatu saat nanti Abigail kembali berulah sampai membuat hubungan nya dengan Raline hancur berkeping-keping.

Jerome tidak ingin lagi merasa kalut dengan ketakutan nya. Dia percaya dan sangat yakin malam itu tidak terjadi apa-apa. Walaupun saat itu dia tidak sadar karena pengaruh sesuatu yang membuat kesadaran nya menghilang, Jerome ingat dan bisa merasakannya kalau tidak ada yang berbeda dengan tubuhnya.

Saat itu karena rasa penasaran nya yang tinggi, Jerome menghubungi senior nya dan bertanya sesuatu yang cukup riskan.

Lelaki itu menanyakan tentang perubahan fisik dari seorang lelaki yang sudah tidak perjaka lagi. Lantas saja senior nya yang mendengar pertanyaan nya itu langsung terkaget-kaget.

Seorang Jerome tiba-tiba menanyakan sesuatu yang dia pikir hanya pertanyaan random dari seorang mahasiswa kedokteran. Tentu saja senior nya menjawab seadanya diselingi nada candaan. Karena dia pikir Jerome hanya bertanya tanpa ada maksud tertentu.

"Lo aneh banget tiba-tiba nanya random begitu. Kenapa? Penasaran gimana perubahan fisik cowok yang udah pernah main ya? Nggak sebanyak perempuan kok perubahan nya. Paling lo cuma ngerasa ketagihan dan pengen lagi aja."

Mendengar jawaban senior nya malah membuat Jerome merinding jijik. Tentu saja dia tidak akan sudi melakukan hal seperti itu dengan perempuan macam Abigail. Membayangkan nya saja sudah membuatnya mual.

Meskipun rasa penasaran nya masih belum terpecahkan, Jerome masih cukup yakin kalau dia tidak meniduri Abigail. Bekas sperma yang di bilang Abigail pun tidak bisa di percayai.

Satu-satunya kunci untuk barang bukti paling akurat yang bisa melepaskannya dari jerat masalah ini adalah cctv dan video rekaman yang ada di ponsel Abigail.

Tapi bukti cctv saja sudah lebih dari cukup. Dan Jerome sedang berusaha mendapatkan bukti itu. Tidak ada yang mengetahuinya, dia benar-benar menyimpan masalah ini untuk dirinya sendiri.

Satu hal yang sangat dia sesali sampai sekarang adalah rasa iba dan luluh mendengar cerita Abigail tentang keretakan keluarga nya. Seharusnya dia tidak merelakan waktunya untuk meladeni perempuan itu.

Sungguh, Jerome sudah tidak ada lagi perasaan sedikitpun kepada Abigail. Yang tersisa saat ini hanyalah rasa benci yang membuatnya ingin melempar perempuan itu ke jurang berisi buaya ganas.

Dia takut kalau tidak ada yang percaya dengan ucapannya. Dia takut sendirian. Tapi apa boleh dikata kalau ini memang kesalahannya. Dia tahu Abigail licik, tapi dia masih saja luluh hanya karena sisi kemanusiaan nya.

Jerome hanya berharap Abigail tidak berulah di saat hari pertunangan nya tinggal menghitung hari.
Setiap malam Jerome berdoa kepada Tuhan agar semua rencana nya di lancarkan.

Dia hanya ingin merajut cinta yang damai dan tenang bersama pujaan hatinyaㅡRaline Jovanka.



🍑🌹


Tinggal 6 hari lagi dia akan resmi menjadi tunangan Jerome Raditya Wilsen. Tidak ada yang mampu mendeskripsikan betapa berdebar nya jantung Raline sekarang.

Hari-hari seperti itu tidak pernah sekalipun terbesit di pikiran nya. Menjadi tunangan dari cowok yang sejak lama dia impikan. Bukankah takdir bahagia sedang menghampiri nya.

Meskipun rasa bahagia mendominasi perasaannya, tetap saja Raline merasa ada yang aneh dengan Jerome akhir-akhir ini.
Kekasihnya itu jadi lebih pendiam dua kali lipat dari sebelumnya.

[2] HATI dan WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang