BAB 32: 1st ANNIVERSARY

1.3K 221 300
                                    

Warn! ⚠️🔞⚠️

~ Happy Reading ~




Tepat hari ini mereka akan merayakan hari jadi ke-satu tahun hubungan mereka. Jerome dan Raline awalnya hanya akan merayakan nya berdua saja, dan mereka sudah memiliki rencana pergi ke Jepang untuk liburan singkat merayakan 1st anniversary hubungan mereka.

Tapi rencana memang hanyalah sebuah rencana. Awalnya mereka sudah berniat merayakannya di Jepang tapi semua itu harus gagal karena jadwal kuliah yang bentrok.

Jerome dan Raline hanya mendapatkan libur kuliah lima hari saja. Sedangkan lima hari tidak akan cukup untuk liburan di Jepang. Jadi akhirnya mereka ganti rencana dan akan pergi ke Bali sebagai ganti nya.

Sekarang Raline sedang bersiap-siap mengepak perlengkapan nya dibantu oleh teman-teman nya ditambah Mahen dan Jonathan yang tiba-tiba nimbrung di dalam kamar nya.

"Jadi berapa hari lo honeymoon ke Bali, Rell?" tanya Jonathan sambil memakan cilor yang tadi dia beli bersama Jean.

"Empat hari tiga malam sih rencana nya. Tapi gue sama Jerome cuma staycation biasa, bukan honeymoon."

"Staycation kan sebagai kata ganti dari honeymoon orang-orang yang bukan pasutri." celetuk Mahen yang langsung di soraki oleh yang lain nya.

"Loh? Kok malah nyorakin gue? Pada nggak terima amat sama omongan gue. Padahal yang gue omongin juga bener kok." kata Mahen membela diri.

"Tapi gue sama Jerome emang cuma mau staycation yang biasa aja. Nggak ada rencana yang macem-macem."

"Macem-macem tuh banyak jenisnya loh, Rell. Contohnya...." Jonathan sengaja menggantung ucapan nya. Dia menggerling menggoda Raline.

"Contohnya tidur sekamar berdua atau...." celetuk Lili dengan senyum miring penuh makna.

"Tidur sekamar berdua ngapain aja tuh? Nggak mungkin di Bali tidur sekamar tapi cuma diem-diem bae." kali ini Jean juga ikut menimpali.

"Mainan kancing baju terus di buka satu-persatu. Habis itu main gendong-gendongan terus bawa ke ranjang. Eh selanjutnya main kuda-kudaan. Awokwokwokk....." ujar Mahen dengan di akhiri tawa melengking yang sengaja dibuat-buat.

Wajah Raline sudah merona merah mendengar godaan dari teman-teman nya. Dia berusaha menutupi gurat salah tingkah nya dengan menyibukkan diri memasukan barang-barang nya ke koper.

"Heh! Lo pada kenapa ngomong nggak jelas begitu sih. Jangan samain kalian sama Raline ya. Adek gue main nya nggak kejauhan kayak kalian." ujar Judith dengan nada marah. Raline merasa tertolong karena hanya Judith lah satu-satunya yang tidak ikut menggoda Raline.

"Mbak, percaya lah kalau Raline main nya udah sejauh kita. Dia bukan adek lo yang polos-polos telek anget lagi." sahut Lili yang langsung mendapat toyoran di kepala nya oleh Raline.

"Masa lo samain gue kayak tai sih. Kurang ajar!"

"Pokoknya nggak ada ya yang kayak gituan. Kalian jangan kotori otak Raline sama yang jorok-jorok." sanggah Judith.

"Dith, laki nya Raline otaknya jorok. Dia cowok normal kayak kita-kita yang nafsu sama cewek sendiri kok." celetuk Jonathan.

"Betul tuh! Bang Jerome cover nya aja pemuda sok cool yang jauh dari kata bejat, padahal aslinya dia juga ketagihan kalau kita ajakin nonton JAV." sahut Mahen dengan semangat.

[2] HATI dan WAKTUWhere stories live. Discover now