BAB 14: SUPPORT BOYFRIEND

973 217 128
                                    

~ Happy Reading ~



Jerome berdecak kesal sambil memukul stir mobil nya saat mendapati jalanan macet di depannya.

Benar kata William, mustahil rasanya pergi ke Bandung sore hari di waktu weekend seperti ini. Sudah di pastikan kalau jalanan pasti akan sangat padat.

Cowok tampan itu melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya dan melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam.

Sekali lagi kata-kata umpatan keluar dari mulut Jerome. "Shit! Ini pasti nggak akan keburu. Pas gue sampai sana acaranya udah selesai."

"Goblok banget sih Jer, sampai lupa kalau hari ini cewek lo ada job manggung lagi." ujarnya kesal.

Seketika Jerome langsung merenung memikirkan bagaimana reaksi Raline saat tahu kalau pacarnya lagi-lagi tidak bisa meluangkan waktu untuk menonton penampilannya.

Mungkin cewek itu akan kembali memasang senyum palsu sambil berkata kalau dirinya baik-baik saja.

Tapi jelas Jerome tidak bodoh kalau pacarnya itu menyimpan kekecewaan yang pastinya menyakitkan hati.

Sejujurnya saat baru memasuki kawasan tol, Jerome hampir mengurungkan niatnya untuk pergi ke Bandung. Hari ini dia benar-benar lelah dan butuh istirahat.

Akan tetapi dia langsung mengingat betapa kecewa nya Raline kepadanya. Dan dia juga tidak nyaman saat melihat pacarnya di dampingi oleh cowok lain. Walaupun cowok itu adalah teman dekatnya sendiri.

Maka dari itu lah Jerome merelakan waktu istirahat nya untuk menyusul Raline ke Bandung.

Dia ingin berusaha untuk Raline, biar tidak hanya Raline saja yang selalu berusaha untuknya.

"Lindungi Jerome Tuhan. Jerome mau ngebut." ucapnya lalu setelah itu menggerakkan tangannya membentuk simbol tanda salib.

Setelah melihat jalanan di depannya sudah mulai lancar, Jerome pun langsung menancap gas dan melajukan mobilnya dengan kecepatan yang agak kencang dari sebelumnya.

Butuh waktu 40 menit untuk sampai di tempat tujuan. Itu pun Jerome harus memaksakan diri untuk menambah kecepatan dari yang biasanya.

Saat dia keluar dari area parkir, langkahnya langsung membawanya menuju tempat festival musik itu di selenggarakan.

Sangat banyak sekali orang yang sedang sibuk berjingkrak ria menikmati alunan musik pop yang menggaungkan suasana malam ini.

Jerome memeriksa ponsel nya dan membaca chat dari Dimas. Dia kembali berjalan menuju sisi dekat panggung setelah membaca chat dari Dimas.

Dengan usaha keras akhirnya bisa membawanya sampai ke sisi dekat panggung. Dia menepuk pundak Theo yang sedang asik menikmati musik.

"Anjing! Ngagetin aja lo, monyet. Kapan dateng nya?" ujar Theo.

Jerome mengatur nafasnya sesaat karena tadi dia sempat berdesak-desakan dengan para pengunjung disini.

"Barusan." jawabnya. Dia menatap ke arah panggung dan melihat salah satu band lokal sedang membawakan lagu nya.

"Mereka belum perform kan?" tanya Jerome.

[2] HATI dan WAKTUWhere stories live. Discover now