BAB 18: ANNOYING!

1.2K 251 532
                                    

Siapin hati siapin emosi :)


~ Happy Reading ~ 




Raline sudah kembali dari tugasnya sebagai relawan di Kalimantan selama lima hari. Cewek itu merebahkan tubuhnya sambil mengecek ponsel nya. Sejak kepulangan nya kemarin sore dan sampai siang ini dia tidak mendapat kabar dari sang pacar.

Chat yang dia kirim ke Jerome terkirim tapi tidak mendapat balasan satu pun. Di telepon juga tidak di angkat. Sebenarnya kemana pergi nya pacar kesayangan nya itu ya?

Seperti ada yang aneh karena Raline merasa Jerome seperti sedang menjauhinya perlahan-lahan.

Tapi tentu saja dia tidak mau berprasangka buruk. Mungkin saja Jerome sedang sangat sibuk sampai tidak punya waktu untuk memberi kabar kepadanya.

CKLEK..

Raline menoleh saat pintu kamar nya terbuka dan sosok Lili masuk ke dalam kamarnya sambil membawa bungkusan plastik yang tercium aroma enak.

"Seblak dulu, cuy!" Lili berteriak kegirangan.

"Seblak mulu. Lama-lama otak lo umes kayak kerupuk seblak."

"Kali ini gue beli seblak kwetiau ya, bukan seblak kerupuk. Mau nggak nih? Barengan sama gue."

Raline menggeleng. "Nggak ah, lagi males makan."

Lili menatap sahabat nya itu dengan kening berkerut. "Tumben banget lo nolak makanan. Ada hal buruk apa sampai lo nggak minat di tawarin makanan."

"Pacar gue kayaknya sibuk banget deh. Dari kemaren nggak ada kabar nya sama sekali."

"Oh Jerome? Iya tuh, kayaknya dia lagi sibuk."

"Beneran sibuk, Li?"

Lili mengedikkan bahu nya. "Nggak tau juga sih. Tapi yang gue denger-denger fakultas kedokteran lagi ada project kunjungan ke Rumah sakit swasta di Tebet. Mungkin karena itu cowok lo jadi nggak punya waktu buat ngabarin."

"Coba tanyain cowok lo, Li. Kali aja Jerome sempet mampir ke basecamp."

"Cowok gue lagi sakit tipes, udah tiga hari nggak masuk kuliah."

"Innalillahiwainnailaihirojiun.."

Lili mendelik tajam ke arah Raline. "Lo doa-in cowok gue mati?"

"Enggak tuh."

"Itu kenapa baca doa begitu. Itu kan untuk orang meninggal."

"Loh? Emang iya ya?"

"Dih, lo gimana sih anjir."

Raline terkekeh pelan. "Ya maklum, kan gue bukan hamba nya jadi nggak tau. Temen fakultas gue sering ngomong begitu kalau ada yang sakit."

"Udah jelas beda server masih aja di ikutin."

"Li, gue kangen Jerome deh." Raline mengeluh dengan wajah merengut.

"Ya terus gue harus ngapain? Makanya jangan pacaran sama cowok ngambis kayak Jerome, ribet kan kalau lagi kangen. Mending juga kayak gue nih pacaran sama cowok yang se-relate sama kehidupan gue." ucap Lili sambil memakan seblak nya.

"Gue kan cinta nya sama Jerome."

"Ya udah terima nasib aja pacaran sama batu es berjalan kayak Jerome."

Raline berdecak sebal. Meminta saran dari Lili tidak pernah membantunya dan malah membuatnya semakin di landa kegalauan.

"Ngomong sama lo nggak ada hasilnya." ucapnya lalu beranjak keluar dari kamar meninggalkan Lili yang terlalu sibuk menikmati seblak nya.

[2] HATI dan WAKTUWhere stories live. Discover now