25. After this all

3K 288 46
                                    

"Kau masih marah padaku?"

"Pikirkan saja menggunakan otak cerdasmu itu." Ketus (Name).

(Name) sibuk bermain ayunan. Helio di sampingnya menghembuskan nafas panjang.

"Jadi sekarang kau mau apa? Mau membuat ulang pesta pernikahannya?" Tawar Helio lembut.

(Name) tak menjawab. Ia hanya menggeleng sambil mengayunkan lagi ayunannya.

"Pernikahan itu hanya sekali dalam seumur hidup, jadi banyak wanita yang mengidam-idamkan pernikahan impian mereka. Serius kau tak mau menerima tawaranku, (Name)?"

Alis (Name) tertaut kesal.
"Kau tau kalau setiap wanita mempunyai pernikahan impiannya tersendiri. Bodoh, terus mengapa kau melakukan hal nekat seperti ini?!"

Perkataan sang jelita begitu menusuk. Helio mengalihkan pandangan dengan sebelah tangannya memegang tengkuknya canggung.

"Maaf..."

Hanya itu kata yang terlontar dari bibir sang tuan. (Name) menghela nafas. Kakinya bergerak mensejajarkan diri dengan Helio tanpa pria itu sadari. Helio terlalu larut dalam pikirannya hingga tak sadar kini (Name) sudah berada di sampingnya. (Name) sedikit berjinjit.

Cupp

Kecupan singkat mendarat di pipi Helio. Pria itu menoleh mendapati (Name) yang menatapnya tanpa ekspresi.

"Yah lagipula itu sudah terjadi. Setidaknya kau melakukannya saat kita sudah berstatus suami istri. Jadi aku tidak terlalu marah. Tapi bukan berarti aku tidak marah padamu ya!"

(Name) bersedekap di dada terus mengoceh. Helio yang melihatnya tanpa sadar menarik kurva bibirnya hingga melengkung sempurna ke atas. Deretan gigi rapi sang tuan terlihat dengan pipi bersemu merah. Matanya menyipit bagai bulan sabit.

Helio memeluk sang jelita. (Name) terkejut kala merasakan bahunya basah oleh tetesan airmata.

"Terima kasih, (Name)." Suara Helio melirih. Dirinya tak tau lagi harus berkata apa.

Walaupun perkataan sang wanita terdengar kasar, tapi Helio tau bahwa (Name) telah memafkannya. Dirinya begitu bersyukur, pria itu kembali memutar memori perlakuannya pada wanita itu.

Helio meringis mengingat betapa brengseknya dirinya demi menjadikan (Name) sebagai miliknya sampai nekat membayar mahal demi membuat pernikahan sepihak, lalu meniduri gadis itu hingga hamil tanpa tau apakah (Name) mencintainya atau tidak.

Ah, sampai sekarang Helio tak tahu perasaan (Name) kepadanya seperti apa.

"Menyingkir dariku, kau tidak liat perutku sudah besar begini? Nanti anakku ke genjet gimana, hah?!" Omel (Name) sambil mendorong bahu Helio kuat.

Helio hanya terkekeh ringan. pria itu melepaskan pelukannya pada sang jelita.

"(Name) apakah kau mencintaiku?"

Semilir angin menerpa keduanya, rambut pendek (Name) bergoyang mengikuti irama angin yang menerbangkannya.

Tatapan Helio begitu dalam, menuntut sang puan untuk menjawab.

"Tidak."

Helio tersenyum paksa. Tak bisa dipungkiri batinnya merasa sesak kala (Name) mengatakannya. Walau sudah tau kebenarannya, tetap saja batinnya sakit begitu mendengarnya langsung dari mulut wanita itu.

"Begitu ya?"

"Ya."

"Apa ada orang yang kau sukai? Apa sekarang kau menyesal karena yang menikahimu itu aku dan bukan orang yang kau cintai dengan sepenuh hati?"

𝐏𝐇𝐀𝐍𝐓𝐀𝐒𝐌𝐀𝐆𝐎𝐑𝐈𝐂 [𝐇𝐞𝐥𝐢𝐨𝐱𝐘𝐨𝐮]Where stories live. Discover now