38. Kehancuranmu bahagiaku

34.6K 2.2K 121
                                    

'Aku hanya pergi mungkin juga meninggalkanmu.'

..
2
8
2
..




Kaki kuatnya tidak bisa lagi menopang tubuh Nayla yang lelah juga hatinya yang hancur, Nayla terkulai lemas dilantai.

Air mata terus menerus turun tanpa henti seolah menjadi jawaban atas rasa sakit yang tak bisa ia katakan.

"Neng, ayo bangun!" Mak dayu datang, hendak membantu Nayla berdiri sebelum Nayla tepis tangannya

Nayla menatap mak dayu lekat-lekat. "Apa nay pernah ngelakuin itu mak?"

Mak dayu diam, enggan menjawab.

Nayla mengangguk pelan kemudian bangkit sendiri tanpa bantuan mak dayu.

"Nay ga tau ancaman apa yang mbak vanya kasih ke mak dayu, makasih mak, makasih udah buat kepercayaan nayla hancur." Ujar nayla kemudian memilih untuk kembali menuju kamarnya

Nayla menangis sejadi-jadinya, semuanya telah berakhir sekarang, ia bukan lagi istrinya Arlan.

Perlahan Nayla melirik sesuatu dibawah tempat tidurnya, hanya itu, satu-satunya cara agar ia hidup tenang.

...

Arlan kembali bekerja, walaupun emosinya sedang tidak stabil tapi kewajibannya tetap harus dijalankan.

Tubuh tegapnya berjalan memasuki ruangan Gilang, mengejutkan dua sejoli yang tengah beradu bibir dikantornya.

"Ini kantor bukan hotel!" Bentak Arlan

Perempuan itu buru-buru memasangkan kancing bajunya lagi kemudian buru-buru pergi dari ruangan Gilang.

"Ganggu aja lan, dikit lagi loh!" Kesal gilang

"Lo gila hah? Karyawan magang lo cabulin?!" Murka Arlan

"Ya.. Body nya hot." Jawab gilang seadanya

Arlan menggeleng, inilah salah satu alasan mengapa ia tidak percaya bahwa Vanya berselingkuh dengan Gilang.

"Beresin kerjaan lo, siang ini kita ke aceh." Tukas arlan

"Ngapain ke aceh?"

"Bisnis." Jawab arlan kemudian kembali pergi dari ruangan Gilang.

Gilang berdecak kesal kemudian merapikan sisa pekerjaannya.

Arlan melangkah masuk kedalam ruangannya, ia menghempaskan dirinya ke kursi memijat keningnya yang pening seraya menghela nafas berat.

"Apa yang gue lakuin ini bener?" Gumam arlan

Arlan telah mengakhiri semuanya, ia bahkan menalak Nayla dihadapan Vanya dengan hati yang berat.

Tok- tok

"Masuk!"

Seorang gadis datang menghampiri Arlan.

"Tiket keberangkatan pak arlan sudah siap, emm bu vanya juga ingin ikut jadi saya siapkan tiga tiket."

Arlan mengerutkan keningnya.

282 day [PO]Where stories live. Discover now