08

851 134 10
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

....

Wang yibo memekik kaget saat xiao zhan berteriak.

Wang yibo segera menarik tubuh xiao zhan, kedua tangannya dengan sigap menarik pinggang xiao zhan kebelakang.

"Aaaakh..."

Brakk

Duagh

"Uuukh.." wang yibo meringis saat tangannya yang geser kembali tertindih tubuh xiao zhan.

"Astaga.. tuan muda.." zhan segera bangun dari posisinya yang tengah menindih tuan mudanya.

Wang yibo mengerang sakit, dia meremat pergelangan tanganya.

Xiao zhan panik, dia tidak tau apa yang harus dia lakukan. "Aduh, bagaimana ini?" Dia bergerak gelisah.

Wang yibo mencoba berdiri dengan lengannya yang di tekan keras.

"Panggil dokter!!" Teriaknya.

Zhan segera berdiri, benar juga, dokter batinnya.

Dia segera berlari, tapi belum di ambang pintu dia ingat bahwa dia meninggalkan wang yibo dalam keadaan meringis sakit, bukankah harusnya xiao zhan membatunya memapah wang yibo?

Zhan kembali ke arah wang yibo, tapi belum sempat dirinya meraih pundak yibo, dia telah di suguhi tatapan mata tajam wang yibo ke arahnya.

"Apa kau telah memanggil dokter?"

Xiao zhan bingung, dia menggigit bibir bawahnya, "be- belum, aku tadi berpikir bahwa anda perlu-"

"Pergi..!!" Teriak yibo.

Xiao zhan tersentak, dia tampa pikir panjang lagi segera berdiri ke luar kamar.

Brak

Xiao zhan membuka pintu, tapi tak ada siapapun di sana. Ya dia ingat, bahwa di lantai itu dia hanya tinggal berdua dengan wang yibo.

Sial, xiao zhan berlari ke arah lift, "kira-kira luhan ada di lantai berapa?" Zhan menggaruk pelipisnya.

"Ah, mungkin di lantai atas" zhab menakan tombol 4.

Pintu lift berhenti di lantai 4, tapi tak ada siapapun di sana.

Akhirnya zhan memutuskan untuk ke lantai dasar.

Lift terbuka, "coba lantai 1" zhan segera menekan tombol.

"Ya tuhan, semoga pria itu masih bisa bertahan" gugup zhan. Salahkan dirinya yang berteriak keras tadi, hingga tuannya menariknya keluar.

Jelas saja, ada seekor kecoa yang merayap di jari-jari xiao zhan, tubuh xiao zhan menggelinjang geli.

"Kecoak sialan" gerutunya seorang diri.

Pintu lift di buka, di lantai satu hanya ada beberapa maid yang berlalu lalang membersihkan mansion.

"Emm, bibi maaf. Apa kau melihat tuan luhan?"

Little pumpkinsWhere stories live. Discover now