19

286 54 4
                                    


Jika wang Leung pergi, maka Wang yibo dan Xiao zhan dalam mode Sean masih saling mendekap di lantai dansa.

Tak ada tarian apapun di antara keduanya sejak mereka menapaki lantai dansa. Hanya kedua tangan wang yibo yang merangkul posesif pinggang xiao zhan dan kedua tangan xiao zhan yang bertengger apik di bahu yibo.

Keduanya hanya menikmati musik bersama, sambil saling menatap kagum keindahan di mata mereka.

Tubuh mereka hanya bergerak ke kiri dan ke kanan seiring alunan melodi yang terdengar sangat mellow.

"Apa kau sedang mengagumi wajah Sean?" Xiao zhan tersenyum.

Wang yibo menggeleng, "aku tidak mengagumi riasan mu meskipun kau terlihat cantik di buatnya."

Xiao zhan tak mengerti, "jadi, apa yang kau lihat hingga kau enggan berkedip?" Ayolah, xiao zhan tak bodoh di tatap seintim itu oleh wang yibo tentu saja xiao zhan tahu maksudnya.

Wang yibo tersenyum, "mata, hidung, bibir dan mole di bawah bibir mu" wang yibo mengabsen nya bersamaan dengan arah matanya memandang mereka satu persatu.

Mendengar penuturan wang yibo xiao zhan bersemu, oke katakanlah dia lebay, tapi xiao zhan juga tak bisa menahan detak kan irama jantungnya.

Tangan besar yibo mengusap pipi xiao zhan lembut.

"Aku tak melihat mu sebagai Sean, tapi sebagai xiao zhan"

Deg

Jantung xiao zhan hampir meloncat jatuh saat ini, tunggu dulu xiao zhan mencoba menerka setiap kata yang wang yibo ucapkan.

"Ka- kau-"

"Aku menyukai mu xiao zhan, sebagai xiao zhan, bukan sebagai sean. Aku mengagumi setiap sisi lelaki mu sebagai seorang pria biasa. Bukan sebagai seorang gadis yang di balut oleh pakaian mewah yang ada di hadapan ku saat ini. Aku bukan tipe orang yang suka memendam perasaan, aku akan menyuarakan dengan lantang jika aku menyukainya dan mengatakan tidak jika aku tidak suka"

Xiao zhan hampir limbung jika saja wang yibo tak menahan tubuhnya, ungkapan perasaan yang begitu tiba-tiba membuat hatinya terasa perih sekaligus bahagia.

Ya, dia bahagia karena hadir seseorang yang mencintainya. Tapi, sekaligus terasa perih mengingat mereka sama-sama seorang pria.

Jika di tanya, apakah xiao zhan tidak tertarik pada wang yibo, maka jawabannya adalah Ya, xiao zhan cukup tertarik.

Tapi, bukan berarti ketertarikan itu haruslah di artikan sebagai cinta.

Xiao zhan berkedip, "yibo.. apa kau masih sadar jika kita sama-sama pria?"

Wang yibo mengangguk, "sudah ku katakan aku menyukai mu bukan sebagai sean, tapi sebagai xiao zhan. Aku tak tahu pasti kapan rasa itu hadir, aku tak akan berputar-putar hanya untuk mengatakan aku mencintai mu. Aku katakan dengan jelas sekali lagi, Aku mencintai mu Xiao zhan"

Tangan xiao zhan mengendur dengan sendirinya, maniknya bergetar ke kiri dan ke kanan. Wang yibo yang merasa lengan xiao zhan tidak di bahunya lagi segera meraih dan menggenggamnya erat.

Di antara puluhan pasangan yang sedang di balut rasa cinta bersama pasangannya, wang yibo pun mengungkapkan semua rasa di dadanya. Tak perlu ada yang di tutupi atau di sembunyikan lagi.

"Xiao zhan, maukah kau menjadi kekasih ku?"

Xiao zhan mendongak saat permintaan wang yibo di utarakan, "tapi, kita sama-sama pria" xiao zhan menunduk. Tentu saja, xiao zhan bingung saat ini, ya siapa yang tak bingung saat yang mengatakan cinta pada mu memiliki gender yang sama dengan mu.

Wang yibo sangat tahu apa yang sedang di pikirkan xiao zhan. Semua terjadi begitu tiba-tiba, ya awalnya memang wang yibo ingin menimang lagi perasaannya, agar tak menakuti xiao zhan. Tapi, dia belajar banyak malam ini, melihat banyak pasang mata yang menatap xiao zhan, membuat hati wang yibo gundah karena ternyata banyak pasang mata yang menginginkannya.

"Xiao zhan, jangan menganggap perasaan ku pada mu sebagai beban. Aku menyukai mu dari hati mu, dan kau pun perlu menyukai ku dari hati mu. Aku tidak memaksa mu untuk menerima ku meski aku sangat ingin, tapi,," wang yibo menunduk tangan xiao zhan juga masih dia remas lembut.

"Ta- tapi apa?" Xiao zhan melihat guratan rasa sakit di mata yibo yang tertunduk ke lantai.

Wang yibo mendongak dan mencoba menatap mata xiao zhan yang juga tengah bergetar menatapnya, "tapi setidaknya, jangan jijik pada ku" benar, karena ternyata wang yibo telah menjadi seorang gay.

Xiao zhan mengerti itu, jijik tentu saja tidak, xiao zhan hanya terkejut saja.

Tangan xiao zhan kembali mengusap dada yibo ke atas dan mengalungkannya kembali.

Wang yibo terkejut jantungnya berdegup kencang karena sentuhan xiao zhan di dadanya.

"Aku tidak tau seperti apa hubungan yang di lakukan di antara dua laki-laki. Tapi.." xiao zhan mendongak, hingga mata mereka kembali bertemu, "aku tak keberatan mencoba" ujar xiao zhan lembut.

Senyuman bak mentari pagi tersemat di antara bibir yibo yang sebelumnya melengkung. Tak ada yang lebih indah selain jawaban xiao zhan saat ini.

Wang yibo menarik tubuh xiao zhan dalam pelukannya, mengikis jarak di antara tubuh mereka.

Pelikan hangat xiao zhan rasakan saat ini, beginikah rasanya di perlakukan hangat oleh orang lain? Sangat nyaman, hingga xiao zhan mungkin bisa tertidur jika di peluk terlalu lama. Merasakan debaran jantung di antara dada mereka, adalah irma yang xiao zhan sukai saat ini.

Sedianya tak terhalang payudara palsu buatan luhan, mungkin xiao zhan bisa dengan jelas menghitung berapa banyak tempo denyutan jantung yibo saat ini.

"Aku mencintai mu, terima kasih" wang yibo mencium pelan pipi xiao zhan.

Hati xiao zhan semakin hangat, di hujani kata cinta yang begitu tulus oleh wang yibo membuat dadanya seolah di penuhi ribuan kupu-kupu.

"Aku juga akan belajar mencintai mu, wang yibo.." ujar zhan lembut.

Wang yibo mengangguk, kemudian menjauhkan tubuhnya sebelum dia mempertemukan bibir miliknya dengan xiao zhan.

Xiao zhan awalnya terkejut dengan kecupan yibo padanya, tapi sesaat kemudian xiao zhan menutup mata menikmati sapuan bibir yibo di atas bibirnya.

Sesaat kemudian lampu tiba-tiba padam, beberapa orang menggerutu tak jelas karena momen mereka berdansa terhenti.

Luhan tak kalah panik, dia mencoba mencari dimana xiao zhan dan wang yibo saat ini berbekal cahaya flash dari ponselnya. Tubuhnya gemetar dan berjalan tak tentu haluan hingga sesekali menubruk orang di hadapannya.

Bibirnya sedari tadi di gigit karena gelisah mencari dua pasangan palsu satu gender tersebut.

"Ck, sial.. zhan...kau dimana? Kau harus segera pergi"

Little pumpkinsWhere stories live. Discover now