14

509 77 3
                                    


Luhan tersedak cookies yang di telannya.

Kedua bola matanya membulat sempurna, apa? Bertemu xiao zhan?

Bagaimana ini? Apa yang harus luhan katakan? Haruskan luhan mengatakan bahwa xiao zhan saat ini tengah menyamar menjadi wanita demi membatu tuan wang?

Luhan menggeleng kasar, tidak..tidak.. tentu saja tidak mungkin, itu mustahil. Kepalanya bisa terlempar ke alaska jika dia membuka mulut.

Luhan menutup mulutnya sendiri. Pria di hadapannya mengerutkan kening tak mengerti, "hey, apa yang kau pikirkan?"

Luhan mendongak, dia harus membuat alasan yang pasti.

"Di- dia melarikan diri.." gumamnya kecil.

"Apa? Melarikan diri? Di pengamanan yang begitu ketat ini?"

Luhan semakin bingung, "ah, maksud ku, tuan muda tak memerlukannya karena dia sangat bodoh. Sebenarnya tak sepenuhnya melarikan diri, tapi tuan muda yang tidak cocok dengannya" luhan tersenyum kaku.

"Benarkah?" Pria di hadapannya tak begitu yakin.

Luhan mengangguk, "tentu saja"

"Baiklah, aku mencoba percaya pada mu. Dan tentang gadis yang di gandeng tuan Muda, dari mana asalnya?"

Deg

Ini yang tidak luhan pelajari, dari mana asalnya wanita jadi-jadian itu?  Astaga, hati luhan mulai gundah, tentu saja yang di tanyakan pria di hadapannya adalah sebagian interogasi yang minta Tuan besar. Luhan cukup yakin itu. Tapi, sekali lagi, apa yang harus luhan Katakan?

"Di- dia.. emm.." luhan mengigit bibir dalamnya.

Pria di hadapannya masih menanti jawaban, "katakan saja, aku hanya ingin tau.."

"Aku, tak berani bertanya jelas tentang wanita itu, sehun ge.."

....

W

ang yibo menegak minuman kaleng yang ada di tangannya.

"Hah, aku tidak suka saat dia meminta ku segera menikah. Entah apa yang ada di pikirannya. Memaksakan kehendaknya saat aku tak menyukainya" kaleng soda itu di remas hingga isinya tumpah keluar mengotori jari-jarinya.

Xiao zhan melihat bagaimana bulir-bulir soda itu jatuh mengotori lantai, hah, ini akan jadi tugasnya membersihkan kotoran itu nanti.

"Emm, apakah salah saat seorang ayah meminta anaknya segera menikah?"

Wang yibo menoleh, laki-laki itu sudah kembali ke wujud aslinya, tampa make up dan baju wanita yang terlihat rumit melilit tubuhnya.

"Tidak salah, hanya saja. Aku belum menemukan yang cocok. Dan ayah selalu mengenalkan ku pada wanita-wanita yang tidak ku kenal, dan aku tidak suka" baru kali ini wang yibo mau membuka isi hatinya, dari dulu dia tak pernah bercerita pada siapapun. Entahlah, dia merasa xiao zhan juga tak perduli pada hidupnya, hingga wang yibo merasa akan baik-baik saja membaginya sedikit pada xiao zhan.

Xiao zhan mengangguk anggukkan kepalanya, ya memang benar, hubungan yang di paksakan tidak akan menghasilkan apapun. Justru mungkin semakin lama si pelaku akan semakin merasa terjerat dan tercekik karena mereka tak sejalan.

"Lalu apa yang akan kau lakukan jika ayah mu mengetahui kita berbohong padanya?" Xiao zhan ingin sekali menanyakan ini, tentu saja dia tak ingin nyawanya berakhir sia-sia.

Wang yibo belum menyiapkan skenario cadangan, tapi dia tentu saja tak akan membuat xiao zhan celaka karena dari awal ini memanglah ide-nya.

"Tenang saja, aku berjanji aku tidak akan membuat diri mu celaka karena ayah ku"

Xiao zhan melihat pundak yibo turun, dia tahu betapa banyak beban yang pria wang itu pikul. Di kekang oleh keluarganya sendiri bukanlah hal yang mudah. Diri mu tak bisa menjadi diri mu yang sebenarnya. Itu tidaklah mudah di lakukan.

"Tenang saja, aku akan membantu mu sampai ayah mu tak menjerat mu lagi" xiao zhan tersenyum.

Wang yibo menoleh dan mendapati xiao zhan tersenyum ke arahnya. Jika di perhatikan dari dekat senyuman xiao zhan sangatlah cantik, dia memang pria tapi dia juga berparas cantik.

Sesaat jantung yibo berdetak dengan cepat, celah di antara senyuman itu membuat jantungnya bergemuruh. Apa sebenarnya yang dia rasakan? Apakah mungkin dia menyukai xiao zhan?

"Tuan muda.. tuan yibo.." zhan mengibaskan tangannya di depan mata yibo.

Wang yibo tersadar, dia segera menepis kemungkinan terburuk itu. Tidak mungkin kan dia mencintai sesama pria?

"Ah, tidak.. em,, maksud ku terima kasih karena telah membantu ku. Aku akan memberi mu uang yang cukup besar" ujar yibo.

Xiao zhan terkekeh, "tentu saja, harus dengan nominal yang besar" bahkan kedua tangannya membuat bulatan.

Wang yibo tertawa, dia merasa gemas dan terhibur dengan sikap polos xiao zhan. Tampa sadar tangannya terangkat dan mengusap pucuk kepala xiao zhan.

"Berapa usia mu? Kau bahkan terlihat menggemaskan"

Di perlakukan lembut seperti itu, membuat xiao zhan tak bisa menahan senyuman di bibirnya. Bahkan jantungnya terasa hampir meledak.

Dia tersenyum sekali lagi, "aku tiga tahun.."

Wang yibo kembali terkekeh, "pantas saja, kau terlihat begitu imut.."

Xiao zhan mencebik saat dia di bilang imut, "yaak, aku pria yang tampan, bukan pria imut" dia tak suka di katakan imut.

Wang yibo semakin gemas dan mencubit pipi xiao zhan lembut, "kau semakin lucu"

Mereka sama-sama tertawa dengan humor mereka. Tampa sadar keduanya semakin dekat dan akrab dengan sendirinya. Mengikis jarak antar majikan dan bawahan.

Xiao zhan melihat pria wang itu terdiam cukup lama. Sepasang mata tajamnya memandang lurus pada rimbunnya dedaunan yang ada di taman belakang mansion.

Xiao zhan tersenyum lembut, jika di perhatikan dari jarak dekat seperti ini, rahang tegas milik yibo semakin membuat pria di sampingnya ini terlihat tampan, ya memang tidak di pungkiri sejak awal bertemu xiao zhan sudah melihat ketampanan itu, tapi semakin kesini, semakin hari di lihat wajah itu tak membosankan sama sekali.

Ada yang menarik yang xiao zhan lihat dari sisi lain seorang wang yibo, bahwa meskipun dia memiliki wajah yang tajam juga sifat yang dingin, tapi hatinya sangatlah lembut dan juga rapuh.

"Apa kau sedang mengagumi ku?"

Little pumpkinsWhere stories live. Discover now