20

491 66 13
                                    

Dalam sebuah kamar hotel mewah, dua orang laki-laki sedang tumpang tindih di atas ranjang.

Salah seorang di antara mereka masih memakai dress hitam yang telah tanggal tali bahunya.

"Eegggh.." lenguhan terdengar di antara cumbuan keduanya.

"Buka saja wig ini zhan" wang yibo menarik wig Xiao zhan dan melemparnya asal karena merasa terganggu saat mencumbu kekasihnya.

Xiao zhan pasrah saja saat wig-nya di tarik dan di lempar begitu saja.

Wang yibo kembali menarik tengkuk xiao zhan dan menindihnya semakin dalam. Hasrat yang terlalu tinggi mengehentikan akal mereka sesaat.

Membawa tubuh xiao zhan pada lumatan dan sentuhan yang sangat lembut. Wang yibo tak menghentikan seluruh rangsangannya di tubuh xiao zhan.

"Aakh.. yibo.." xiao zhan terkejut saat wang yibo mengigit lehernya.

Wang yibo mendongak, "maaf apa sakit?" Tanyanya polos.

Tentu saja sakit, apa wang yibo pikir dia kebal rasa sakit?

"Kau seperti vampir" ringis zhan perih.

Wang yibo tersenyum, "vampir yang hanya suka darah xiao zhan"

Xiao zhan mendorong tubuh yibo pelan dari atasnya. Kemudian dia berdiri.

"Wang yibo, apa ayah mu tidak akan mencari kita?" Xiao zhan memungut wig-nya dan meletakkannya di atas nakas, bajunya yang berantahkan juga xiao zhan tarik. Menghentikan cumbuan wang yibo untuk sesaat.

Wang yibo berdiri dan memeluk xiao zhan dari belakang. Mencium aroma manis alami dari ceruk leher xiao zhan yang begitu banyak dia tandai.

"Biarkan saja, dia harusnya tau apa yang akan sepasang kekasih lakukan" ujar yibo, sembari tangan nakalnya kembali menarik pakaian xiao zhan.

Xiao zhan merasa geli saat tangan yibo menyapu punggung dan perutnya, kemudian menarik tali di atas pundaknya hingga tengkuknya kembali terekspos.

Bibir tebal yibo tak berhenti mengecupi setiap lekuk pundak dan leher xiao zhan  sekali lagi.

"Eeegh.. yibo, berhenti geli.." ringis zhan, karena seluruh tubuhnya terasa merinding.

Tangan yibo beralih masuk dari atas, mengusap dada xiao zhan setelah lebih dulu membuang benda sintetis itu dari dada xiao zhan.

"Aakh.." punggung xiao zhan menggelinjang kebelakang saat kedua nipple-nya di permainkan.

Lehernya di jilat dan di hisap, sedang tangannya masih bergerilya mengusap dan memilin nipple-nya lembut.

Dress yang di kenakan xiao zhan terjatuh begitu saja, kini di atas tubuhnya hanya tersisa celana dalam berenda berwarna hitam.

Shit, kenapa xiao zhan memakai celana dalam semacam itu? Celana dalam yang di penuhi jaring hingga setiap inci kulitnya bisa wang yibo intip dari balik kain tipis berenda tersebut.

Arah mata yibo bisa xiao zhan lihat, sebenarnya xiao zhan sangat malu saat kain semacam itu membungkus kemaluannya yang menggelembung karena rangsangan, ah sebenarnya bukan itu, yang lebih memalukan adalah saat dirinya memakai celana dalam berrenda wanita.

"Ah, itu.. lu- lulu yang memberikannya, di-dia bilang aku harus totalitas, ka-karena itu, aku terpaksa memakainya.." terang zhan malu-malu.

Wang yibo gemas, dia menarik tubuh xiao zhan menghadapnya, kemudian wang yibo menarik dagu xiao zhan.

"Jangan malu, aku suka semua yang ada pada diri mu. Memakai apapun, tubuh mu tetaplah indah." Puji yibo. Yah, memang kencantikan xiao zhan tak bisa di tutupi, sekalipun dia tak berdandan menjadi seorang wanita, xiao zhan tetaplah tampan sekaligus cantik, yang bisa membuat hatinya jatuh cinta pada pandangan pertama.

Xiao zhan tersenyum, meskipun saat ini dia yakin pipinya pasti telah semerah tomat.

"Kau.. tak jijik dengan penampilan ku?" Karena jujur saja, saat ini xiao zhan merasa seperti seorang laki-laki jadi-jadian.

Wang yibo menggeleng, bibir tebalnya kembali menyapa bibir tipis xiao zhan yang bahkan lipstiknya telah habis karena wang yibo sesap.

Xiao zhan kembali menutup mata, menikmati ciuman wang yibo yang terasa hangat dan menuntut.

Beberapa menit xiao zhan dan wang yibo berciuman, wang yibo menarik kepala xiao zhan pelan dan menjauhkan kepalanya.

Dia menangkup wajah xiao zhan yang memerah mungkin karena terangsang.

"Zhan.." bibir yibo bergetar saat memanggil nama itu.

Wang yibo tak mendengar jawaban apapun dari xiao zhan, hanya kedua mata-nya yang bergetar bergerak di balik kelopaknya.

Wang yibo tersenyum dan mengusap pelan bibir xiao zhan lembut, "sejak pertama kali aku melihat mu, aku jatuh cinta pada pandangan pertama, hanya saja. Aku masih bertarung dengan status sosial kita sebagai dua orang yang memiliki gender yang sama. Karena itu aku mencoba untuk mengabaikan dan kembali pada kenyataan. Tapi, sekian hari kau ada di dekat ku, aku tak bisa menghentikan lagi apa yang telah hati ku mulai. Aku tidak pernah melihat diri mu sebagai sean, sekalipun aku sempat ingin terpana. Aku lebih menyukai mata xiao zhan, yang menatapku dengan rasa takut. Xiao zhan, itu diri mu, bukan Sean" tidak ada yang wang yibo tutupi, itu adalah seluruh perasaan di dadanya.

Dia mencoba meraih kepercayaan xiao zhan sekali lagi dengan kebenaran yang sekali lagi dia ucapkan.

Seluruh tubuh xiao zhan bergetar, awalnya meski dia ragu-ragu tapi dia tak menolak perasaan wang yibo padanya. Mencoba membuka hati dan ingin melihat sejauh apa perasaan wang yibo untuknya. Dia hanya takut wang yibo hanya ingin bermain-main dan suatu saat akan bosan dengan hubungan dua laki-laki. Sulit rasanya memantapkan hatinya yang cukup ragu. Hingga ungkapan perasaan wang yibo kembali membuat dadanya   merasa penuh.

Tangan xiao zhan meraih tangan wang yibo di pipinya, perlahan-lahan rasa gugup dan ragu-ragu di hatinya mulai memudar.

Biarkan dirinya mencoba untuk memantapkan hati, bergandengan tangan dengan berani di hadapan banyak orang sebagai wang yibo dan xiao zhan, bukan wang yibo dengan Sean.

Senyuman indah mengukir dari balik bibir xiao zhan setelahnya.

"Wang yibo, sudah ku katakan aku telah menerima perasaan mu, kau telah menyakinkan perasaan ku berulang kali. Aku menghargainya, dan aku akan mencoba sepenuhnya percaya" ujar zhan lembut.

Wang yibo balas tersenyum dan kembali menekan bibirnya di atas bibir lembut xiao zhan.

Kembali menyesap rasa manis alami dari tubuh xiao zhan, yang sangat memabukkan bagi wang yibo.

Perlahan wang yibo kembali mendorong pelan tubuh xiao zhan ke atas ranjang, mengukung tubuh kurus itu ke tempat di mana mereka akan habiskan bersama malam ini.

Xiao zhan menyambut segala cumbuan di tubuhnya sekali lagi, kali ini dia tak merasa tegang dan lebih rileks dari sebelumnya.

Plop..

Ciuman terlepas, wang yibo mengecupi seluruh wajah xiao zhan lembut, hingga satu ciuman berikutnya wang yibo berujar.

"Malam ini, biarkan aku menjadi milik mu satu-satunya, dan kau menjadi milik ku, sepenuhnya.."

Little pumpkinsWhere stories live. Discover now