Day 8

874 152 28
                                    

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnyaMaaf kalau ada typo

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnya
Maaf kalau ada typo

Happy reading

.

.

.

Ketukan di jam tangan mewah itu sekarang seiring dengan ketukan yang ada di meja, sudah tak terhitung jumlah ketukan itu terdengar lirih karena sudah hampir dua jam perempuan cantik itu berada di dalam restauran milik resort tempatnya menginap

Sudah ada dua gelas kosong bekas orange juice dihadapannya tapi kegiatannya tetap sama mengetuk meja seiring dengan detikan jam dipergelangan tangannya, benar benar membosankan pikirnya

Choi Nana yang sejak dua jam yang lalu sudah standby di restauran tempatnya menunggu Jeno seperti biasa, biasanya lelaki itu akan sampai tepat waktu entah kenapa hari ini dia sangat terlambat, ponselnya juga tidak bisa dihubungi. Andai Nana tau dimana tempat persembunyian lelaki itu sudah pasti Nana akan pergi kesana untuk menemuinya.. ehm tunggu sebentar, Nana bukan tipe pemberani seperti itu pasti dia akan tetap menunggu seperti janjinya

"Maaf aku sedikit terlambat" Nana menghentikan ketukannya saat suara Jeno terdengar oleh telinganya

"Sedikit?" Nana mendengus "kau pikir dua jam lebih itu sedikit?"

"Maaf maaf, dari semalam anakku beberapa kali muntah jadi pagi ini aku antar dia ke dokter dulu"

Wajah penuh emosi Nana langsung berubah jadi wajah khawatir "dia baik baik saja kan?"

"Hanya pencernaannya saja terganggu"

"Kau tidak perlu kemari kalau dia sakit. Aku tidak masalah tapi paling tidak beritahu aku kalau kau sedang sibuk"

"Maaf aku belum sempat membeli ponsel baru"

Nana mengerutkan dahinya "untuk apa? Bukannya ponselmu yang kemarin masih bagus?"

"Masih bagus tapi tidak bisa digunakan"

"Kenapa?"

"Dia mandi disungai" Wajah Nana tampak semakin merasa bersalah, ia tau sekali apa maksud Jeno "ponselku tidak tahan air seperti punyamu"

"Kau menyelamatkan kameraku tapi ponselmu yang jadi korban"

"Tidak apa aku bisa membelinya lagi, hanya belum sempat saja" ujar Jeno menenangkan "uang dari kakakmu lebih dari cukup untuk beli sepuluh ponsel keluaran terbaru" lanjutnya dalam hati

30 days in Bali (NoMinGS) ENDOnde histórias criam vida. Descubra agora