Karang Boma

866 163 91
                                    

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnyaMaaf kalau typo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnya
Maaf kalau typo

Happy reading

.

.

.

Laki laki sipit itu tengah memandangi keramaian di depannya dari tempatnya berdiri dengan pandangan tidak nyaman, ia melihat setiap kegiatan yang orang lakukan di hadapannya dengan rasa dengki, ia iri melihat dua tamunya sedang melakukan permainan air bersama pasangannya dengan begitu mesra, rasanya seperti mereka sedang mengejek Jeno

Hari ini Jeno mendapatkan tamu sepasang pengantin baru yang sedang melakukan bulan madu, mereka memakai jasa tour guide agen perjalanan Jeno karena ini pertama kalinya mereka ke Bali dan sialnya Jeno lah yang diberi tugas oleh managernya untuk menemani tamu tersebut. Jadilah Jeno seperti supir dadakan karena kedua tamunya hanya ingin bermain tanpa mendengarkan perkataan Jeno sebagai tour guide

Dan yang semakin membuat Jeno kesal saat tamunya meminta di antarkan ke Tanjung Benoa tempat para wisatawan bermain permainan air, sepertinya Jeno benar benar harus mencari pekerjaan baru, tetap bekerja sebagai tour guide ternyata semakin membuatnya terbelenggu pada kenangan tentang Nana

Setelah tiga hari lalu dia harus dipaksa menikmati danau Batur yang penuh kenangan dengan Nana, hari ini Tanjung Benoa juga menjadi salah satu tempat penuh kenangan manis bersama dengan Nana. Bisakah Jeno pergi saja meninggalkan kedua tamunya disini agar dia bisa lekas pergi dari suasana yang menyesakkan

Tubuhnya berbalik untuk sedikit menjauh dari bibir pantai setelah memberitahu pada tamunya bahwa ia akan menunggu diparkiran karena kepalanya sangat pusing, tapi Jeno memilih berjalan menuju sebuah tempat dimana dia tadi sempat melihat tiga orang lelaki yang ia kenal, dia pikir dia butuh teman agar tidak terlarut dalam pikirannya sendiri

Jeno tersenyum jahil saat melihat ketiga orang dengan baju hitam hitam sedang berteduh dibawah pohon dengan membawa segelas kopi, langkah kakinya mendekat ke arah tiga orang itu tapi ketiga orang itu malah menjauh dari Jeno

Sampai di tempat yang tadi ditempati oleh ketiga orang itu, Jeno duduk lalu melambai ke arah ketiga orang itu yang semakin menjauh dari Jeno, tangannya terus memberi isyarat agar ketiga orang itu mau duduk bersama Jeno dibawah sebuah pohon untuk menemani kesepian Jeno

Dengan ragu ragu ketiga orang itu mendekat pada Jeno, mereka takut kalau tiba tiba Jeno mengamuk dan memukuli mereka lagi seperti waktu itu, bukannya mereka tidak bisa melawan Jeno tapi bagaimana mau melawan kalau Jeno adalah anak majikan mereka dan mereka ada di Bali untuk menjaga Jeno bukan menghajar Jeno

30 days in Bali (NoMinGS) ENDWhere stories live. Discover now