Day 30

965 182 90
                                    

Kampret

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kampret.. emang mereka berdua bikin jiwa haluku meronta ronta💔😭

Terimakasih sudah voment dichapter sebelumnya, saya suka saya suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih sudah voment dichapter sebelumnya, saya suka saya suka..
Kayaknya baca sambil denger lagunya mba Mahalini enak nih
Maaf kalau ada typo

Happy reading

.

.

.

Suara cuitan burung sudah saling bersahutan menghiasi pagi, walaupun sinar matahari masih malu malu dibalik beberapa awan yang menyembunyikannya. Pagi ini tidak secerah biasanya, beberapa awan tebal tampak berkumpul menjadi mendung yang meredupkan suasana sepagi itu

Seperti biasa Jeno selalu terbangun lebih dulu dan memandangi sosok dalam pelukannya, wanita cantik dengan berjuta pesona yang mampu membuat Jeno bertekuk lutut dan berani untuk mempunyai keinginan memiliki milik orang lain, sesuatu hal yang Jeno selalu benci dan hindari sejak dulu sekarang sedang dia jalani untuk wanita cantik ini. Hal yang selalu Jeno anggap sebagai sebuah kejahatan yang tak termaafkan kini sedang ia lakukan, menginginkan milik orang lain

Lucu memang apa yang sedang Jeno jalani saat ini, delapan tahun dia melarikan diri dari negaranya malah hari ini dia terjatuh pada perempuan yang berasal dari negaranya, dia yang selalu benci pada orang yang melahirkannya karena menjadi perebut milik orang lain tapi kini dialah yang sedang berusaha merebut milik orang lain, rasanya seperti kehidupan sedang bermain dengannya

"Apa kau sudah tumbuh didalamnya, tumbuhlah aku mohon, buat dia jadi milikku" bahkan hal selicik itu kini sudah bercokol dalam pikiran Jeno. Apapun akan Jeno lakukan untuk menahan Nana tetap disampingnya, apapun

"Kenapa Dia tidak menggariskan jalan kita bersama Nana?" Lirihnya penuh perih "tidak bisakah Kau memberiku kebahagiaan ini? Aku sudah terima hidup hanya sebagai anak haram, perlakuan yang tidak adil untukku dan begitu banyak cacian yang ku dengar, tidak bisakah Kau biarkan aku bahagia? Biarkan dia menjadi milikku, aku mohon. Kalau Kau tidak menggariskan aku dengannya kenapa kami bertemu?" ujarnya dalam hati sembari mengeratkan pelukannya pada Nana

30 days in Bali (NoMinGS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang