Day 9

822 146 26
                                    

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnyaMaaf kalau ada typo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnya
Maaf kalau ada typo

Happy reading

.

.

.

"Cari tau semua tentang orang ini" ujar seorang lelaki dengan melempar sebuah foto ke arah anak buahnya "semuanya tanpa terkecuali"

"Ne sajangnim" dua orang bertubuh tegap itu membungkuk sebelum keluar dari ruangan milik tuannya

"Aku tidak akan biarkan kau membuatnya menangis" lelaki berlesung pipi itu menggenggam erat bolpoin yang ia pegang hingga bolpoin itu patah

30 days

Tok.. tok.. tok..

Entah ini sudah ketukan ke berapa yang dilakukan oleh Jeno pada pintu kamar milik Nana tapi perempuan itu tidak merespon sama sekali "gongju-nim ini sudah jam delapan, apa kau belum bangun?"

Tok.. tok.. tok..

"Gongju-nim, kita bisa kesiangan"

Tok.. tok..

Drrtt drtt..

Bukan pintu yang terbuka tapi malah panggilan masuk ke ponselnya dari orang yang sedari tadi ia panggil "gongju, kenapa kau meneleponku?"

Jeno berdecak lalu menjawab teleponnya "kenapa kau meneleponku?"

"Hari ini bisa tidak kita tetap diam disini.." suara itu terdengar sangat lirih dan sedikit bergetar

"Maksudnya?"

"Aku tidak ingin kemana mana"

"Kau kenapa?" Jeno sedikit khawatir karena suara Nana benar benar terdengar sangat lirih

"Tidak apa.."

Tok.. tok..

"Gongju! Aku buka pintunya"

Tanpa menunggu jawaban iya, Jeno langsung membuka pintu yang tidak terkunci itu. Setelah pintu terbuka dilihatnya Nana sedang meringkuk di atas tempat tidur dengan ponsel yang berada di telinganya tanpa dipengangi karena tangannya sibuk memegangi perutnya

"Kau kenapa?" Jeno melangkah memasuki kamar besar itu, semakin dia masuk semakin tampak pula tubuh Nana yang dipenuhi oleh keringat terutama dibagian wajah "kau sakit?"

30 days in Bali (NoMinGS) ENDWhere stories live. Discover now