Hidup selama 26 tahun sebagai seorang anak yang penurut, Nana hanya minta 30 hari dari hidupnya untuk menjadi dirinya sendiri dan melakukan apapun yang dia inginkan sebelum akhirnya dia menikah
Apakah yang akan terjadi setelah 30 hari dia menjadi di...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnya Maaf kalau ada typo
Happy reading
.
.
.
Selama di Bali ini kedua kalinya Nana bangun lebih pagi dari biasanya, matahari belum terbit tapi Jeno sudah menggedor pintu kamarnya untuk membangunkannya dan bersiap "kalau kau kesiangan kita tidak bisa melihat lumba lumba"
Hanya mencuci muka setelahnya Nana langsung bersiap berganti pakaian dan duduk diruang keluarga tentu saja matanya masih ingin terpejam. Matanya mengedar ke setiap sudut ruangan, tidak terlihat wujud Jeno sama sekali. Mata sayunya langsung terbelalak karena terpikirkan kalau Jeno meninggalkannya
Ia keluar dari villa tempatnya menginap, suasana diluar masih terlihat gelap, kakinya jadi ragu untuk melangkah keluar dari pintu. Usaha selanjutnya adalah menghubungi Jeno lewat ponsel, dia takut untuk keluar disuasana yang masih terlihat gelap
"Kau dimana?"
"Aku sedang ada di loby untuk menyewa perahu"
"Untuk apa?"
"Nanti akan ku ceritakan"
"Cepat kembali!" Nana memutuskan sambungan teleponnya sebelum Jeno menjawabnya
15 menit kemudian lelaki bermata sipit itu akhirnya kembali "ayo berangkat sekarang" dahi Jeno berkerut lalu memandangi Nana dari atas sampai bawah
"Kenapa?"
"Itu pasti kemeja kakakmu" komentar Jeno padahal sebenarnya bukan itu yang membuatnya kaget. Pasalnya saat ini Nana memakai hotpants dengan atasan tshirt berwarna putih yang membentuk lekuk badannya lalu di padukan dengan kemeja oversize yang tidak di kancing, Jeno hanya lelaki normal yang gugup melihat paha putih Nana
"Ini punyaku, memamg terlihat terlalu kebesaran? Kalau begitu aku lepas sa.."
"Jangan!! jangan dilepas, biar seperti itu. Iissshh!!" paling tidak kemeja itu bisa menutupi bentuk tubuh Nana
Jeno sedang berusaha menyingkirkan perasaan aneh dalam hatinya tapi kalau diberi pemandangan seperti itu dari Nana bagaimana bisa Jeno menyingkirkannya yang ada laki laki itu semakin terpesona pada kecantikan Nana
Nana terus mengikuti kemana Jeno berjalan, sampailah mereka ditepi pantai kemudian Jeno menghampiri sebuah perahu setelah seseorang memanggilnya. Mereka berdua mendekat ke arah perahu lalu mendapat dua buah jaket pelampung dari orang tersebut, tanpa perintah pun Jeno dengan kesadarannya membantu Nana memakai jaket pelampungnya lebih dulu baru dia memakai miliknya