Day 11

788 144 12
                                    

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnyaMaaf kalau ada typo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnya
Maaf kalau ada typo

Happy reading

.

.

.

Selama di Bali ini kedua kalinya Nana bangun lebih pagi dari biasanya, matahari belum terbit tapi Jeno sudah menggedor pintu kamarnya untuk membangunkannya dan bersiap "kalau kau kesiangan kita tidak bisa melihat lumba lumba"

Hanya mencuci muka setelahnya Nana langsung bersiap berganti pakaian dan duduk diruang keluarga tentu saja matanya masih ingin terpejam. Matanya mengedar ke setiap sudut ruangan, tidak terlihat wujud Jeno sama sekali. Mata sayunya langsung terbelalak karena terpikirkan kalau Jeno meninggalkannya

Ia keluar dari villa tempatnya menginap, suasana diluar masih terlihat gelap, kakinya jadi ragu untuk melangkah keluar dari pintu. Usaha selanjutnya adalah menghubungi Jeno lewat ponsel, dia takut untuk keluar disuasana yang masih terlihat gelap

"Kau dimana?"

"Aku sedang ada di loby untuk menyewa perahu"

"Untuk apa?"

"Nanti akan ku ceritakan"

"Cepat kembali!" Nana memutuskan sambungan teleponnya sebelum Jeno menjawabnya

15 menit kemudian lelaki bermata sipit itu akhirnya kembali "ayo berangkat sekarang" dahi Jeno berkerut lalu memandangi Nana dari atas sampai bawah

"Kenapa?"

"Itu pasti kemeja kakakmu" komentar Jeno padahal sebenarnya bukan itu yang membuatnya kaget. Pasalnya saat ini Nana memakai hotpants dengan atasan tshirt berwarna putih yang membentuk lekuk badannya lalu di padukan dengan kemeja oversize yang tidak di kancing, Jeno hanya lelaki normal yang gugup melihat paha putih Nana

"Ini punyaku, memamg terlihat terlalu kebesaran? Kalau begitu aku lepas sa.."

"Jangan!! jangan dilepas, biar seperti itu. Iissshh!!" paling tidak kemeja itu bisa menutupi bentuk tubuh Nana

Jeno sedang berusaha menyingkirkan perasaan aneh dalam hatinya tapi kalau diberi pemandangan seperti itu dari Nana bagaimana bisa Jeno menyingkirkannya yang ada laki laki itu semakin terpesona pada kecantikan Nana

Nana terus mengikuti kemana Jeno berjalan, sampailah mereka ditepi pantai kemudian Jeno menghampiri sebuah perahu setelah seseorang memanggilnya. Mereka berdua mendekat ke arah perahu lalu mendapat dua buah jaket pelampung dari orang tersebut, tanpa perintah pun Jeno dengan kesadarannya membantu Nana memakai jaket pelampungnya lebih dulu baru dia memakai miliknya

30 days in Bali (NoMinGS) ENDWhere stories live. Discover now