Day 28

1K 168 101
                                    

Terimakasih sudah voment dichapter sebelumnya

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Terimakasih sudah voment dichapter sebelumnya.. hehe maaf agak lama updatenya
Maaf kalau ada typo

Happy reading

.

.

.

Seperti beberapa hari belakangan ini, pagi ini pun menjadi salah satu pagi yang indah untuk Jeno. Dalam pelukannya ada tubuh wanita yang sangat dia syukuri kehadirannya saat ini, wanita yang membuat hatinya merasa lebih ringan menghadapi kehidupannya, wanita yang membuatnya merasa jauh lebih berharga dari sebelumnya

Mata si cantik masih tertutup rapat kala Jeno telah membuka matanya, alhasil yang Jeno lakukan adalah mengagumi si cantik dengan segala keindahannya, rambutnya yang halus, kulitnya yang begitu lembut, bibir tipisnya, hidung mancungnya, mata indahnya yang dihiasi oleh bulu mata yang sangat lentik serta semua hal yang membuat Jeno semakin terpesona oleh keindahan si cantik

Bukan hanya secara fisik Nana tampak sempurna dimata Jeno, sikap dan sifatnya juga terlihat begitu indah, jauh dari pemikiran Jeno tentang anak orang kaya yang selalu bersikap sombong dan seenaknya sendiri karena selalu diberi kemudahan, walaupun memang adakalanya Nana masih bersikap seperti anak orang kaya yang menjengkelkan tapi itu masih dalam tahap wajar bagi Jeno

Ketika tubuh cantik itu menggeliat saat merasakan hawa dingin menyentuh kulitnya, Jeno dengan sigap menghalau dingin yang menyapa mereka, ia naikkan selimut mereka sampai menutupi bahu Nana yang terbuka kemudian memberinya sebuah pelukan penghangat agar Nana kembali lelap dalam tidurnya. Ia bawa tubuh itu semakin dekat dengan tubuhnya, menyentuhkan dada bidangnya pada kepala Nana, merasakan hembusan nafas Nana yang hangat menyentuh kulit dadanya

Dia biarkan Nana tetap terlelap dalam dekapannya padahal matahari terlihat sudah menyorotkan sinarnya begitu terang, dia sadar apa yang mereka lakukan semalam pasti membuat Nana sangat lelah hingga tidurnya tidak terusik sama sekali walaupun Jeno sudah mengecup dahinya beberapa kali, Nana tetap dalam tidur nyamannya di pelukan Jeno

Mungkin saat hampir tengah hari Nana baru terlihat mengerang untuk mengendurkan otot ototnya yang terasa kaku karena terlalu lama tertidur dalam posisi yang sama, mata cantik itupun akhirnya terbuka. Hal pertama yang terlihat dinetra matanya adalah dada bidang milik laki laki sipit yang sedang menepuk bahunya pelan seperti ingin menidurkannya lagi

"Aku sudah lelah tidur.." lirih Nana lalu berusaha melepas pelukan Jeno

"Tidur itu untuk melepas lelah bukan membuat lelah"

"Tapi kalau aku tidur terus, aku jadi tidak bisa melihat senyummu dengan nyata"

"Tapi aku ingin membuatmu tidur terus dalam pelukanku"

30 days in Bali (NoMinGS) ENDTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon