Khawatir

1.6K 156 7
                                    


"Kamu di mana Del, bales chatt aku" ucap Marsha dalam hati.

Marsha berjalan menuju kamar Adel, dibukanya pintu kamar itu dengan mengetoknya terlebih dahulu, tapi nihil ia tidak menemukan Adel di dalam sana.

"Marsha" terdengar suara Adel yang membuat Marsha sedikit terkejut. Marsha langsung menghampiri Adel dan langsung memegang pipinya.

"Del kamu kemana tadi? Kamu gapapa kan?"

"Gapapa kok" Adel mencoba melepaskan tangan Marsha dari pipinya.

"Kamu kenapa di sini?" tanya Adel.

"Del, kak Zee sakit, dia pingsan tadi, sekarang lagi tidur di kamarnya"

Mendengar itu tanpa sadar Adel langsung bergegas menuju kamar Zee, tetapi belum sampai ia masuk ke kamar Zee, langkahnya terhenti. Marsha yang mengikutinya dari belakang pun ikut berhenti kebingungan.

"Tapi dia gapapa kan Sha?" tanya Adel pelan.

"Tadi udah aku kompres dan aku lihat kondisinya udah agak mendingan dari sebelumnya" jawab Marsha.

Adel memutar badannya dan berjalan kembali menjauhi kamar Zee. Adel berjalan kembali ke arah kamarnya.

"Del" panggil Marsha. Marsha membuka pintu kamar Zee, di sana terlihat Zee masih tertidur pulas. Marsha menutup kembali pintu kamar Zee.

Saat ini Marsha sudah berada di kamr Adel.

"Kamu gamau liat langsung kondisi kak Zee?" tanya Marsha. Adel hanya diam tidak menjawab.

"Tadi kak Zee pingsan pas di jalan pulang dari makam, dia demam. Pas kamu pergi aku mau ngejar kamu tapi aku liat kak Zee jatuh tadi, jadi aku mutusin buat nolong kak Zee" Marsha menjelaskan kejadian tadi, tapi tetap Adel tidak mengeluarkan suara sedikitpun.

"Kamu kemana tadi Del?" tanya Marsha lagi.

"Ke danau,"

"Habis itu ke makam" lanjut Adel.

"Are you ok?" tanya Marsha sembari melihat wajah Adel.

"No" ucap Adel cepat.

Marsha yang mendengar jawaban itu langsung memeluk Adel. Adel membalas pelukan Marsha.

"Aku kangen mama, Cha" ucap Adel lirih dalam tangisnya dipelukan Marsha.

Marsha mengeratkan pelukannya dan berkata "It's ok, aku di sini".

Pelukan itu berlangsung lama karena Marsha ingin membiarkan Adel meluapkan semua emosinya sampai ia mendapatkan kembali ketenangannya. Perlahan Adel melepaskan pelukannya dengan Marsha.

"Kamu sekarang istirahat ya, kamu kelihatan lelah banget Del, nanti kamu juga sakit" ucap Marsha.

"Del aku nginep ya di sini" pinta Marsha.

"Boleh, tapi kamu udah kabarin orangtua kamu?" tanya Adel.

"Udah tadi dan mereka ngizinin, mumpung besok libur juga" jawab Marsha.

"Yaudah kalo gitu, aku bersih-bersih dulu ya Cha" ucap Adel.

Setelah mereka berdua selesai bersih-bersih dan sekarang bergegas untuk tidur.

"Kenapa?" tanya Adel.

"Aku mau ke kamar kak Zee dulu sebentar ya mau nge-cek aja. Kamu duluan tidur aja Del" jawab Marsha.

"Oke" Adel yang memang sudah sangat mengantuk dan kelelah langsung menarik selimutnya.

(Di kamar Zee)

"Pules banget kamu kak" ucap Marsha pelan di depan Zee yang terlihat masih tertidur.

Saat Marsha meyakinkan kondisi Zee sudah mulai membaik, Marsha memutuskan kembali ke kamar Adel. Belum sampai Marsha membuka pintu kamar Zee, terdengar suara Zee yang mengigau berkata, "mama.."

Marsha pun mengurungkan niatnya dan kembali ke arah Zee.

"Ternyata masih belum baikan ya" ucap Marsha yang melihat Zee masih menyebut-nyebut mamanya.

"Kak Zee, hei kak Zee" Marsha mencoba membangunkan Zee.

Akhirnya Zee perlahan membuka matanya. Mencoba melihat sekeliling, dan menemukan sosok Marsha dihadapannya.

"Marsha.." ucap Zee pelan.

Marsha menaruh tangannya di kening Zee mencoba tau apakah demamnya sudah turun atau belum.

"Iya ini Marsha, kamu masih sakit kak Zee? tanya Marsha.

"Aku haus Sha" jawab Zee.

"Oh, ini kamu minum dulu ya kak" Marsha langsung mengambilkan Zee minum yang ada di atas meja sebelah kasurnya.

"Makasih Marsha" ucap Zee.

"Adel.." belum selesai Zee berkata, Marsha langsung menjawab,

"Lagi tidur di kamarnya, dia baik-baik aja kok kak"

Zee hanya tersenyum tipis dengan bibirnya yang masih terlihat pucat.

"Kamu istirahat lagi ya kak Zee, kondsi kamu masih belum sembuh betul" ucap Marsha.

"Iya badan aku rasanya lemes Sha, kepala aku sakit" jelas Zee.

"Yaudah sekarang kamu tidur ya, udah malem juga" ucap Marsha seraya menarik selimut Zee lebih ke atas.

"Ini udah malam ya, kamu gak pulang Sha?" tanya Zee.

"Aku izin nginep malam ini kak" jawab Marsha.

"Kalo gitu tidur di sini aja" ajak Zee.

"Aku gamau ganggu istirahat kamu kak Zee, aku tidur di kamar Adel aja" ucap Marsha.

"Aku gamau tidur sendiri malam ini Sha" pinta Zee kepada Marsha.

Melihat Zee yang terlihat sangat membutuhkan seseorang di sampingnya sekarang juga, akhirnya Marsha memutuskan untuk tidur di kamar Zee.

Saat ini Marsha tengah tiduran di samping Zee. Posisi mereka saling berhadapan dengan selimut yang menutupi tubuh mereka berdua.

"Kalo nanti tidur aku gabisa diem maaf ya kak Zee, tendang aku aja kalo perlu sampe jatuh ke bawah kasur, aku gapapa kok" ucap Marsha.

Zee mendengar itu mulai tertawa kecil lalu mengatakan "it's ok, mana mungkin aku nendang kamu Sha.., palingan aku gulung nanti pake selimut" jawab Zee yang membuat Marsha pun ikut tertawa.

"Haha iya gapapa kok aku rela, asal kamu ga keganggu tidurnya" ucap Marsha.

Zee hanya tersenyum lebar seraya menggeleng, begitupun dengan Marsha yang tersenyum melihat Zee sedang tersenyum melihatnya.

// pov author: Author pun ikut tersenyum melihat Marsha yang tersenyum melihat Zee sedang tersenyum melihat Marsha tersenyum yang........(terus aja begitu sampe ending).

Tidak lama mereka pun tertidur dengan tersenyum (maaf bercanda).


Saat Marsha dan Zee sedang tertidur pulas, seseorang membuka pintu kamar Zee.

DENIALDove le storie prendono vita. Scoprilo ora