CSG - 8

2.3K 145 1
                                    

8. Rahasia?

Huaaa maaf yaa baru bisa updateee🙏🏻😭

Ini agak panjang yaa, semoga kalian gak bosen🙏🏻

BACA NARASI NYA JUGA BIAR KALIAN PAHAM!

BACA SESUAI URUTAN CHAPTER YA, DISINI CHAPTER NYA KE ACAK! AKU GATAU PROBLEM NYA APA, TAPI AKU HARAP KALIAN BIJAK!!

Tandai Typooo ●wajarin kalo aku suka typo, because istrinya jaemin emg suka typo, hahahahahha

°•Happy Reading•°

Pukul 01.00

Haura terbangun dari tidurnya. Netra nya melirik jam, dan ternyata masih larut malam. Matanya teralih menatap Azzam yang sedang tertidur pulas menghadapnya. Terdengar suara rintihan, meskipun suara itu tidak terlau keras, tapi Haura masih bisa mendengarnya.

Haura bangkit lalu duduk bersila. Dahi nya mengerut ketika mendengar suara rintihan. Matanya berkeliling menatap seisi ruang kamar, mencari suara tersebut. Kemudian Haura menatap ke arah Azzam, dan ya suara rintihan itu keluar dari mulut Azzam.

Haura membenarkan duduk nya agar lebih dekat dengan Azzam. Ia mendekat lalu tangan nya terangkat menyentuh kening Azzam. "Astaghfirullah panas banget" cicitnya.

"Azzam hey... kamu sakit?" Tanya Haura panik.

Merasa tubuhnya ada yang menyentuh, Azzam pun sedikit membuka matanya. Lalu menatap Haura seraya menggeleng lemah. "Saya gapapa" jawab Azzam.

"Gapapa gimana? Ini badan lo panas banget, kita kerumah sakit ya?" Haura begitu khawatir dengan Azzam. Kali ini ia benar-benar mengkhawatirkan lelaki itu.

Azzam tersenyum menatap Haura. "Gak perlu Haura!"

"Ya udah, gue ambilin kompresan buat lo ya" ucap nya.

Setelah itu, Haura bangkit dari kasurnya berjalan ke arah dapur. Hal pertama yang Haura lakukan adalah merebus air, setelah panas air tersebut Haura masukkan kedalam baskom. Dan tak lupa, ia juga membawa kain.

Haura kembali memasuki kamarnya, kemudian mendekat ke arah Azzam. Ia duduk di sebelah Azzam yang sedang terbaring lemah. Tangan nya mengambil kain lalu ia celupkan ke air hangat itu, kemudian Haura tempelkan di kening Azzam dengan hati-hati.

"Panas gak?" Tanya Haura seraya meletakan kain di kening Azzam.

Azzam menggeleng lemah. Haura dengan telaten mengurus Azzam yang sedang sakit. Setelah dirasa cukup lama, akhirnya Azzam kembali tidur.

Haura mengelus rambut Azzam dengan pelan. "Sory ya, gue belum bisa nerima semua ini! Apa lo masih sabar ngadepin sikap gue yang kayak gini?"

Sudut bibir nya melengkung membentuk senyuman. "Gue akui, lo satu-satu nya cowok yang paling sabar ngadepin sikap gue, bahkan orang tua gue aja ga sesabar lo Zam" lanjut Haura seraya menatap kagum Azzam.

Azzam belum sepenuhnya tidur, meskipun matanya sudah terpejam, tapi percayalah Azzam belum tidur! Dia mendengar jelas celoteh Haura yang terdengar lucu ditelinga Azzam.

"Saya akan selalu sabar menghadapi sikap kamu Haura. Karena saya sudah berjanji pada rabb mu, bahwa saya akan membimbing mu sampai ke jannah nya" batin Azzam.


***

Pagi Hari.

"Pah, apa sebaiknya kita kasih tau Haura yang sebenarnya? Biar dia mau nerima Azzam pah!" Bujuk Della.

Saat ini kedua orang paruh baya itu sedang duduk di sofa sembari meminum secangkir teh hangat.

Cinta Seorang GusWhere stories live. Discover now