CSG - 35

2K 167 93
                                    

35. Kepergian Haura

Terima Vote & Komen!

KERJASAMANYA!

2736kata!! Jahat kalau gak vote.

Maaf ya semalam gak bisa update, sebenarnya udah aku tulis dan tersimpan didraf, tapi pas aku mau publish tiba tiba ada notif "kuota internet kamu berhasil digunakan seluruhnya" ckkk, sialan banget, maaf yaa cim cim akuu🙏🏻🙏🏻

Tapi serius, kuota ku bener bener abiss.

Padahal udah relain begadang buat nulis sambil belajar MTK, kalian tahu rasanya? Ruwettt!!

Jahat kalo gak vote!

°•Happy Reading•°

"Lalu, kamu siapa?"

Syeira menjabat tangan Della untuk berkenalan. "Perkenalkan, saya Syeira. Istri kedua dari Azzam, menantu kalian."

Deg

"Jangan bercanda kamu! Azzam tidak mungkin melakukan itu pada anak saya." Jawab Della dengan tegas. Della yakin, perempuan itu pasti sedang berkhayal.

"Bercanda? Apa wajah saya kelihatan sedang bercanda?" Ujar Syeira dingin.

"Dimana anak saya!" Sahut Devan dengan wajah datar. Kalau memang benar perempuan itu adalah istri kedua Azzam, Devan tidak akan memaafkan menantunya itu!

"Haura sedang kuliah"

Mendengar hal itu, Devan merogoh saku kanannya, mengambil ponsel dan menghubungi Haura. Devan yakin kelas Haura belum mulai, karena waktunya masih pagi. Biasanya Haura memulai kelasnya sekitar pukul 10.00 siang.

"Haura pulang sekarang!" Semprot Devan membuat Haura bingung disana.

"Kenapa pah? Kok tiba tiba banget? Ada apa si? Kelas Haura udah mau mulai, masa iya Haura tinggal." Jawab Haura ditelpon.

Perempuan itu sedang duduk didepan kelasnya. Sembari menunggu kelas mulai, Haura sempat membeli beberapa makanan tadi, karena biasanya pada waktu siang kantin sangat ramai, jadi Haura memutuskan untuk membeli makan lebih awal.

Haura terduduk seraya memasang raut wajah kebingungan ketika papa nya menyuruh dirinya untuk pulang. Ada apa sebenarnya?

"Kelas sampai jam berapa, Ra?" Tanya Devan dengan suara yang sedikit merendah.

"Jam 1 kurang lebih pah. Ada apa emangnya?"

"Kamu pulang bareng sama Azzam?" Tanya Devan lagi.

"Iyaa, pah"

"Ya sudah, papa tunggu kamu dirumah." Setelah berucap itu, Devan langsung memutuskan sambungan telponnya dengan Haura, dia menutupnya tanpa izin.

"Halo, pah... papa?"

Tutt

"Kok mati sih" gumam Haura. Setelah itu ia kembali memasukan ponselnya kedalam saku, tidak berselang lama bel berbunyi. Haura langsung kedalam kelas dan memulai pelajarannya.

Di sisi lain, Devan dan Della masih setia berdiri didepan pintu. Syeira sama sekali tidak menyuruhnya untuk masuk? Istri macam apa itu.

"Sudah berapa lama kamu menjadi istri Azzam?" Ujar Devan sambil menahan amarahnya.

Rasanya Devan masih tidak percaya kalau Azzam berpoligami, tetapi buat apa juga Syeira mengaku-ngaku sebagai istri Azzam? Apa semua ini memang nyata? Otak Devan terus berputar! Jika semua ini benar, berarti selama ini... Haura menyembunyikannya? Devan tidak bisa membayangkan sesakit apa Haura saat itu! Ah, pusing rasanya.

Cinta Seorang GusWhere stories live. Discover now