CSG - 29

1.7K 117 12
                                    

29. Frustasi

Hai haii, apa kabar?

Masih adakah yang menunggu?

Vote & komen!!

Baca narasinya juga ya, biar kalian paham.

Baca narasi Azzam dan Syeira biar tau!!

Baca dengan teliti.

Aku nulis pakai perasaan, kalo gak ngefeel jahat sihh.

Baca sambil dengerin lagu "sial mahalini" beuhh dijamin ngefell betull.

Aku nulis aja sambil dengerin itu, hehe.

'2030 kata'

Abis ini aku bakal sering up, kayak nya 1 minggu 3-4× tapi dengan kata max 2000, oke.

Setuju?

Dah lah, mett baca

°•Happy Reading•°

Dengan kecepatan laju Azzam mengendarai mobilnya. Ia pergi meninggalkan Haura seorang diri, Azzam berniat untuk pulang menenangkan diri.

Sesampainya dirumah, Azzam langsung memarkirkan mobilnya terlebih dahulu. Setelah itu barulah Azzam masuk kedalam rumah.

Rumah yang biasa terasa ramai, kini rasanya sepi. Haura, biasanya perempuan itu yang membuat suasana rumah menjadi sangat ramai, padahal rumah itu hanya ada Azzam dan Haura, tapi entah kenapa rasanya begitu ramai.

Azzam akui, cuma Haura lah yang mampu membuat dirinya tertawa lepas. Bahagia Azzam hanya ada pada Haura. Perempuan itu sudah berhasil membuat hidup Azzam berwarna, Haura adalah perempuan paling beruntung yang berhasil mendapatkan Azzam. Pria yang di idamkan banyak wanita.

Haura adalah satu satu yang perempuan yang Azzam cintai setelah Nazwa—ibundanya.

Azzam dengan pandangan kosong, pikiran yang kacau, memasuki rumah itu dengan rasa kecewa. Azzam berjalan menaiki anak tangga dengan pelan, lalu memasuki kamarnya dan duduk di balkon kamar.

Ia duduk sembari termenung memikirkan kejadian yang baru saja terjadi. Cobaan apalagi ini? Rasanya Azzam lelah dengan semuanya. Tapi, Azzam selalu percaya dibalik semua ini pasti ada bahagia yang telah Allah siapkan, dan skenario Allah tidak pernah salah.

Azzam terus beristighfar dalam hati, mencoba berpikir positif dan membuang pikiran buruknya itu.

"Apa yang harus saya lakukan, ya rabb"

"Istri saya tidak mungkin sejahat ini.."

"Saya tau dia, tapi kenapa rasanya berat untuk saya percaya sama semua. Sedangkan semua bukti sudah saya lihat dengan kepala mata saya sendiri" Azzam terus menggerutuki dirinya, ia masih bingung pada dirinya sendiri. Mengapa ia sangat sulit untuk mempercayai istrinya, padahal Azzam tahu kalau Haura tidak mungkin melakukan hal sekeji ini.

"AARRGGHH" Frustasi Azzam. Ia berteriak seraya menjambak rambutnya sendiri. Nafasnya memburu kasar, tak lama ia kembali beristighfar untuk menenangkan hatinya.

"Saya harus cari tau semua ini! Dan saya harus cari tahu, siapa dalang dibalik semua ini" gumam Azzam.



Setelah ditinggal pergi oleh suaminya, tubuh Haura terasa lemas dan tidak ada tenaga sedikit pun. Tubuhnya terduduk lemas disalah satu kursi yang terbuat dari kayu disana. Bayangan Azzam terus memutari pikirannya, Azzam yang terlihat begitu marah dan kecewa membuat Haura semakin terpuruk.

Cinta Seorang GusWhere stories live. Discover now