0.3

620 42 0
                                    

Di pagi hari, karena terbiasa bangun pagi di rumah nya, pp krit memilih untuk melakukan hal yang sama di rumah suaminya itu, terlebih lagi sekarang tanggung jawab nya sebagai istri billkin. ya walaupun suaminya itu tidak mencintainya, namun ia akan tetap menganggak billkin sebagai suaminya sampai kapan pun, dan pp krit juga bertekat kalau mereka berdua tidak akan pernah bercerai. Hanya karena orang ke tiga. PP sebenarnya tidak pernah setuju dengan adanya kehadiran orang ke tiga di hubungan mereka berdua. Namun apalah daya dirinya yang hanya orang asing dan tiba tiba masuk ke dalam kehidupan seorang billkin yang terkenal cuek, jarang bersosialisasi dan tak peduli dengan sekitar nya. 

PP krit baru saja selesai memasak nasi goreng tanpa bantuan pembantu di rumah itu sama sekali, sebenarnya saat pp krit berjalan menuju dapur, ia bertemu dengan bi ijah. Wanita paruh baya yang tampak nya sudah lama bekerja di rumah itu, pembantu itu berniat untuk membantu pp krit, namun ia segera menolak nya dan membiarkan wanita paruh baya itu untuk beristirahat, terlihat sekali wajah pucat bi ijah, sepertinya pembantu itu sedang sakit. 

"bi ijah, kalo boleh tau, makanan kesukaan tuan apa ya?" tanya pp dengan nada lembut 

seketika bi ijah tercengan dengan panggilan pp untuk suaminya "tuan si suka makanan yang berkuah dan tidak terlalu pedas, tuan juga tidak suka makanan manis, ia suka kopi pahit, lalu setiap pagi biasanya saya bikinin roti isi selai kacang,nasi goreng atau bubur ayam" 

"ohh begitu, pas banget dong ya bi aku masakin nasi goreng" balas pp dengan sangat senang dan berantusias "ohiya bi, bibi kerja di sini udah berapa tahun? kalo aku liat liat bibi pasti kerja di sini sudah lama banget yah???" 

wanita paruh baya itu mengangguk "iyah bibi, kerja di sini saat tuan masih sangat kecil, karena kedua orang tuanya yang tidak memiliki waktu mengurus anak mereka, jadi tuan sering di titipkan ke saya, sebenarnya tuan bukan orang yang cuek dan dingin kok, dia bisa saja tersenyum kepada orang orang yang paling dekat dengan nya." 

"contoh nya?" tanya pp penasaran 

"saya nyonya" balas bibi ijah tersenyum lembut. 

tak selang beberapa waktu lama nya, nasi goreng itu pun matang. PP krit menyiapkan satu piring di meja makan, tentu nya untuk billkin. PP krit tentu tidak menyiapkan untuk dirinya juga, karena ia tau. Suaminya itu pasti tidak akan sudi makan satu meja makan dengan nya. Setelah menyiapkan makanan untuk suami nya itu, sisa nasi goreng yang masih ada di dalam penggorengan, ia bawa ke meja makan pembantu, ia berniat akan sarapan bersama para pembantu rumah tangga di sana. 

sebenarnya bibi ijah sudah sempat melarang, namun pp tetap kekeh untuk meminta ke pada bi ijah, agar ia bisa makan bersama para pembantu yang lainya, lagian para pembantu di rumah itu tampak ramah-ramah terhadap nya, setidaknya sikap dingin suaminya yang pasti akan selalu membuatnya sedih, bisa di gantikan dengan kehadiran para pembantu yang akan menjadi teman nya. 

di saat bibi ijah dan pp krit masih asik ngobrol di dapur, tiba-tiba saja billkin turun dengan balutan pakaian kemeja dan jas, sudah pasti nya akan berangkat ke kantor miliknya sendiri, billkin berjalan menuju meja makan, dan terlihat sudah ada nasi goreng yang tampak nya sangat enak. ia segera duduk di bangku meja makan, dan meraih sendok yang ada di dekat nya, sebelum melahap masakan itu, billkin menengok ke arah bibi ijah dan pp krit yang juga menatap nya, namun di saat tatapan billkin mengarah ke pp krit. Sang istri pun langsung mengubah pandangan nya ke arah lain. 

"bi? ini yang masak kamu atau dia?" tanya billkin tatapan nya masih kearah pp krit tapi kali ini tatapan nya berubah menjadi tajam 

bibi ijah pun tersenyum lalu menunduk sopan "memang nya kenapa ya tuan? ada yang salah?" 

"engga, kalo masakan bibi bakal saya makan, tapi kalo masakan dia saya gak akan mau makan, lagian saya curiga orang baru ini takut meracuni saya" sindir billkin tanpa merasa bersalah sedikit pun. 

about you [BKPP]✔️[Complete]Where stories live. Discover now