0.13

411 34 0
                                    

"PHI BILLKIN?!" teriak seorang wanita yang langsung mendobrak pintu kamar billkin.

Wanita itu tentu saja melihat billkin,nanon dan PP yang satu ranjang, benar benar membuat sanant terkejut dengan hal itu. Billkin yang mendengar suara itu pun langsung terbangun dan mencari sumber suara itu. Dan sudah ada di hadapan nya sekarang. Sanant langsung melempar billkin menggunakan bantal yang ada di dekat nya.

Bantal itu mengenai tempat wajah billkin. Mendengar keributan dua pasangan itu, membuat nanon dan PP pun langsung terbangun. Melihat sanant yang berapi-api membuat PP langsung memeluk erat nanon dan bangkit dari kasur billkin.

"Phi aku keluar dulu ya. Kasian nanon masih tidur, takut ke bangun" ujar PP yang panik

Sanant yang mendengar hal itu pun ikut melempar bantal ke PP dan nanon. Bantal itu pun mengenai kepala PP "DASAR LELAKI JALANG! BISA BISANYA KAU MEREBUT CALON SUAMI KU! UNTUNG AKU PERGI KE LUAR NEGERI HANYA SEBENTAR. TERNYATA FIRASAT KU BENAR SELAMA BERJARAK JAUH DENGAN PACAR KU SENDIRI!"

"aku istrinya. Lalu kenapa aku tidak boleh tidur satu kasur dengan suami dan anak ku sendiri Hem?!" Balas PP yang tampak tak mau kalah dan menyombongkan diri angkuh.

Sanant semakin berapi-api melihat tingkah PP yang menyebalkan "KELUAR KAU! KAU TAK PANTAS ADA DI RUMAH CALON SUAMI KU! DASAR GAY MENJIJIKAN. PERGI DAN BAWA ANAK MU ITU. DASAR ANAK HARAM"

"JAGA MULUT MU BRENGSEK!" bentak PP yang sudah tidak bisa menahan emosinya.

Membuat nanon terbangun dan menatap mommy nya itu dengan takut "mommy ada apa? Kenapa mommy tampak marah sekali. Nanon buat salah ya mommy? Ampunin nanon ya mommy"

"Engga sayang. Bukan nanon yang salah, tapi nenek sihir itu! Lebih baik kita segera keluar saja dari kamar ini" ajak PP kepada nanon yang langsung melangkahkan kaki nya keluar dari kamar billkin.

Setelah PP dan nanon pergi. Billkin pun langsung memeluk tubuh sang kekasih itu dengan erat. Namun sanant masih terus memaksa billkin untuk melepaskan pelukan itu. Billkin malah semakin mengencangkan pelukan nya. Membuat sanant sesak dan susah bergerak. Melihat sang kekasih mulai kesulitan bernafas karena pelukan nya. Akhirnya billkin mulai merenggangkan pelukan itu. Lalu menatap sang kekasih dengan lekat.

"Kenapa marah marah kaya gitu?" Tanya billkin pelan dengan suara berat

Sanant memanyunkan bibirnya kesal "ya gimana aku gak marah! Ngeliat kamu tidur sama si gay menjijikan itu! Kapan si kamu bisa ceraikan dia. Pernikahan kalian itu gak normal tau! Itu juga anak kecil manggil dia mommy! Mana ada mommy yang cowok!"

"Bisa kan ngomong nya jangan marah marah. Kamu emang gak capek?" Balas billkin yang masih berusaha tenang tanpa rasa emosi sedikit pun.

Akhirnya billkin pun berhasil membuat sanant tenang. Sekarang sanant yang memeluk tubuh billkin dengan erat seperti tidak mau terlepaskan, billkin pun juga membalas pelukan itu dengan erat. Setelah cukup lama mereka berpelukan. Mereka pun melepaskan pelukan itu, lalu saling bertatapan dengan jarak yang dekat. Dengan tiba tiba sanant mulai mencium bibir billkin lalu melumat nya lembut. Tak mau ketinggalan billkin pun membalas ciuman itu.

Tanpa mereka sadari. Ternyata Pp melihat semua kejadian itu dengan mata kepala nya sendiri. Sambil menggendong nanon, membuat nya semakin sedih dan miris dengan dirinya sendiri. Perasaan nya benar benar hancur saat ini. Rasanya ia ingin sekali lepas dari hubungan nya dengan billkin dan kembali ke kampung nya hidup bersama dengan ibu nya. Di tambah lagi dengan nanon, anak angkat nya. Mungkin itu saja sudah cukup untuk PP.

Tak mau melihat kelanjutan lagi, PP pun melangkahkan kaki nya masuk ke dalam kamar nya. Di dalam kamar PP langsung mengunci pintu kamar nya dengan rapat agar siapa pun tidak masuk sembarangan. Ia langsung menaruh nanon duduk di atas kasur. Pp berjongkok di hadapan nanon sambil memegang tangan anak nya yang sedari tadi ada di gendongan dan pelukan nya.

about you [BKPP]✔️[Complete]Where stories live. Discover now