0.35

240 18 0
                                    

Sesampainya di rumah sakit. Pp langsung di masukkan ke dalam ruangan dokter, sedangkan billkin menunggu PP di depan ruangan dokter dengan keadaan yang sangat cemas. Ia mengencangkan rahang nya. Lalu mengepalkan tangan nya gemas.

15 menit setelah pemeriksaan selesai. Dokter pun keluar. Dan berjalan ke arah resepsionis rumah sakit untuk memanggil teman nya. Billkin yang tak di gubris sama sekali oleh sang dokter pun kelas. Dan mencegat tangan sang dokter dengan kasar. Ia menarik kerah baju sang dokter lalu menatap nya dengan tatapan tajam.

"Ada apa dengan istri saya ha?!" ujar billkin dengan suara berat nya.

Sang dokter menatap takut ke arah billkin. Lalu memilih menunduk "pak sabar pak sabar. Saya mau manggil temen saya yang ada di spesialis kandungan. Mungkin setelah ini bapak bakal tau. Penyebab istri bapak kenapa muntah muntah"

"Ha?! Jadi? Istri saya sebenernya kenapa dok?! Anda sudah tau bukan?!" Tanya billkin lagi berusaha memastikan.

Dokter itu menggeleng takut "pak saya belum tau pasti. Sebenernya saya bingung dengan apa yang di alami istri laki-laki bapak ini. Kejadian ini memang jarang sekali terjadi tapi tidak ada yang tidak mungkin juga di dunia ini."

"JADI MAKSUD ANDA APA! TOLONG JANGAN BERTELE-TELE! ATAU SAYA TEMBAK KEPALA ANDA SEKARANG JUGA DOK?!" emosi billkin yang semakin menggebu gebu.

Namun di saat billkin yang masih terbawa emosi. Tiba tiba dokter yang kerah baju nya di Tarik billkin berteriak ke arah ujung sebrang. Melambaikan tangan nya berusaha memanggil teman nya yang berada di spesialis kandungan. Dokter tersebut itu pun menghampiri teman nya yang masih berada di genggaman billkin.

"Yo? Gimana pasien yang kata lu lagi keadaan gawat?!" Tanya dokter perempuan itu dengan panik

Yoga, alias dokter yang tadi menangani PP. Pun menunjuk ke ruangan nya "lu liat sendiri aja deh di dalam. Gw masih harus ngurusin laki Nye nih! Lu liat gw mau siap siap di tonjok"

"Yaudah gw masuk dulu. Pak saran saya, bapak tenang saja. Menunggu hasil pemeriksaan dari dokter. Jangan gegabah pak! Bisa tunggu sebentar dan tolong lepaskan teman saya" ujar dokter Ririn dengan nada pelan namun tegas.

Tak mau berdebat dengan seorang perempuan, akhirnya billkin pun pasrah dan melepaskan dokter yoga begitu saya. Dokter yoga masuk mengintil dokter Ririn. Di Dalam tampak PP sedang berbaring lalu menatap dokter Ririn dengan tersenyum. Mendapati pasien nya tersenyum kearah nya membuat nya membalas senyuman tersebut.

"Mas sudah berapa lama mengalami mual dan keram perut seperti ini?" Tanya dokter Riri. Sambil mengarahkan stetoskop nya ke perut rata PP.

Pp menatap ke atap rumah sakit sambil berfikir "emmm kita kira saya ngerasain nya sudah tiga hari yang lalu si mba. Saya pikir sakit perut biasa. Terus hari ini kambuh bercampur dengan mual mual."

"Ahhh begitu ya. Saya periksa pakai alat pengecekan kandungan ya mas" ujar dokter Ririn sambil menyiapkan alat nya di bantu dokter yoga.

Selagi yoga memasangkan alat tersebut,ia mengoleskan cairan putih bening ke atas perut PP dengan lembut. Cairan itu terasa dingin di Perut PP. Setelah alat tersebut siap. Dokter Ririn mulai memasang sarung tangan nya dan menunjukan alat tersebut. Ke perut PP.

"Yoga tolong panggil suaminya suruh masuk. Biar dia bisa liat anak nya" perintah Ririn kepada teman nya.

Yoga pun mengangguk dan keluar dari ruangan itu untuk menghampiri billkin yang masih terduduk dengan keadaan yang cukup berantakan.

"Pak di panggil dokter Ririn suruh masuk. Silahkan masuk pak" ujar yoga yang mempersilahkan billkin untuk masuk.

Billkin pun bangkit dari duduk nya. Dan masuk ke dalam ruangan dokter itu. Ia melihat di layar kecil yang tersambung langsung ke perut sang istri. Membuat nya mengerut bingung. Dokter Ririn menatap billkin dengan tatapan berbahagia.

about you [BKPP]✔️[Complete]Where stories live. Discover now