0.12

572 37 0
                                    

Hari ini PP dan billkin menjalani hari hari mereka dengan lancar tanpa ada kendala sedikit pun. Namun berbanding terbalik dengan hari pertama masuk sekolah nanon. Sekolah yang di katakan oleh PP alias sang mommy sangat lah berbeda dengan realita yang nanon alami. Baru hari pertama nanon masuk sekolah, ia malah mendapatkan Bullyan dari teman teman kelas nya maupun teman satu sekolahnya.

Hal itu cukup membuat nanon tertekan. Sedari pulang sekolah ia hanya duduk melamun di depan ruangan tv. Bibi Ijah yang melihat nanon melamun, sesekali ia hampir dan bertanya sedikit sedikit. Namun nanon hanya menjawab bahwa dirinya baik baik saja.

Tak lama kemudian tepat pukul 08.30 PP dan billkin pulang dalam jangka waktu yang sama. Walaupun tidak menaiki kendaraan yang sama. Mereka pun langsung memasuki rumah, dan tentu yang pertama kali mereka cari adalah nanon. Anak angkat mereka, yang sudah ia anggap sebagai anak kandung nya sendiri.

Namun saat pertama kali melihat wajah nanon yang tampak tidak seperti biasanya membuat PP khawatir dan langsung berlari menghampiri nanon. Pp duduk tepat di sebelah nanon. Sambil menatap nya dengan penuh kebingungan, nanon belum sadar kalau mommy kesayangan nya itu sudah menatap nya dengan wajah yang khawatir.

"Nanon? Nanon gapapa kan? Nanon lagi ada masalah? Boleh phi Tau masalah yang nanon alami?" Tanya PP dengan lembut

Mendengar kata phi membuat nanon bergelinjat kaget. "Mommy? Mommy kenapa panggil nya phi? Mommy tidak nyaman ya dengan panggilan sekarang? Kalau begitu Yasudah tidak apa apa mommy di ganti dengan phi saja"

"Ehh....bukan begitu nanon, maafin mommy ya. Mommy janji gak akan panggil nama aku phi lagi di depan nanon" balas PP yang malah panik.

Mendengar hal itu nanon hanya mengangguk dan ber-senyum simpul "oke mommy. Maaf ya kalo nanon banyak minta ke mommy hehehe"

"Engga sayang. Mommy seneng kok" jawab PP yang membalas senyuman itu dengan manis.

Billkin yang salah baru datang dan salah fokus dengan baju yang nanon pakai pun langsung mendekati anaknya itu "nanon? Bagaimana di sekolah tadi? Seru sekolah nya? Guru nya baik?"

"I-itu s-seru kok Daddy. N-nanon dapat banyak teman baru" balas nanon gugup bercampur rasa ragu.

Jawaban nanon membuat billkin semakin yakin kalau anak nya itu sedang tidak baik baik saja. Billkin mulai meraih tangan nanon dan menggenggam nya lembut. Setelah itu ia membuka lengan panjang yang menutupi seluruh tangan nanon. Betapa terkejutnya billkin dan PP melihat sang anak yang tangan nya di penuhi bekas cakaran dan biru biru ke unguan. Seperti bekas luka pukulan.

"Nanon bohon sama Daddy dan mommy?"

"Tidak Daddy. S-sekolah menyenangkan"

"Menyenangkan atau menyeramkan Hem?"

"Mau mommy obatin luka nya nanon?"

"Tidak usah mommy. Nanon baik baik saja"

"Kalau gak di obatin nanti bisa infeksi"

"Tidak apa apa mommy. Nanon baik kok"

Melihat nanon yang seperti itu malah membuat PP semakin sedih dan khawatir dengan perubahan sifat anak nya itu. Benar benar tidak ada senyuman yang terpancar dari wajah nanon. Anak itu terus murung dari tadi. Tak tahan melihat sikap nanon yang seperti itu, PP pun membawa nanon ke dalam pangkuan nya lalu memeluk nya erat erat.

"Cup cup cup cup anak mommy jangan sedih ya. Kalo nanon sedih nanti mommy sama Daddy juga sedih" jawab PP sambil membelai punggung nanon.

Nanon terus menggeleng sambil mengumpatkan wajah nya di dada sang mommy "Daddy, mommy. Nanon boleh makan ice cream tidak? Soalnya nanon ingin sekali ice cream. Kalau tidak boleh juga tidak apa apa kok mommy Daddy."

about you [BKPP]✔️[Complete]Where stories live. Discover now