xiii. apartemen baru

1.2K 179 18
                                    

asahi lumayan terperangah begitu masuk ke unit apartemen yang akan menjadi tempat tinggal barunya bersama jaehyuk, karena demi planet neptunus, tempat ini bagus sekali!

cukup luas tapi tidak terlalu besar, persis seperti bayang-bayang apartemen yang menjadi idaman asahi selama ini.

meskipun begitu, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama tatkala dirinya menyadari kalau ... hanya ada satu kamar di dalam apartemen ini?!

wah, gila! apakah ini juga bagian dari rencana orangtua mereka?

jaehyuk juga cukup tertegun akan hal itu, tetapi ia tidak terlalu menunjukkannya.

pemuda yoon itu beralih mengecek isi kulkas dan laci pada kitchen cabinet yang ternyata kosong melompong.

"lo mandi duluan aja, sa. gue ke minimarket bentar, beli camilan." jaehyuk melepaskan dasi dan jas luarnya kemudian beranjak menuju pintu depan.

sementara itu, asahi masih terbengong di tempat ia berdiri.

apa maksudnya dengan 'mandi duluan'?

apa ia dan jaehyuk benar-benar akan melakukan ....

"argh!" asahi berjongkok sambil menjambak surainya frustasi.

pikiran kotornya sudah melayang ke mana-mana, tetapi entah mengapa ia merasa takut.

padahal tiap kali menyaksikan sex scene di film yang ditontonnya, asahi selalu merasa penasaran bagaimana rasanya bila ia berada di posisi itu.

namun sekarang, setelah dihadapkan langsung dengan situasi yang bernama malam pertama ini, asahi tiba-tiba merasa gundah.

apa yang harus ia lakukan pertama kali?

apakah ia akan menjadi pihak bawah?

bukankah rasanya akan sakit sekali?

bagaimana kalau ia tidak bisa berjalan besok?

kepala asahi ingin pecah saja menghadapi berbagai pertanyaan yang bersarang di kepalanya.






























asahi yang kini duduk di pinggir ranjang makin ketar ketir begitu melihat jaehyuk yang baru selesai mandi, masuk ke kamar dengan balutan bathrobe sambil sibuk mengeringkan rambut basahnya menggunakan handuk kecil.

"k-kak jaehyuk, maaf."

mendengar asahi yang tiba-tiba meminta maaf, dahi jaehyuk pun berkerut bingung.

"maaf buat apa, sa?"

asahi memberi jeda sejenak sambil mengambil napas dalam sebelum mengatakan satu hal yang sebenarnya sangat sulit untuk ia ucapkan, sedangkan jaehyuk menunggu kelanjutan kalimat si mungil dengan sabar.

"k-kayaknya aku belum siap buat melakukan itu," cicit asahi sambil memainkan tangannya dengan kepala tertunduk dan kedua pipi yang merah padam.

tahu ke arah mana arah pembicaraan asahi, jaehyuk pun terkekeh pelan. terlebih ketika melihat tingkah asahi yang sudah mirip seperti lembu yang takut untuk disembelih.

ia pikir asahi adalah tipe pemuda agresif, mengingat hobi pemuda mungil itu yang cukup mengejutkan dan berbanding terbalik dengan wajahnya.

namun nyatanya, ia hanyalah seorang anak kecil polos yang memaksakan diri untuk dewasa tanpa amunisi yang cukup.

"ngelakuin apa, sa?" tanya jaehyuk berpura-pura tidak mengerti.

sepertinya sedikit menjahili asahi akan menyenangkan, pikir jaehyuk.

"ituu ...."

"itu apa?" ulang jaehyuk, menahan senyumnya ketika melihat asahi yang kini menggigit bibirnya resah.

"y-yang biasa dilakuin orang-orang kalo m-malam pertama ...."

"emang kita harusnya ngelakuin apa?" jaehyuk kembali terkekeh, sedangkan asahi terlihat frustasi.

kasihan dengan ekspresi si mungil yang sepertinya akan terbakar rasa malu, jaehyuk pun menyudahi mode jahilnya.

"tenang aja, sa. gue nggak bakal maksa lo," ucap jaehyuk lembut sambil mengacak pelan surai yang lebih muda.

asahi? jangan ditanya.

wajahnya semakin memanas seperti kepiting rebus, ditambah jantungnya yang berisik seperti lantai disko.

"lo tidur di sini aja. gue tidur di sofa depan."

asahi hendak menahan jaehyuk yang berlalu menuju ruang tamu, tetapi urung.

sudahlah, lagipula ia juga akan merasa canggung bila harus tidur satu ranjang dengan orang asing.

love lesson; jaesahi [✓]Where stories live. Discover now