xxii. senior

1.1K 167 22
                                    

hari ini asahi sengaja berangkat lebih pagi. padahal kelasnya dimulai pukul sepuluh, sama dengan jaehyuk.

namun, pemuda hamada itu sudah berangkat dari jam delapan dan meninggalkan jaehyuk yang masih terlelap di apartemen.

satu-satunya alasan, ya karena ia terlalu malu bila harus berhadapan dengan jaehyuk setelah kejadian semalam.

sekeras apa pun usahanya untuk bersikap biasa, wajahnya selalu memerah dan suhu tubuhnya meningkat drastis kalau mengingat segala ucapan dan perlakuan lembut yang jaehyuk berikan untuknya kemarin.

alhasil, asahi hanya mondar mandir tanpa tujuan, menyusuri gedung fakultas yang masih cukup sepi itu.




"yamada asahi?"

asahi mendelik ke arah gadis yang kini tengah tersenyum manis di hadapannya.

sudah sok akrab, salah menyebut namanya pula.

"siapa?" tanya asahi datar.

"uh, seriously? lo nggak tau gue?" gadis itu menatap asahi tak percaya.

sementara itu, asahi masih setia menatap gadis itu dengan tatapan datarnya, kali ini sembari menggerutu dalam hati.

memangnya dia siapa, sampai-sampai semua orang harus mengetahui eksistansinya?

bukannya benar-benar tidak tahu, sih. sebenarnya beberapa kali asahi pernah melihat gadis itu mengobrol bersama jaehyuk.

namun, tetap saja asahi adalah tipe orang yang bahkan nama teman seangkatannya pun masih sering ia lupakan.

"gue kim minjeong, wakil ketua bem fakultas," lanjut gadis itu dengan penuh penekanan di setiap katanya.

"terus?"

"hello? sopan dikit, ya! gue kating lo!"

gila hormat banget nih orang, decih asahi dalam hati.

namun, karena asahi pikir tidak ada untungnya juga bila ia macam-macam dengan kakak tingkat, akhirnya ia pun memilih untuk menurunkan egonya dan bersikap lebih ramah.

"ada perlu apa, ya, kak?" tanya asahi lagi, sengaja memberi penekanan pada akhir kalimatnya.

"gue langsung to the point aja, ya. lo siapanya jaehyuk?" minjeong bertanya dengan nada yang jauh dari kata bersahabat.

di sisi lain, asahi mendadak bingung. tidak mungkin ia mendeklarasikan kalau jaehyuk berstatus sebagai suaminya.

bisa-bisa ia menjadi bahan perbincangan anak-anak jurusan dan tentunya asahi paling benci bila dirinya harus menjadi pusat perhatian.

"uhm ... temen, kak." akhirnya asahi memilih jawaban aman.

mendengarnya, tawa hambar seketika lolos dari mulut gadis kim itu.

"cuma temen tapi hampir tiap hari diantar-jemput ke kampus?"

asahi mengeratkan kepalan tangannya. rasanya ia ingin sekali melayangkan pertanyaan, memang kakak sendiri siapanya kak jaehyuk? ㅡtetapi tentu saja harus ia telan dalam hati karena kembali lagi ke prinsipnya tadi; ia tidak ingin mencari masalah dengan senior atau siapa pun itu yang akan membuat runyam kehidupan kampusnya.

"ㅡlo yakin bukan salah satu lonte yang sengaja deketin jaehyuk?" minjeong mengambil langkah maju untuk mendekat ke arah asahi dengan posisi tangan yang terlipat di depan dada, memperlihatkan dengan jelas gestur keangkuhannya.

"ㅡlo tuh harusnya sadar diri kalo anak cupu kayak lo nggak pantes bersanding sama primadona kampus kayak jaehyuk!" jari telunjuk gadis itu terulur untuk menoyor dahi sang junior.

wah, kalau seperti ini sudah keterlaluan namanya! biar bagaimanapun, kesabaran asahi juga ada batasnya.

"bukannya kakak sendiri yang keliatannya ngemis cinta dari kak jaehyuk?" tanya asahi sambil tersenyum remeh.

"aPA LO BILANG?!"

tangan si senior sudah terangkat untuk melayangkan tamparan keras pada yang lebih muda, tetapi urung karena kehadiran seorang pemuda yang serta-merta menghunuskan tatapan tajamnya pada gadis itu.

"lo mau cari masalah dan bikin malu nama bem?"

"k-kak yoshi ...."

"mending lo urusin anggota lo yang mangkir rapat kemaren daripada gangguin anak jurusan gue."

bisa asahi lihat ekspresi minjeong yang begitu kusut, tetapi tak punya cukup nyali untuk membantah omongan yoshi.

ia pun beranjak pergi sebelum membisikkan ultimatum di telinga asahi,


"jauhin jaehyuk atau kehidupan kampus lo bakal nggak tenang!"



maaf ya mbak winter, aku pinjem namanya bentar

love lesson; jaesahi [✓]Where stories live. Discover now