xix. tidur bersama

1.3K 195 24
                                    

esok paginya asahi merasakan pening yang luar biasa dan kepalanya yang seolah berputar.

ia berlari menuju kamar mandi ketika perutnya terasa dikocok dari dalam dan memuntahkan segala isinya sambil menumpukan kedua tangan pada pinggiran kloset.

ini ketiga kalinya asahi bolak-balik ke kamar mandi sehingga tubuhnya terasa begitu lemas sekarang.

pijatan lembut pada belakang lehernya membuat asahi menoleh dan mendapati jaehyuk berada di sana dengan pandangan cemas.

"lain kali jangan maksain, sa, kalo udah nggak kuat." jaehyuk mengarahkan asahi agar duduk di sofa lalu menyodorkan madu hangat untuknya.

asahi hanya mengangguk lemah mendengar nasihat jaehyuk yang sudah seperti omelan mamanya itu.

"lo mau makan apa? gue beliin." jaehyuk beranjak mengambil jaket dan kunci mobilnya.

"nggak apa-apa, nanti ngeㅡ"

"nggak ngerepotin, sa," potong jaehyuk cepat.

"y-ya udah sup."

"terus?"

"semangka."

"apalagi?"

"udahh."

"oke, lo tidur aja dulu sambil nunggu."

sepeninggalan jaehyuk, asahi senyum-senyum sendiri dengan wajah memerah sambil meremas bantal yang berada dalam pelukannya.

di kehidupan sebelumnya apa yang sudah dia lakukan ya sampai-sampai bisa dapet suami penuh perhatian modelan jaehyuk begini?














































malamnya, jaehyuk menengok sebentar untuk menyelimuti asahi yang kini sudah terbaring di kasur, masih dengan wajah yang sedikit pucat.

"maaf. gara-gara aku, kak jaehyuk jadi nggak ke kampus hari ini."

jaehyuk terkekeh pelan kemudian duduk di pinggir ranjang. tangannya bergerak mengacak pelan surai hitam milik si mungil.

"tenang aja, sa. gue nggak bakalan bodoh cuma karena nggak masuk kelas sehari doang."

hal itu membuat sudut bibir asahi ikut tertarik ke atas.

"kalo gitu, istirahat gih."

jaehyuk bangkit berdiri dan hendak berjalan keluar kamar, tetapi urung karena asahi menahan lengannya.

"b-boleh temenin nggak?"

jaehyuk terdiam melihat asahi yang terlihat malu-malu saat mengucapkan permintaannya barusan.

sangat menggemaskan.

"u-uhm, kalo kak jaehyuk nggak nyaman nggak apa-apa," lanjut asahi karena jaehyuk tak kunjung memberinya jawaban.

"nggak kok, sa." jaehyuk tersenyum kemudian naik ke atas ranjang dan memposisikan dirinya untuk berbaring di samping asahi.

tadinya jaehyuk berencana untuk mengerjakan tugasnya malam ini, tapi ya sudahlah. dia masih bisa mengerjakannya esok hari.

"masih pusing?" tanya jaehyuk, mengarahkan tubuhnya untuk berhadapan dengan asahi.

sesekali jaehyuk memberikan usapan lembut pada surai si mungil sambil memandangi kedua manik hitam itu dalam remang.

"nggak terlalu," jawab asahi dengan kepala yang masih setia menunduk.

"lo inget yang kemaren malem nggak, sa?"

kali ini, pertanyaan jaehyuk berhasil menarik perhatian asahi untuk menatap ke arahnya.

"apa aku ngomong sesuatu hal yang aneh kemaren malem?" tanya asahi was-was.

"o-oh, enggak sih," kilah jaehyuk, membuat asahi bernapas lega. karena memang pemuda hamada itu tidak ingat apa-apa setelah ia benar-benar mabuk semalam.

"ugh ...," keluh asahi, menggeliat tidak nyaman.

"kenapa, sa?"

"dingin," cicit si pemuda hamada. tangan seputih porselen itu terlihat sedikit bergetar.

"mau peluk?"

asahi sontak mengerjapkan matanya, tetapi entah mengapa kepalanya bergerak sendiri untuk menyanggupi tawaran jaehyuk.

yang lebih tua pun menarik tubuh mungil itu ke dalam dekapannya.

"sudah lebih hangat?"

deheman pelan diberikan oleh asahi. ia menyamankan tubuhnya di pelukan sang dominan sebelum kemudian larut dalam tidurnya.



maaf rabu kemarin aku gak update karena ada sesuatu hal yang bikin aku down ;_;

tapi tenang aja, aku janji gak bakal ninggalin cerita ini di tengah jalan

love lesson; jaesahi [✓]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora