xviii. cara ketiga

1.2K 184 22
                                    

"k-kak jaehyuk ... a-ahh!"



"i-iyahh di situ ...!"



"sshhㅡ l-lebih cepat, kak ...."







































gubrak!

benturan yang keras pada bokongnya membuat asahi terjaga saat itu juga.

shit! mimpi apa gue barusan?!

asahi menjambak surai hitamnya frustasi, membuat tatanan yang tadinya berantakan menjadi semakin tidak karuan.

namun, pergerakan tangannya terhenti saat aroma woody bercampur lavender menguar memenuhi indra penciumannya dan membuat otaknya memutar ulang potongan kejadian saat jaehyuk memakaikan hoodie ini untuknya.

sangat hangat.

darah asahi berdesir cepat saat membayangkan bagaimana hoodie oversized milik jaehyuk memeluk tubuhnya sepanjang malam.

plak!

asahi menampar pipinya sendiri, berusaha tersadar dari lamunan aneh di pagi hari.

namun, rutukan frustasi lain serta-merta terlontar dari mulutnya saat ia mendapati gundukan di balik celana panjangnya.

mau tidak mau, asahi bergegas keluar dari kamar menuju kamar mandi untuk menuntaskannya.

namun sebelum itu, ia menyembulkan kepalanya dari balik pintu kamar kemudian celingak-celinguk ke seluruh penjuru ruangan.

helaan napas lega lolos dari mulutnya ketika dirinya tak mendapati keberadaan jaehyuk. mungkin pemuda itu sudah berangkat ke kampus.

dengan begini, berarti jaehyuk tidak akan mendengar desahan-desahan yang ia lontarkan sebagai akibat dari mimpi gilanya itu.


ting!

beomgyu
| cara ketiga: ajak dia minum

















































"hari ini hari apa, sa?"

"huh?" asahi menatap jaehyuk tak mengerti.

malam ini keduanya kembali duduk berhadapan di meja counter, tetapi kali ini ditemani oleh dua botol soju.

"lo lagi pengen ngerayain sesuatu?"

asahi menggeleng.

"lagi ada masalah?" tanya jaehyuk lagi.

"enggak juga."

dahi jaehyuk berkerut. "terus? kenapa tiba-tiba ngajakin minum?"

asahi gelagapan. otaknya sibuk mencari alasan.

"p-penasaran aja. aku nggak pernah minum sama siapa pun selama ini."

untungnya, jaehyuk mengangguk mengerti dan tidak bertanya lebih lanjut.

ia membuka salah satu botol berwarna hijau itu kemudian menuangkannya pada masing-masing sloki, satu untuk asahi dan juga dirinya.

raut wajah asahi berubah menjadi kecut tatkala lidahnya mencecap rasa pahit dan asing itu.

sambil memakan camilan dan membuka percakapan ringan, tak terasa satu botol soju telah mereka habiskan.

asahi mulai merasakan fokusnya yang mulai berkurang. ia menggerutu dalam hati ketika mendapati keadaan jaehyuk yang belum menunjukkan tanda-tanda mabuk.

"mau udahan, sa? lo kayaknya udah mulai mabuk?"

asahi menggeleng-gelengkan kepalanya kuat, berusaha mengembalikan kesadarannya. "nggak, kok!"

setelah botol kedua kosong, asahi benar-benar merasakan tubuhnya yang mulai limbung seolah pusat gravitasi tak lagi berada di bawah kakinya.

"sa, lo nggak apa-apa?" tanya jaehyuk cemas saat melihat asahi yang mendadak bangkit dari bangkunya kemudian berjalan secara sempoyongan.

jaehyuk menahan tubuh asahi yang hampir oleng dan menubrukkan kepalanya ke tembok.

"kak jaehyuk nyebelin!" racau asahi sambil mengarahkan jari telunjuknya tepat di hadapan wajah jaehyuk.

jaehyuk yang tahu akal sehat asahi sudah melayang entah ke mana, hanya tersenyum lalu meladeni pemuda itu, "gue nyebelin kenapa, sa?"

"kenapa kak jaehyuk harus tahu aibku?! kenapa kak jaehyuk selalu ngeliat sisiku yang memalukan?!" seru asahi dengan nada frustasi.

"aku hampir nggak punya muka buat ketemu kak jaehyuk setelah dua kejadian itu ...," lanjutnya lirih.

jaehyuk menahan gemas melihat sikap asahi yang begitu ekspresif saat sedang mabuk. sebuah hal baru yang tak pernah jaehyuk lihat sebelumnya.

ia tak tahu kalau pemuda mungil itu masih memikirkannya sampai saat ini. padahal menurut jaehyukㅡsebagai sesama laki-lakiㅡhal itu normal-normal saja.

"kak jaehyuk pasti diem-diem ngejek aku, 'kan? padahal aku maniak nonton film bokep, tapi malah nggak punya pengalaman dalam hal gituan."

"gue nggak pernah ngejek lo, sa."

"bohong! kak jaehyuk pasti ketawa kalo aku bilang aku takut ngelakuin itu. iya, 'kan?!"

"nggak, sa, yaampun."

"hiksㅡ nyebelin."

asahi ambruk dengan kepala yang bertumpu pada bahu jaehyuk.

setelah mendapati dengkuran halus yang menandakan bahwa pemuda itu benar-benar terlelap, jaehyuk pun mengangkat tubuh mungilnya dan membaringkannya di ranjang.

"sleep well, sa," ucap jaehyuk pelan sebelum kemudian memberanikan diri untuk mengecup kening pemuda mungil itu.

love lesson; jaesahi [✓]Where stories live. Discover now