Chafter 4

9 3 0
                                    

Di sekolah

Bel  masuk sekolah baru beberapa menit berbunyi.Seluruh siswa mulai memasuki kelas mereka masing masing,membuat suasana sekolah seakaan sepi. Karena tidak ada lagi siswa di luar kelas.

Berbanding terbalik dengan suasana kelas masing masing.  Terutama kelas VII -A . Para siswa sangat ricuh. Karena belum ada guru yang memasuki kelas mereka. Ada  yang makan, tidur, dan paling banyak Berkumpul.

  "  Ra! Kayaknya Aleksa ga sekolah lagi deh. Sebenarnya dia kenapa?"

  " Aku juga ga tau Ya. Mungkin dihukum om Aditama."

  " Tapi kan ini udah seminggu.loh dia ga sekolah.semenjak kejadian itu."

Setelah insiden pembulian aleksa tidak bersekolah bahkan sudah seminggu. Tanpa mengabari mereka berdua maupun pihak sekolah.

  Beberapa saat kemudian. Guru sudah memasuki kelas dan mulai menjelaskan materi. Cuman sepanjang pembahasan Dita hanya menelengkupkan dirinya. Dia tidak bersemangat, Hatinya resah.

Bel pulang berbunyi, seluruh siswa keluar dari kelas nya. Cepat cepat menuju gerbang sekolah tidak sabar untuk pulang.

   " Ra, ayo cepetan!"
    " Bentar aku lagi kemas barang barang dulu.."
  " Lama banget sih."
  " Dah beres, yo ."

Mereka berjalan keluar kelas. Sepanjang perjalanan Dita selalu menundukkan kepalanya.masih saja lesu tidak ada semangat nya sekali.

   " Ta! Ke rumah aleksa yok."
 
Dita yang mendengar penuturan sahabat nya langsung menegakan pandangan nya. Berbalik melihat Kiara.

   " Beneran Ra,"
   " Bener lah."
    " Kalau begitu ayo kita harus cepat." Seru Dita dengan semangat berlari sangat cepat. Sambil menarik tangan kiara. Kiara hanya bisa menangis dalam diam merasakan tarikan yang sangat kuat oleh Dita.

Sampailah mereka di depan gerbang rumah aleksa. Mereka belum masuk karena pintu gerbang di kunci. Bahkan satpam yang biasa menjaga dirumah aleksa juga tidak ada. Dita dan Kiara berjinjit agar bisa melihat sekeliling rumah. Terasa sangat sepi.

    " Coba tekan bel rumah nya.Ta" seru kiara. Dita menekan bel rumah aleksa......dingdong........dingdong.....dingdong....
    
      " Permisi! Om.. Tante....?

   " Ta, kayaknya ga ada orang deh."
   " Heem.pintu gerbang juga di kunci.jadi aleksa sebenarnya kemana Ra. "
   " Pulang aja yok" Kiara
  " Taran . Tunggu dikit lagi aja."

Mereka menunggu beberapa menit.berdiam diri.

   " Ra. Aku beli minum dulu ya di depan."
 
   " Ya. Cepetan jangan lama lama."

     Kiara sekarang hanya sendiri.Hingga ada seorang wanita menepuk bahu Kiara.
Kiara menoleh. Disambut senyuman hangat si wanita.

   " Nak kamu sedang apa? Kenapa ada di sini!"
  " Emm.maaf bu. Boleh kami bertanya." Ujar Kiara tanpa menghiraukan pertanyaan si wanita.

    " Ya nak silahkan."
    " Bentar ya Bu! "

     Melihat siluet Dita langsung saja Kiara memanggilnya.

    " Dita sini!"

Dita menghampiri Kiara dan merasa bingung melihat ada orang lain.
Yang sedang berbincang dengan Kiara.

   " Ibu siapa ya?" Dita
   " Saya Bu RT. Komplek sini."
  " Ohhh." Dita
   " Bu kalau pak Aditama kemana ya soalnya rumah nya sepi." Kiara
   " Emmm. Pak Aditama sama kelurga nya udah pindah ke Bandung seminggu yang lalu.

Botol air yang di pegang Dita terjatuh setelah mendengar ucapan wanita yang mengaku ibu RT komplek .mata Dita mulai berkaca kaca, tak percaya aleksa pindah tanpa mengabarinya atau pamit kepadanya dan Kiara.

Kiara yang melihat perubahan pada Dita . Langsung saja berpamitan pada wanita itu.

  " Terima kasih Bu atas infonya.
     Kami pamit dulu." Kiara

  " Iya nak sama sama."

Kiara mengajak Dita untuk pulang. Mereka berjalan menuju halte bus.
Sampai di halte. Mereka pun duduk . Tidak ada yang bersuara, Kiara tau kalau Dita pasti kecewa begitu juga dirinya.

    " Ra, kayaknya kita ga berharga ya
       Buat aleksa!"

     " Kenapa kamu bicara kaya gitu,"

      " Buktinya dia ninggalin kita Ra , bahkan ga pamit atau pun kabarin kita hiks....... Ka..yak...nya ..hiks dia sebel ke aku."

      " Jangan begitu siapa tau . Aleksa ga ngabarin kita supaya kita gak sedih. Aku tau kamu kecewa aku juga sama ta . Kita ga bisa apa apa. Sekarang kita hanya bisa berharap suatu hari nanti. Kita bisa ketemu lagi sama dia."

Mendengar penuturan Kiara , Dita hanya menganggukan kepala tanda paham.

    " Bis dah dateng. Yok jangan sedih,        kalau tar aleksa dah balik kita    pukulin dia. Kita cubit,tendang terserah sesuka hati kamu ta."

   " Iya . Nanti aku tendang pantatnya." Jawab Dita sambil tersenyum. Setelah itu mereka masuk ke bus menuju rumah masing masing.












Maaf ya kalau ga nyambung😊
Soalnya pusing lagi ngerjain tugas
Pluss banyak tugas.😁
Selamat membaca😪

 

Always Forever MeWhere stories live. Discover now