chafter 27

5 3 0
                                    

Abimana keluar dari mobilnya , ia kembali berangkat sekolah bersama aleksa , berjalan ke pintu lain dan membukanya .

" Thanks "

Abimana mengangguk , menggenggam tangan Aleksa ,hendak berjalan aleksa melihat ke atas di sana Sean sedang melihatnya dengan tatapan tajam .

Glup..

Aleksa menelan ludah kasar dan menghindari kontak mata dengan Sean .
"Ayo " ajak Abimana dan berjalan menyeretnya .

Sampai di depan kelas , abimana pergi pamit pada aleksa karena ia   harus ke ruangan OSIS terlebih dahulu. Mencium kening aleksa dan berlalu meninggalkanya sendiri .

Ia mencoba mengumpulkan keberanian nya ,mulai melangkah masuk ke kelas yang hanya ada Sean saja .

Menyimpan tasnya ,aleksa pun duduk di sebelah Sean membuka hpnya dan mempokusnya dirinya pada layar pipih yang ia pegang .

Sean beranjak berdiri , " ikut gue ...." Ucapnya dan berjalan duluan .

" Haissss tuh kan .... Mau apa coba .bikin orang senam jantung aja..." Racau aleksa dan mengikuti nya .

Tiba di Rooftop Sean menyuruh aleksa untuk duduk di sampingnya.
Menyuruhnya untuk berbalik dan Sean mengeluarkan kalung di sakunya . Memasangkan kalung itu pada aleksa .

" Apa ini ?" Ujar aleksa yang menyentuh benda di lehernya .

Mengambil hpnya dan mengaca di layarnya. Menyentuh kembali kalung yang Sean pakaikan padanya .

Sungguh kalung itu sangat cantik dan simpel menurutnya. Pokus pada dirinya sendiri hingga tak sadar Sean sudah memeluknya dari belakang dan menyimpan kepalanya di bahu Aleksa .

Aleksa menoleh " kenapa bandul..n
.." ucapan aleksa terhenti seketika ,pupil matanya membesar melihat wajah Sean sangat dekat dengannya bahkan hidung mereka bersentuhan .

Tidak menghilangkan kesempatan itu, Sean mencuri kecupan di sudut bibir aleksa . Membuat aleksa reflek menjauhkan wajahnya .

Kemudian memalingkan wajahnya ke samping , pasti wajahnya sudah memerah , sang pelaku hanya tersenyum melihatnya .

" Kenapa hurufnya AR ,nama gue aleksa kalau ngambil huruf depanya pasti Al ." Jelas aleksa memandang kembali Sean .

Sean mengeluarkan kalung yang ia sembunyikan di lehernya dengan bandul huruf Al yang di maksud aleksa .

" Yang Lo pake punya gue... Begitu pun sebaliknya ."

" Ar ( arsean ) " jelasnya .

Aleksa mengangguk , dengan mulut sedikit terbuka .

Ia pun teringat sesuatu yang selalu mengganjal di hatinya.
" Sean !.."

" Hemm"

Aleksa mengambil nafas dan menghembuskannya , tiba tiba saja badanya mengeluarkan keringat dingin ." Kita ....kita udahan aja ..."

Sean mengangkat alis sebelah ,memasang wajah tak suka mendengar ucapan aleksa .
" Why ?" Tanya Sean dengan nada dinginya .

" Itu... Gue ngerasa jadi cewe yang brengsek , gue punya hubungan sama Lo tapi gue deketin Abimana . Gue ngerasa kalau gue itu salah Sean .gue nggak mau nyakitin hati Lo lebih dalam , jadi lebih baik kita...."

Belum selesai dengan ucapannya , sean membungkam bibir aleksa menggunakan jari telunjuknya .

" Gue nggak mau hubungan ini selesai . Jangan pernah berharap Lo bisa lepas dari gue , kalau Lo masih tetap keras kepala ,jangan salahin gue kalau gue berbuat nekat Al , ngehajar Abimana di hadapan Lo ..." Ucap Sean dengan penuh penekanan di setiap ucapannya , tidak lupa senyum mengerikan yang Sean tunjukan padanya .

Always Forever Meحيث تعيش القصص. اكتشف الآن