chafter 12

7 2 0
                                    

Ting~~tong~~

Pagi pagi sekali aleksa sudah berada di depan rumah Kiara .menekan bel masuk tapi tidak ada sahutan dari dalam.

Di dalam rumah Kiara sudah rapi ,turun ke bawah untuk sarapan .
Bunda citra sudah selesai memasak . Tersenyum menatap anaknya yang sudah cantik .

  " Yuk, sarapan dulu" Kiara mengangguk  dan duduk di meja makan menikmati sarapan . Bunda citra kembali ke dapur menyiapkan bekal untuk Kiara .

   " Kenapa enggak ada yang nyaut sih" ujar aleksa yang kesal. Bagaimana tidak kesal sudah setengah jam loh dia nunggu di depan mana dingin . Belum sarapan pula.

Tok~~tok~~

Mencoba beberapa kali masih tetap saja. Merogoh saku bajunya mengeluarkan benda persegi dan menghubungi seseorang.

Drrrrrrrt~~drrrrrrt

Hp Kiara berbunyi , Kiara menghentikan sarapannya , menyalakan hp.

   Dugong calling~~

Kiara berkerut heran, kenapa aleksa menelponnya.langsung saja menggeser ikon hijau." Hallo"

   " Mau sampai kapan Lo enggak buka pintu hah? Gue udah lumutan nungguin Lo bege!" Cerocos aleksa. 

   " L-lo udah di rumah gue"

   " Cepetan buka pintunya, atau gue tinggal"

Mematikan sambungan telponya . Kiara beranjak ke ruang tamu . Berjalan menuju pintu.

  Cklek~~

Perlahan pintu terbuka  dan benar saja sudah ada aleksa yang berdiri menatapnya tajam. Dagu dinaikan dan tangan dilipat di dada.

Kiara menampilkan cengiranya." Hehehe, maaf ca!" Mohon Kiara tak lupa puppy eyes nya yang sungguh membuat aleksa ingin membogem wajahnya saja. " Gue enggak di suruh masuk nih" ucapnya.

   " Oh iya! Silahkan masuk" ujar Kiara sopan sambil membungkuk kan badanya .

Pintu ditutup kembali. Kiara membawa aleksa ke meja makan. Ia yakin aleksa belum sarapan dari rumahnya.

  Menarik satu kursi untuk aleksa ." Nah, Lo sarapan dulu aja"

Diberi anggukan oleh Aleksa .
Bunda Citra datang dengan bekal ditangannya.menyodorkan pada Kiara . Melirik orang yang duduk disamping Kiara .

   " Loh! Ada temen kama Ra , kok enggak kenalin ke bunda . Menghampiri aleksa, mencodongkan tubuhnya untuk meneliti wajah aleksa.

  " Enggak usah dikenalin juga bunda udah tau, coba ingat - ingat lagi deh"

Bunda Citra mengamati setiap inci wajah Aleksa. Dari hidung ,bibir bahkan mata. , Masih saja belum mengenalnya. " Huuss" menghela napas pasrah. Bunda Citra menjauhkan dirinya dari Aleksa.

Aleksa hanya diam menyaksikan drama kolosal mereka.
  " Nyerah belum Bun"

  " Belum, bunda belum nyerah"

Menelisik kembali. Sudut mata bunda Citra tertuju pada telinga Aleksa yang berbeda bentuk pada telinga umunya.
  " Eumm" tersenyum tipis.

Grep~~

Aleksa terkejut, mendapat pelukan hangat dari bundanya Kiara.
  " Ternyata anak bunda udah besar! Aleksa, anak nakalnya bunda"

Mendengar itu, Aleksa tersenyum bahagia dan membalas pelukan bunda citra.

  " Kiara dilupain" seru Kiara cemberut.

Melepaskan pelukannya" sini bunda peluk kalian berdua" mereka bertiga pun berpelukan.












Always Forever MeWhere stories live. Discover now