POSSESIVE BRONDONG

31.7K 772 8
                                    


Pipi Vanya berubah menjadi merah merona semerah tomat membuat Arkan mencubit kedua pipi Vanya gemas

"PASUTRI BARUU GUE TURUN DULU YAA! BAI!"

Setelah zean pergi masuk kedalam rumahnya, Arkan segera pindah kedepan untuk menstel mobilnya agar jalan ke apartemen nya

"Kamu umur berapaa?" Tanya Arkan penasaran

"29" jawaban Vanya sontak membuat Arkan membulat kan matanya tanpa mengedip

"Apaansi ga sopan liat guru kayak gitu" ucap Vanya kesal, ia tau pasti bocah tengil di sampingnya ini terkejut sama seperti pria pria yang mendekati nya dulu

Sontak kata kata Vanya membuat Arkan marah, wajahnya memerah, menahan amarahnya

"LO BUKAN GURU GUA! LO PACAR GUAA!!" ucap Arkan meninggikan suara bukanya menurut Vanya malah membantahnya

"Arkan saya guru kamu maaf yaa? Saya ga terima kamu jadi pacar saya" walaupun Vanya sempat terbawa perasaan tadi tapi ia akan tetap profesional pada masa depannya

"VANYA KAMU PACAR SAYA BUKAN GURU SAYA!" Bentak Arkan yang sudah sangat emosi

"Turun! Saya mau turun" Vanya mencoba membuka pintu mobil

"Coba aja" ucap Arkan santai lalu menggendong tubuh Vanya ke pangkuannya

"Vanya aku gak peduli mau kamu guru aku, kamu 29 tahun, aku gak peduli, Vanya aku baru ngerasain kayak gini ada cewe yang duduk dipangkuan aku, ada yang pegang kelamin aku-"

PAK!

Vanya menampar Arkan Kecil tetapi dengan wajah yang merah pastinya

"KeNapa? Mau pegang lagi? Hah? Pegang aja cobaa kalo berani" ucap Arkan sambil merenggangkan tanganya agar Vanya leluasa

"Dasar bocah! Aku gamau pekerjaan aku gak profesional karna kamu, jadi tolong hargai pendapat aku Arkan" ucap Vanya lembut dan penuh arti 

"Kalo kayak gitu..." Arkan sempat berfikir sejenak, setelah 2 menit lamanya ia membuka suara

"Kita lanjut di apartemen aja, ayo turun"

Jarak apartemen Arkan dengan rumah zean sangat lah dekat sekitar 5 menit daripada rumahnya, Arkan membuka pintu apartemen dan menggendong gadisnya masuk ke dalam kamar, setelah membaringkan Vanya dikasur Arkan juga ikut tengkurep sambil memapah dagu nya

"Ka- kamu keluar!" Ucap Vanya sedikit menegang

"Kamu tega aku tidur disofa?" Ucap Arkan memelas, ini adalah trik supaya Vanya tidak dapat membantahnya

"Aku aja yang tidur disof-"

"Tidur berdua kenapasi! Segitunya gamau Deket aku!" Ucap Arkan kesal lalu merubah tubuhnya menghadap tembok (pura pura ngambek)

"Terserah kalo kamu mau tidur disofa, lagian aku juga gak akan buat anak sebelum nikah, aku juga belajar kali aku juga bukan anak yang sembarangan!" Ucap Arkan pura pura marah sebenernya kalau nafsunya sudah naik ia akan tetap menerkam Vanya

"Maaf.." Vanya memeluk tubuh Arkan dari belakang

"Belajar dari mana kamu peluk peluk dari belakang? Kamu pernah ngelakuin juga sama cowo lain? Iyakan? Kamu pernah sentuh sentuh cowo lain kan!" Ucap Arkan cemburu

"Aku gak pernah kayak gini sama cowo lain Arkan.. aku liat di Drakor kayak gini" ucap Vanya membuat hati Arkan tenang

"Ayo ngobrol" Vanya menarik tangan Arkan agar menghadap kearahnya

Sialnya! Wajah Arkan begitu tampan, kulitnya putih bersih tanpa ada pori pori, bibirnya pink menandakan ia tidak pernah meroko, alisnya coklatnya tebal dan berbentuk, hidung yang mancung tetapi kecil membuat Vanya tak bisa berkata apa-apa

POSSESIVE BRONDONG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang