POSSESIVE BRONDONG

6.9K 186 9
                                    


Akhirnya setelah Vanya memberi nasihat dan meyakinkan Arkan bahwa dirinya akan mengacuhkan setiap pria yang mendekatinya nanti baru Arkan ikut dengan zeon ke depan panggung

Arkan benar benar tidak memperhatikan apa yang sedang di tampilkan untuk perpisahannya ia tetap fokus kepada kekasihnya yang duduk sambil tersenyum manis kearah dirinya, tetapi Arkan tetap berwajah datar dan memperhatikan sekeliling Vanya

"Vanya?" Vanya menoleh kearah sumber suara, Vanya mencoba berfikir siapa yang ada disamping dirinya?

Tetapi Vanya teringat akan janjinya kepada Arkan, ia tidak akan mempedulikan siapapun yang modus kepadanya, alhasil Vanya kembali menatap wajah tampan Arkan yang sudah memasang mata dendam kepada pria yang disamping Vanya

"Vanya ini gue, Vico"

"Vico? Eh kak Vico senior tergalak ya?"

"HAHAHA iyadeh itu Lo inget, gimana? Lo udah dapet tempat?"

"Aduh boro boro, gue malah jadi guru UKS disini"

"Hah? Berati Lo guru yang sering diceritain adek gua? Kata adek gua 'bang disekolah gue ada guru UKS cantik bngt bang blabkabla'" ucap Vico sambil memperagakan ucapan adiknya

"Hahaha mana ada can-" tiba tiba saja ucapanya terpotong ketika Arkan menarik pergelangan tangan Vanya

"Pulang" Tegas Arkan datar tetapi penuh penekanan

"Lo jangan pernah ngobrol sama cewe gua!" Arkan menunjuk wajah Vico sampai membuat lawannya itu menegang

"Arkan udah diliatin sama semua orang" bisik Vanya membuat Arkan sadar bahwa seluruh gedung melihat aksi memalukan Arkan

"semuanya udah denger kan? Vanya calon istri gua." Suara Arkan menggema disetiap sisi gedung membuat semua para angkatan dan guru dibuat terkejut akan pernyataan Arkan

Arkan menggendong kekasihnya keluar dari gedung dan membawanya ke mobil

Hening.

Sampai Arkan membuka suara dan menyetel mobilnya kearah apartemen Arkan

"Siapa?" Ucap Arkan tanpa menatap kearah kekasihnya

"Maaf.." Vanya memeluk lengan Arkan dengan manja

"Gua tanya, SIAPA?!" Arkan melepas tautan lenganya dengan Vanya

"Hikss.. maaf" Arkan mendongakkan wajah imut Vanya kearah wajahnya, sebenarnya ia sudah tidak tega tetapi ia harus seperti ini agar tidak diremehkan oleh kekasihnya

Vanya menutup mata dan menjawab pertanyaan Arkan sambil terisak takut

"Vico, dia hiks.. senior" Arkan tak menjawab ucapan Vanya ia fokus ke jalan sambil meredakan amarahnya, ia harus ingat bahwa ini adalah anniversary nya yang pertama

"Arkan.. maaf"

"Padahal kamu udah janji" ucap Arkan lesu yang masih menatap jalan

"Aku larang ini itu juga ada alasan kamu ga akan pernah ngerti" ucap Arkan lagi dan lagi membuat Vanya diam tak bersuara

"Vanya stop ngobrol sama cowo, aku gasuka" lanjut Arkan dengan nada lelah

"Sayang aku perlu adaptasi, gmna kalo misal aku jadi dokter? Aku ketemu pasien, aku ketemu rekan kerja, rapat"

"Stop ngobrol kalo ga ada kepentingan apapun, deal?"

"Deal, kamu juga gaboleh ngobrol sama cewe manapun" Arkan tersenyum dan melumat pelan bibir Vanya lembut dan menggendong tubuh Vanya agar keluar mobil karna mereka sudah sampai di apartemen

POSSESIVE BRONDONG Where stories live. Discover now