POSSESIVE BRONDONG

12K 248 33
                                    


Arkan terbangun dari tidurnya matanya diterpa sinar matahari yang tembus kedalam kamarnya

"Sayang badan aku pegel banget" Arkan mencium bibir gadisnya yang masih tertidur

"Kok dingin sih" Arkan membuka selimut yang ia gunakan dan betapa terkejutnya saat ia tahu ia tidak memakai balutan kain sama sekali

"WAAAA!!!!!" teriakan Arkan itu mampu membuat Vanya terbangun
Arkan menoleh kearah Vanya ketakutan ia menutup badanya lagi dengan selimut

"Hahaha tidurr sayangg.. tadi ada kecoa" Arkan lagi lagi mencium kening Vanya yang belum ingin membuka matanya

"Sayang aku boleh nanya ga?" Tanya Arkan lembut sambil memainkan pipi tembam gadisnya

"Eunghh.." Arkan membuka selimut Vanya setengah, betapa terkejut nya saat melihat tubuh Vanya yang penuh kissmark dan tak lupa payudara yang tidak dilapisi apapun

"HUAAA!!! MAAFIN ARKANN" Arkan memeluk Vanya erat ia tidak peduli mereka tidak memakai baju sama sekali ia hanya ingin meminta maaf kepada Vanya

Vanya sudah mati matian menjaga badanya, Arkan mengacaukan semuanya

"Sayang sakit? Mana yang sakit?" Arkan mengecek tubuh Vanya benar benar penuh bekas gigitan dan ciuman dimana mana, melihat payudara yang menggoda itu sebenarnya hasratnya sudah bangun tetapi ia tidak mungkin melakukan nya

"HUAAA.." Vanya yang tiba tiba menangis saat Arkan memeluknya

"Cupp.. cupp.. maafin arkann" Arkan menenangkan Vanya dengan lembut

"Arkan gigit payudara Vanya, Arkan emut semuanya huaaa!!" Arkan memeluk Vanya erat lalu mencium semua wajah Vanya dan menghapus air mata pacarnya

"Sayang kamu masih perawan kann??" Tanya Arkan deg deg an tetapi tidak ada jawaban dari Vanya

"Aku tanggung jawab cantik.. jangan nangiss, aku bakal tanggung jawab, ayo nikah Minggu depan!" Seru Arkan semangatt agar Vanya tidak menangis lagi

"Takutt.." Vanya memeluk erat tubuh Arkan, Arkan mengerti perasaan Vanya itupun mencium puncak kepala Vanya agar pacarnya ini tenang

"Coba kamu cek, hamil ga?" Ucap Arkan semeringah ia ternyata tidak mengerti perasaan takut yang Vanya rasakan malah masih sempat sempatny bertanya hamil atau tidak?! Baru saja semalam, kenapa begitu cepat harus mengecek kehamilannya?

PAK!

"AKU MASIH PERAWAN!" Vanya memukul punggung Arkan keras lalu tidur dikasur kembali sambil menutup badanya menggunakan selimut

"Hah? Yahh.." wajah Arkan seketika berubah menjadi sedih, seharusnya kalau semalam ia bobol pacarnya, Vanya jadi tidak bisa kemana mana dan mencari pria lain, ia harus mabuk malam ini lagi agar Vanya milik dirinya selama lamanya

"Kita putus, kal-"

"BABYY NOO!!!! AKU MINTA MAAF" Arkan mendusel dusel leher Vanya dengan manja ia menggoyangkan tubuh Vanya dan menangis di selimut yang Vanya balut untuk tubuhnya

"MAAFIN AKU MAAFIN AKUU HIKS.." Arkan tak mau dan tak akan pernah mau jika pisah dengan Vanya, hidupnya sudah pasti seperti koran yang tidak ada warna

"Sayangg... Arkan minta maaf, Arkan janji ga akan mabok lagi, Vanya sama Arkan terus yaa??" Arkan memeluk Vanya dengan erat

"Oke" balas Vanya singkat dengan suara seraknya memang sebenarnya ia hanya ingin putus kalau Arkan mabuk lagi tetapi ucapan awalnya tadi sudah dipotong, dan untung Arkan mengucapkan janji itu duluan tanpa disuruh Vanya

"Makasii hiks.." Arkan menangis sejadi jadinya di selimut yang Vanya gunakan tetapi setelah lama menangis ia menjadi penasaran akan apa yang Vanya rasakan

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 20, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

POSSESIVE BRONDONG Where stories live. Discover now