23

1.7K 181 2
                                    


playlist.


Melihat aktifitas masyarakat kota seakan tidak pernah berhenti berdetak. jelas saja. wilayah ini merupakan pusat kota yang penuh dengan sentra bisnis dan objektivitas.

Pengamanan rutin di perlukan mencegah potensi terjadinya tindak kriminalisasi dan gangguan Kamtibmas.

Narkoba, kriminal dan mabuk-mabukan kerap sering terjadi, dan membuat resah masyarakat sekitar. Malam ini tugas tidak terlalu berat bagi Utara.

Lambat laun hal- hal itu jarang terjadi. tidak seperti beberapa bulan ke belakang, Malam  ini team Utara hanya mengatasi kenakalan remaja. seperti balapan liar dan pemalakan kepada supir truk.

laporan yang ia terima pun sudah selesai. deringan di ponselnya mengalihkan Utara dari beberapa remaja yang sedang dihukum. Fatam menelfon hanya  menanyakan keberadaannya. 

Ayah dan Ibunya belum pulang  semenjak mengadakan acara tujuh bulanan kharita di Pucak kemarin. kembali Utara selesaikan tugasnya. push up dan nilai-nilai Pancasila  merupakan hukuman bagi pemuda yang sudah melanggar peraturan.

Ketua dari para pemuda itu. Utara perintahkan membaca Undang-undang dasar 1945 sebanyak 10 kali. "Ayo Empat kali lagi" Seru Utara.

Pemuda bertubuh kurus itu mulai kehausan, disetiap bait kalimat yang ia baca nafasnya tersengal-sengal. "Cape?" tanya Utara.

Utara memberikan hukum itu agar jiwa nasionalisme dalam diri pemuda saat ini terbentuk. alih-alih kapok mereka akan sering terbiasa dengan adanya aturan yang harus di taatti.

"Haus Pak" di pengujung bait pemuda itu menggosok-gosok lehernya.

Satu botol air mineral kemasan Utara sodorkan. "Satu kali teguk, hukuman akan bertambah. bagiamana, Setuju?"

Tentu saja penawar itu ditolak dengan tegas. Tepat di pukul 01:50 Semua para pemuda itu di bawa ke tengah-tengah lapangan. Satu persatu dari mereka harus menghubungi pihak keluarga untuk pulang.

Suara Isak tangis dari beberapa Ibu meramaikan kesunyian malam ini. sengaja Utara memerintahkan kepada para pemuda  itu untuk meminta maaf kepada kedua orang tua meraka atas apa yang telah mereka lakukan.

Setelah situasi kondusif para anggota bergegas pulang. begitupun dengan Utara yang langsung memilih pulang secepatnya, Sri wanita itu sendiri di rumah. Dari tadi sore sebenarnya Utara khawatir meninggalkan wanita itu.

"Buru-buru banget kayaknya" pintu mobil yang akan ia tutup tertahan.

Ibnu sudah berdiri di samping mobilnya. "kayak udah di tungguin Istri aja di rumah. nikahnya aja masih beberapa bulan lagi, Nikmati dulu masa lajang lah Ta" pria itu melanjutkan ucapannya.

Ibnu yang berucap seperti itu memang belum tahu bahwa sahabat karibnya sudah menikah dengan wanita lain. Rekan kerjanya di polres belum ada yang tahu menyangkut pernikahan mendadak itu.

dua orang pihak lapas yang menjadi saksi dalam pernikahannya Utara minta mereka menutup rapat-rapat kabar itu. masalahnya pertunangan dengan Saras sudah banyak orang ketahui.

lagi pula pernikahannya dengan Sri tidak akan lama. itu pikirnya dulu, kini tidak. Sebisa mungkin Utara akan cepat memberi kabar pada keluarga Saras. bahwa dia sudah menikah dan tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih serius bersama Saras.

Utara berdecak sebal. "Awas. gue mau pulang" Bukannya menjauh. Ibnu malah menahan pintu mobil.

"Ya.....Elah, bantuin gue dulu Ta. laporan kemarin belum selesai, Ditambah hari ini. Bisa-bisa ngga jadi Ngapel gue" rengeknya seperti anak SD.

SRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang